Tag Archives: Branding

6 Langkah Jitu Meningkatkan Kualitas Employer Branding Perusahaan

Di era digital yang semakin kompetitif, banyak perusahaan berlomba-lomba dalam membangun employer branding. Employer branding merupakan sebuah upaya dari perusahaan untuk membangun citra sebagai tempat yang nyaman bagi karyawan yang bekerja di tempat tersebut, sehingga mereka dapat bekerja lebih produktif.

Dilansir dari situs Forbes, menurut studi dari Oxford University Saïd Business School, karyawan yang nyaman di tempat kerjanya 13% lebih produktif dibandingkan karyawan yang tidak nyaman di tempat kerja. Selain itu, menurut buku yang berjudul “Employer Branding, When HR becomes New Marketing” karya Agnes Amelia, kumpulan 10 karyawan yang produktif dapat memberikan manfaat bagi perekonomian perusahaan lebih cepat dibandingkan 100 karyawan yang tidak produktif dan bekerja seadanya. 

Selain membuat karyawan merasa nyaman dan produktif dalam bekerja, ada manfaat lain jika perusahaan mempunyai employer branding yang mumpuni. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs entrepreneur.com, perusahaan yang mempunyai employer branding yang berkualitas dapat lebih mudah mempertahankan, merekrut karyawan baru, menghemat biaya rekrutmen, menjadikan karyawan sebagai brand ambassador serta meningkatkan engagement karyawan terhadap perusahaan. 

Untuk itu, penting bagi para perusahaan saat ini agar menaruh fokus khusus pada employer brandingnya. Bagaimana sih cara nya meningkatkan hal tersebut? Nah di bawah ini adalah beberapa langkah jitu bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan employer branding:

  1. Sediakan fasilitas akses internet yang cepat

Di era digital ini, akses internet cepat merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam bekerja. Kita dituntut untuk bekerja lebih cepat dan berkoordinasi lebih baik kepada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Terlebih saat ini bekerja bisa dilakukan dimana saja tidak hanya terpaku di kantor saja. Perusahaan harus memastikan bahwa akses internet di tempat kerja selalu berjalan dengan maksimal setiap saat. Jangan sampai akses internet ada yang terganggu atau terputus karena hal tersebut dapat menurunkan produktivitas kerja. Selain baik untuk para karyawan, akses internet yang cepat akan memberi kesan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan baik. 

  1. Mengadakan kegiatan di luar rutinitas kerja

Kegiatan ini sangat diperlukan untuk merefresh pikiran dan agar tidak terjebak pada jenuh nya rutinitas bekerja. Hal yang paling sederhana adalah dengan mengadakan acara olahraga rutin setiap bulan, atau makan bersama di luar kantor pada hari tertentu. Selain itu, perusahaan juga dapat mengadakan acara wisata bersama dengan karyawan. Dengan adanya kegiatan yang bersifat informal, diharapkan hubungan karyawan dapat terjalin lebih erat, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyalurkan passion mereka. 

  1. Menciptakan budaya yang inklusif

Perusahaan yang inklusif adalah mereka yang dapat mengakomodir kebutuhan dan mengayomi karyawan dengan baik. Memberikan gaji yang layak untuk seluruh karyawan  adalah sebuah kewajiban perusahaan tersebut, namun hal itu saja tidak cukup. Perusahaan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk menyampaikan ide atau aspirasi, melindungi karyawan dari potensi, mendukung kesetaraan gender, meminimalkan gap komunikasi antara atasan dan bawahan, dsb. 

  1. Mengajak karyawan aktif bermedia sosial

Karyawan yang aktif bermedia sosial adalah salah satu aset berharga perusahaan, terutama jika mereka aktif dalam mengikuti perkembangan media sosial perusahaan. Mereka adalah orang yang selalu update terkait segala informasi perusahaan yang beredar di media sosial. Sayang sekali jika peran mereka hanya sebatas penikmat konten. Karyawan juga harus diajak untuk aktif memproduksi dan publikasi konten yang berkaitan dengan perusahaan kepada publik. 

  1. Membangun budaya apresiasi

Sekecil apapun keberhasilan yang dilakukan karyawan, jangan lupa untuk memberikan apresiasi walau sederhana seperti mengucapkan terima kasih atau mengirim hadiah. Hal akan membuat karyawan merasa dihargai. Selain itu, karyawan yang berprestasi dapat diberikan promosi atau kenaikan gaji agar mereka semakin termotivasi dalam bekerja. 

  1. Memberikan ruang untuk berkembang

Selain sebagai tempat bekerja, jadikanlah perusahaan sebagai tempat untuk belajar dan berkembang. Karyawan harus diberikan kesempatan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan agar ilmu dan keterampilannya semakin luas. Jangan sampai mereka terjebak pada aktivitas yang berulang dan tidak ada inovasinya. Di waktu tertentu, perusahaan juga dapat mengadakan pelatihan atau workshop agar karyawan bisa mengasah kemampuan yang sudah mereka miliki. 

Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Mereka telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membangun perusahaan. Perusahaan harus terus membangun employer branding yang lebih baik jika ingin karyawan semakin nyaman dan produktif. Karyawan yang bekerja dengan baik juga sungguh sungguh dapat membuat perusahaan pun berkembang. 

Referensi:

Malcolm, S. (2021, December 10). Council post: If you Want to be More Productive at Work, Get Happy. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesagencycouncil/2021/04/16/if-you-want-to-be-more-productive-at-work-get-happy/?sh=160ff2697be2

Cubukcu, C. (2018, March 17). Why Employer Branding is So Important. Entrepreneur. https://www.entrepreneur.com/business-news/why-employer-branding-is-so-important/310546

Amelia, A. (2022). Employer Branding, When HR is the New Marketing. Kompas. 

Tips Membangun Personal Branding untuk Pengembangan Karir di Era Digital

Di era digital ini karyawan banyak yang berlomba-lomba untuk membangun personal branding yang menarik. Dilansir dari situs Harvard Business Review, personal branding adalah sebuah upaya untuk membangun reputasi dan penilaian orang terhadap diri. 

Personal branding sangatlah penting untuk pengembangan karir, terlebih dengan munculnya media sosial. Menurut situs Forbes, membangun personal branding dapat membantu kita untuk mencapai target dalam berkarir serta membantu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan keinginan. 

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa membangun personal branding yang menarik untuk perkembangan karir di era digital? Di bawah ini terangkum beberapa tipsnya!

1). Selalu memperbaharui CV 

Ingat, bahwa curriculum vitae (CV) adalah first impression kita dalam bekerja. Melalui CV, informasi dan track record akan lebih mudah dipahami, sehingga pastikan CV kita selalu diperbaharui secara berkala. Jika kita berhasil menguasai skill baru, bekerja di tempat baru atau mengikuti kegiatan sosial, jangan lupa untuk dicantumkan ke dalam CV. 

2). Membuat Portofolio yang menarik 

Selain CV tentunya kita harus membuat portofolio. Menurut Dailysocial, portofolio adalah kumpulan dokumen dari individu, kelompok, organisasi, lembaga, perusahaan dan sejenisnya yang berisi semua pekerjaan yang dilakukan secara terorganisir dengan rapi. Fungsi dari portofolio sendiri sebenarnya mirip dengan CV, bedanya dokumen tersebut hanya merangkum kegiatan yang sudah dilaksanakan. Portofolio tentunya memudahkan tim rekrutmen untuk mengetahui apa saja pengalaman kalian termasuk bukti yang terlampir di dalam dokumen tersebut.

3). Perhatikan konten media sosial

Media sosial dapat memberikan pengaruh yang sangat besar untuk karir kita. Pastikan konten yang kita bagikan di media sosial itu adalah hal-hal yang bersifat positif dan membangun. Hindari konten-konten yang tidak membangun dan tidak produktif seperti ujaran kebencian, debat kusir, dsb. Jika kita menemukan konten tersebut di media sosial kita, segeralah hapus karena dapat merusak reputasi karir kita. 

4). Menampilkan nilai tambah dalam diri kita

Setiap manusia mempunyai keunikan dan potensi masing-masing. Temukanlah apa yang menjadi nilai tambah dalam diri kita. Nilai tambah itulah yang membuat kita berbeda dengan yang lainnya, dan lebih dipandang daripada yang lainnya dalam karir. Aktif berkarya adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah. Kita tidak perlu ragu untuk mengambil inisiatif jika ada kesempatan untuk menampilkan karya kita. Sebagai contoh, jika mempunyai bakat sebagai MC, kita bisa menawarkan diri untuk jadi MC di acara kantor, tentunya itu bisa menjadi nilai plus untuk diri sendiri.  

5). Memperluas network

Personal brand akan terbentuk lebih kuat dan maksimal jika didukung oleh networking yang luas. Berteman lah dengan siapapun, seluas-luasnya, khususnya di kantor kita. Kita bisa bergabung ke komunitas atau acara-acara yang bersifat informal di kantor. Disitulah kita bisa membangun network yang lebih leluasa karena suasananya lebih santai. Bukankah pekerjaan  kita akan lebih mudah terselesaikan dengan baik jika kita mengenal banyak orang?

Membangun personal branding harus dilakukan dengan konsisten. Dibutuhkan kesabaran, kegigihan dan keberanian untuk memulai. Namun, yakinlah, jika mempunyai personal branding yang kuat, karir akan bertumbuh lebih cepat dan mudah dan peran kita akan terus dibutuhkan oleh perusahaan. 

Referensi:

Monarth, H. (2022, February 17). What’s the Point of a Personal Brand? Harvard Business Review. https://hbr.org/2022/02/whats-the-point-of-a-personal-brand

Chaudhary, J. (2022, March 4). Council post: Why Professionals Need to Work on Their Personal Brand. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesagencycouncil/2022/03/02/why-professionals-need-to-work-on-their-personal-brand/?sh=4c4c2bc119db