Tag Archives: Biru

Akselerasi Digitalisasi Sektor Ekonomi Biru di Indonesia, Kolaborasi ITDRI & BRSDM KP

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

 

Apa itu Blue Economy atau Ekonomi Biru?

Blue economy atau ekonomi biru sebenarnya bukanlah sebuah istilah yang baru muncul beberapa tahun belakangan. Jika Anda berselancar di mesin pencarian semisal google, Anda akan menemukan bahwa konsep ekonomi biru sudah ada sejak lebih dari satu dekade lalu. Ekonomi biru, dijelaskan dalam website Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), merupakan komitmen untuk memulihkan kesehatan laut dan mempercepat ekonomi laut yang berkelanjutan. Memberikan dasar yang sesuai untuk menjaga kesehatan dan ketahanan laut dalam jangka panjang, menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi bisnis yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta memperkuat ekonomi dan kedaulatan nasional.

Sederhananya, ekonomi biru merupakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di sektor kelautan. Istilah ini dipakai secara global di seluruh dunia dengan penerapan yang sangat mungkin berbeda di setiap negara, bergantung pada kebijakan negara tersebut. Meskipun pada praktiknya ekonomi biru di Indonesia tidak terbatas hanya pada sektor kelautan namun mencakup semua sumber daya terkait air yang ada di bumi pertiwi.

Melansir dari website Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), ekonomi biru kembali digaungkan di Indonesia sebagai bentuk dari pemulihan biru (blue recovery) pasca pandemi Covid-19. Indonesia sebagai negara maritim yang luas wilayahnya didominasi perairan atau lautan, tentunya memiliki potensi besar secara ekonomi dari perairan yang kita miliki. Suharso Monoarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas pernah mengatakan bahwa ekonomi biru Indonesia memiliki potensi mencapai 1,33 miliar USD dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja.

 

Perairan Wakatobi di Sulawesi Tenggara Sebagai Salah Satu Potensi Ekonomi Biru Indonesia| Youtube (@Kementerian Kelautan dan Perikanan)

 

Akselerasi Digitalisasi Pertumbuhan Sektor Ekonomi Biru di Indonesia 

Indonesia berkomitmen menyukseskan penerapan ekonomi biru termasuk dalam hal akselerasi digitalisasi di sektor ini. Untuk itu, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) berkerja sama dengan Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) milik Telkom Indonesia, melakukan berbagai kolaborasi untuk memudahkan berbagai pihak di bidang kelautan dan perikanan dalam memanfaatkan teknologi digital. Kolaborasi BRSDM KP dan ITDRI dalam ekonomi biru juga dimaksudkan untuk mengaktivasi ekosistem pentahelix (multipihak), yang mana pentahelix sendiri merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan lima pihak, yaitu academic (akademis/akademisi), business (bisnis), community (komunitas/masyarakat), government (pemerintah), dan media (ABCGM).   

Dalam website ITDRI , terdapat lima inisiasi yang berfokus pada talenta yang akan menggabungkan beberapa program kerja BRSDM KP dan hasil riset dari Telkom-ITDRI, meliputi:

 

  1. Smart Fisheries Village (SFV)

SFV  merupakan salah satu program BRSDM KP yang memiliki tujuan selaras dengan salah satu inovasi Telkom yaitu Smart Village Nusantara (SVN) dan Agree Fisheries yang memanfaatkan teknologi informasi komunikasi serta manajemen yang tepat dan berkelanjutan. Juga berkomitmen untuk mencapai ekonomi yang bertumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan desa berbasis digital. Program ini merupakan program yang tengah difokuskan pada saat ini oleh BRSDM KP dan ITDRI.

 

  1. Penangkapan Ikan Terukur (PIT)

PIT dilakukan untuk membatasi jumlah tangkapan ikan (berbasis kuota) sebagai upaya memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan di masa mendatang dan menghindari eksploitasi berlebihan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membagi laut Indonesia ke dalam beberapa zona. Lewat kontrak yang disepakati, investor hanya boleh mengambil hasil laut sesuai kota dan wilayah tertentu. Aturan ini juga akan diberlakukan kepada nelayan tradisional.

Dalam acara Bincang Bahari yang dapat ditonton di channel youtube Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ahmad Rosadi Djakarsih selaku Tribe Leader Aquaculture & Fisheries Telkom Indonesia mengatakan bahwa nantinya penangkapan ikan di suatu daerah, melalui implementasi aplikasi monitoring berdasarkan dynamic SOP, akan bisa mengetahui jumlah tangkapan yang diperbolehkan agar tidak terjadi over fishing. Melalui agree fisheries dapat dilakukan validasi hasil tangkap berdasarkan lokasi tangkap, alat tangkap dan kuota tangkap secara terukur melalui monitoring sistem di aplikasi dan dashboard.

 

  1. Penggabungan Politeknik Kelautan dan Perikanan

Tidak ditemukan penjelasan lebih lanjut mengenai program di poin nomor tiga ini. Namun, sebagai informasi, KKP melalui BRSDM saat ini memiliki 20 satuan pendidikan berbasis vokasi yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia yang terbagi menjadi 11 satuan pendidikan tinggi (10 Politeknik KP serta 1 Akademi Komunitas) dan 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).

 

  1. Project bank genetika (Gen Bank)

Tidak ditemukan penjelasan lebih lanjut mengenai program ini. Namun, Pada 2020 BRSDM pernah merintis pengembangan Bank Gen Ikan Indonesia (Indonesian Fish Gene Bank) sebagai upaya pelestarian, peningkatan, dan pemanfaatan plasma nutfah perikanan Indonesia secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui aplikasi SIGENI (Sistem Informasi Sumberdaya Genetik Ikan Indonesia), dapat dilakukan identifikasi jenis ikan endemik Indonesia, informasi status kelimpahan stok di alam, dan lainnya. Sementara itu, dalam salah satu unggahan di instagram ITDRI, disebutkan bahwa salah satu teknologi inovasi yang akan dilakukan untuk ekonomi biru adalah Virtual Command Center untuk pengumpulan data genetika perikanan. Mungkin saja ini merupakan penjelasan dari project bank genetika yang dimaksud, dengan menyempurnakan program Bank Gen yang sudah pernah dibuat oleh BRSDM sebelumnya.

 

  1. Implementasi lain terbatas di lingkungan BRSDM KP

 

Ahmad Rosadi Djakarsih Selaku Tribe Leader Aquaculture & Fisheries Telkom Indonesia Memberikan Penjelasan Singkat Mengenai Partisipasi Telkom dalam Ekonomi Biru Indonesia | Youtube (@Kementerian Kelautan dan Perikanan)

 

Sebetulnya, di luar dari lima poin di atas, ITDRI memiliki beberapa poin tambahan terkait pemanfaatan teknologi inovasi untuk meningkatkan kapabilitas talenta dalam pengembangan ekonomi biru. Keseluruhan teknologi inovasi tersebut (termasuk lima poin di atas) disebut sebagai Blue Economy Network (BEN). Beberapa poin tambahan itu adalah virtual learning contohnya melalui aplikasi myDigiLearn dan aplikasi employe experience bernama Worki, industri terkoneksi IoT, virtual campus, dan transformasi budaya kerja digital.

 

Kolaborasi antara BRSDM KP dan ITDRI yang diresmikan pada 2 Agustus 2022 dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi biru di Indonesia yang kemudian berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kolaborasi ini juga diharapkan membawa transformasi digital pada sektor kelautan dan perikanan di negeri ini.