3 Situs Belajar Bahasa Inggris Online Gratis, Tertarik Mencoba?
3 Situs Belajar Bahasa Inggris Online Gratis, Tertarik Mencoba?…
3 Situs Belajar Bahasa Inggris Online Gratis, Tertarik Mencoba?…
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Semua orang tidak bisa lepas dari proses belajar. Cepatnya perkembangan zaman yang terjadi menuntut setiap orang mesti mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Proses adaptasi dapat dilakukan ketika seseorang dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, dimana cara utama untuk memperolehnya adalah melalui belajar. Oleh karenanya belajar tidak boleh berhenti, mesti dilakukan sampai kapanpun dan dimanapun.
Akan tetapi tidak semua orang memiliki motivasi belajar dalam dirinya. Mereka cenderung mengatakan bahwa belajar adalah sesuatu yang membosankan, dan melelahkan. sehingga membuat mereka lebih memilih rebahan dan melakukan kegiatan yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan wawasan. Teknologi digital seperti android pun sering kali menjadi media yang dipilih untuk melakukan aktivitas negatif yang merugikan. Parahnya lagi mayoritas utama penggunanya adalah para pelajar. Fakta yang sangat mengecewakan, usia pelajar yang mestinya diiisi dengan kegiatan belajar, justru dilewatkan percuma tanpa ada tujuan.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang jadi malas dalam belajar. Dilansir dari situs ruangguru.com dua dari Sembilan faktor seseorang malas belajar diantaranya adalah cara mengajar dan cara penyampaian guru yang terlalu monoton sehingga membuat siswa menjadi bosan. Inilah mengapa di zaman serba digital seperti sekarang ini seorang guru dituntut untuk mampu menguasai pembelajaran berbasis digital, sebab lewat upaya tersebut kegiatan pembelajaran akan menjadi menyenangkan, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Ada banyak media pembelajaran yang dapat dipilih dan diterapkan oleh guru di kelas, diantaranya adalah multimedia interaktif, digital video dan animasi, podcast, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Game based learning.
Dalam menciptakan media pembelajaran multimedia interaktif ada banyak aplikasi yang dapat digunakan diantaranya aplikasi canva, powtoon, prezi, kinemaster, dan assemblr edu, lima aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah dan gratis melalui android dan komputer, jadi seharusnya tidak ada alasan lagi bagi guru tidak bisa membuatnya. Kemudian media pembelajaran digital video dan animasi, media ini juga sangat banyak tersedia di beberapa website penyedia video seperti youtube, zenius, dan lain-lain. Begitu juga dengan podcast yang pemakaiannya begitu mudah.
Selanjutnya media pembelajaran Augmented Reality yang akan memberikan informasi yang lebih mendalam pada pengguna dari objek nyata. Lain lagi dengan Virtual reality, media pembelajaran ini membuat siswa dapat merasakan seolah-olah sedang melakukan praktikum di laboratorium. Media ini sangat banyak digunakan untuk pembelajaran yang membutuhkan percobaan atau praktikum sebagai strtegi pemahamannya. Dan terakhir adalah Game Based Learning, yaitu sebuah media pembelajaran yang diciptkan berbasis game, tentu akan membuat anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar, karena ia dapat belajar sambil bermain. Sungguh luar biasa dampak dari penggunaan teknologi hebat tersebut, menjadikan belajar jadi terasa menyenangkan.
Hanya saja guru yang diharapkan sebagai fasilitator atau pengelola kelas sepenuhnya, sebagian besar dari mereka masih belum mampu menjalankan peran itu dengan maksimal, kurang melek teknologi digital menjadi peneyebannya. Untuk itu yang menjadi tantangan selanjutnya adalah menyiapkan guru – guru yang mampu memanfaatkan berbagai media pembelajaran berbasis digital, terutama bagi guru yang secara usia sudah mendekati hari pensiunnya. Maka dalam hal ini pemerintah daerah hendaknya memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan tentang pendidikan digital kepada guru-guru yang berada di daerahnya. Pemerintah daerah hendaknya dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang fokus terhadap peningkatan kapasitas digital guru. Selain itu sebaiknya juga setiap guru mesti sadar akan kemampuannya dan selalu meningkatkannya dengan memanfaatkan sumber dan berbagai pelatihan yang disediakan. Sehingga pembelajaran berbasis digital bukan sekedar wacana saja, namun memang jelas wujud pelaksanannya.
Referensi :
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/5-aplikasi-membuat-media-pembelajaran-interaktif-untuk-guru
https://www.edukasinfo.com/2021/12/jenis-jenis-media-pembelajaran.html
Mengapa Siswa Malas Belajar? Inilah Penyebab Beserta Solusinya!
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190401154314-185-382628/remaja-kerap-pakai-internet-untuk-hiburan-dan-media-sosial
Sudah berabad-abad hingga saat ini, Bahasa Inggris dinyatakan sebagai bahasa internasional. Berdasarkan data dari situs Statista, jumlah penutur Bahasa Inggris mencapai 1,5 miliar orang pada tahun 2023, baik sebagai bahasa ibu maupun bahasa kedua.
