Saat ini banyak tempat sudah mulai menyediakan platform untuk mengirim uang secara non tunai atau cashless. Sebut saja restoran, mall, minimarket, bahkan warung kecil banyak yang menyedikan platform cashless seperti pembayaran melalui kartu, maupun QRIS payment.
Lalu, apakah Masjid perlu menyediakan platform cashless untuk Jama’ah Masjid agar dapat berinfak secara non tunai?
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia mempunyai jumlah Masjid yang sangat banyak dan tersebar di berbagai tempat. Dilansir dari databoks Katadata, data dari Kementerian Agama menyatakan bahwa per Mei 2022 Indonesia mempunyai 290.161 Masjid yang tersebar di 34 provinsi.
Melihat jumlah tersebut, menyediakan platform cashless tentunya dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi para pengurus Masjid maupun Jama’ah. Melalui penyediaan QRIS payment atau mesin EDC, dapat memudahkan Jama’ah yang ingin transfer uang untuk zakat, infak, maupun berwakaf. Selain itu, dengan transaksi cashless pengurus Masjid dapat dengan mudah mengatur transaksi yang terjadi sehingga lebih transparan dan efektif.
Berikut adalah beberapa manfaat jika Masjid menyediakan platform cashless:
1). Meningkatkan keamanan penyimpanan uang Masjid
Platform cashless mempunyai kelebihan dalam hal keamanan. Berbeda dengan kotak amal konvensional, platform cashless dilengkapi oleh password dan dananya dilindungi oleh bank. Jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kehilangan kartu atm Masjid, atau akun diretas, pengurus Masjid dapat langsung menghubungi bank untuk menindak lanjuti masalah tersebut.
2). Memudahkan Jama’ah dalam berdonasi
Adanya platform cashless sangat memudahkan jama’ah yang ingin berdonasi ke Masjid, baik untuk berzakat, berinfak maupun bersedekah. Mereka tidak perlu repot mengecek lembaran uang tunai sebelum menyumbangkan uangnya. Cukup gunakan smartphone, atau kartu yang mereka miliki. Dengan adanya platform cashless, Jama’ah dapat lebih mudah berinfak dalam jumlah yang besar.
3). Meringankan Pekerjaan Petugas Masjid
Dengan adanya platform cashless, pekerjaan petugas Masjid akan menjadi lebih ringan. Jika donasi di Masjid hanya mengandalkan kotak amal konvensional, petugas Masjid harus menghitung uang tunai yang terkumpul satu per satu. Hal tersebut akan memakan waktu yang lama dan rentan terjadi kesalahan karena dihitung secara manual.
4) Meningkatkan transparansi keuangan Masjid
Adanya platform cashless dapat membuat keuangan Masjid menjadi lebih transparan. Setiap pemasukan dan pengeluaran dapat dimonitor secara langsung oleh sistem secara akurat. Sistem keuangan Masjid yang berbasis cashless dapat meminimalisir terjadinya kehilangan uang hingga kecurangan dalam penggunaan dana Masjid.
Sudah saatnya masjid-masjid di Indonesia menyediakan platform cashless, untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengirimkan uang untuk Masjid serta meningkatkan akuntabilitas keuangan Masjid. Hal ini tidak berarti Masjid harus menghilangkan kotak amal konvensional yang sudah identik dari dahulu. Hanya saja, adanya platform cashless di Masjid menunjukkan bahwa Masjid adaptif dengan perkembangan teknologi digital.
Referensi:
Dihni, V. A. (2022, May 17). Jawa Barat Punya Masjid Terbanyak di Indonesia. Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/05/17/jawa-barat-punya-masjid-terbanyak-di-indonesia