Data tersebut menunjukkan bahwa Bahasa Inggris mempunyai pengaruh yang sangat kuat di dunia ini. Lalu, seberapa pentingkah menguasai Bahasa Inggris di era saat ini? Mengapa kita harus bisa Bahasa Inggris dan apa saja manfaat dari menguasai bahasa Inggris dengan lancar di era digital ini? Berikut adalah penjelasannya:
1) Memudahkan komunikasi dengan orang dari berbagai bangsa
Bahasa Inggris merupakan bahasa pemersatu dunia. Jika kita berkomunikasi dengan orang dari bangsa yang berbeda, namun kita tidak menguasai bahasa ibunya, kita bisa menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengannya. Lain halnya jika kita tidak bisa Bahasa Inggris, kita akan mengalami kesulitan saat ingin berkomunikasi dengan orang dari negara yang berbeda.
2) Memudahkan kita untuk mencari referensi internasional
Dengan menguasai Bahasa Inggris, kita dapat lebih mudah untuk mencari referensi internasional. Ilmu yang kita dapat pun akan lebih luas, tidak terbatas hanya dari ilmu yang kita dapatkan dari negara kita sendiri. Mengkonsumsi berbagai macam referensi internasional akan membuat kita lebih percaya diri dan mempunyai wawasan-wawasan luas.
3) Lebih mudah mendapatkan pekerjaan
Mencari pekerjaan bukan merupakan hal yang mudah di era digital ini, karena persaingan bisnis semakin ketat dan lowongan pekerjaan yang tersedia semakin terbatas. Tidak sedikit lowongan kerja yang mewajibkan kandidat untuk menguasai Bahasa Inggris. Kandidat yang menguasai Bahasa Inggris dengan baik akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan ketimbang yang tidak bisa berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Selain itu, Bahasa Inggris juga dapat memudahkan kita yang ingin mencari pekerjaan di luar negeri.
Menguasai Bahasa Inggris merupakan kunci agar kita lebih mengenal dan terhubung dengan dunia yang sangat luas. Hingga saat ini, Bahasa Inggris masih dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk belajar Bahasa Inggris jika kita ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik.
Referensi:
Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Seluruh Dunia pada Tahun 2023. Statista. (2023, June 16). https://www.statista.com/statistics/266808/the-most-spoken-languages-worldwide/
Perkembangan artificial intelligence atau AI semakin pesat seiring berjalannya waktu. Pesatnya perkembangan AI membuat beberapa orang menjadi khawatir tentang potensi peran manusia akan tergantikan oleh AI di masa mendatang.
Tanpa disadari, penggunaan AI semakin banyak dalam berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebelum AI berkembang dengan pesat dan cepat, banyak aktivitas manusia yang harus dilakukan secara manual, sehingga menyita waktu, tenaga, dan bahkan uang.
Dulu saat ingin mencari informasi untuk referensi, kita harus mendatangi perpustakaan dan membuka halaman buku satu per satu. Namun, semenjak adanya mesin pencari otomatis yang bernama Google, kini kita dapat mencari informasi jauh lebih cepat dan mudah. Bahkan Google pun dapat mengetahui informasi apa yang kita butuhkan dengan teknologi algoritma.
Dari aspek transaksi jual beli, sebelum adanya online shop, hampir semua aktivitas perbelanjaan dilakukan secara offline dimana kita harus mendatangi mall atau warung tersebut untuk membeli berbagai macam barang yang dibutuhkan. Kini belanja dan membayar berbagai tagihan dapat dilakukan dengan mudah melalui beragam aplikasi online shop seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dsb. Mereka dapat memahami kebutuhan dan selera kita belanja.
Masih ingatkah dengan masa dimana kita harus berjalan ke pangkalan untuk mencari moda transportasi seperti ojek atau taksi? Kini, kita dapat memesan ojek atau taksi dengan menggunakan aplikasi. Selain memudahkan untuk mendapatkan moda transportasi dengan lebih mudah dan efisien, kendaraan online ini juga bisa dibilang lebih murah karena harga dan jarak terukur lebih jelas.
Selain dalam hal aplikasi, teknologi AI juga berkembang dalam bentuk robot. Sebagai contoh, kita bisa melihat robot pembersih mulai berfungsi dalam berbagai rumah. Mereka dapat membersihkan berbagai sudut rumah dengan teliti dan cepat. Selain di rumah, beberapa robot juga mulai berfungsi di berbagai fasilitas publik, seperti restoran hingga bandara. Teknologi ini tentunya berfokus membantu pekerjaan manusia yang bisa di bilang rutin di lakukan sehari-hari.
Melihat banyak bukti perkembangan AI dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, penting bagi kita untuk mulai mempelajari teknologi tersebut. Setidaknya, luangkanlah sedikit waktu setiap hari nya untuk mempelajari ilmu tentang AI di berbagai artikel, internet atau buku. Setelah itu, mulailah memanfaatkan teknologi AI sederhana yang ada di sekitar, seperti Chat GPT, chatbot, dsb. Tetapi tetap gunakan AI secara bijak yah !
Menurut buku yang berjudul “Artificial Intelligence in Practice” karya Bernard Marr dan Matt Ward, apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita tidak mampu mentransformasikannya secara menyeluruh, maka AI akan mengubahnya. Pesan ini bermaksud bahwa semua pekerjaan mempunyai kemungkinan untuk tergantikan dengan AI. Untuk itu, kita harus aware dengan perkembangan AI.
Tidak perlu khawatir dengan perkembangan AI, karena pada dasarnya AI diciptakan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Namun, jika kita enggan belajar skill AI dan memanfaatkan teknologi tersebut, serta tidak aktif mengupgrade diri, maka AI berpotensi menggantikan peran kita.
Referensi:
Marr, B. (2021). Artificial Intelligence in Practice. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia.