Tag Archives: Jitu

Tips-Tips Jitu untuk Menerapkan Digital Minimalism

Saat ini, kita memasuki zaman dimana akses terhadap teknologi dan informasi sangatlah mudah. Zaman dahulu, teknologi hanya bisa dimanfaatkan untuk aktivitas yang terbatas. Sebagai contoh, dulu telepon hanya bisa dipakai untuk keperluan telepon dan sms. Tapi berkat adanya digitalisasi, teknologi bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas hanya dalam waktu yang singkat. Kini, telepon pintar atau smartphone dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk telepon, tapi juga bekerja, mengikuti pelatihan, berbelanja online, dan mengikuti berbagai aktivitas lainnya.

Kita patut bersyukur kini, semua aktivitas menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Informasi bisa diakses tanpa batas. Meskipun demikian, kehadiran teknologi digital tidak selamanya membawa dampak yang positif jika tidak digunakan dengan bijaksana. Teknologi digital dapat menimbulkan efek samping yaitu kecanduan jika kita tidak mampu mengontrol pemakaiannya.

Konsep digital minimalism hadir untuk menjawab problematika ini. Menurut penulis buku Digital Minimalism, Cal Newport, digital minimalism adalah filosofi penggunaan teknologi dimana seseorang memusatkan waktu online-nya hanya pada segelintir aktifitas yang telah ia pilih dengan cermat dan membawa manfaat optimal bagi dirinya. Digital minimalism tidak berarti menggunakan teknologi digital seminimal mungkin. Namun, digital minimalism mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi digital hanya untuk hal yang penting dan bernilai. 

Dalam artikel ini, penulis ingin memberikan sejumlah tips tentang bagaimana menerapkan digital minimalism agar hidup kita semakin produktif:

1.    Batasi waktu pemakaian smartphone

Meskipun kita sangat membutuhkan smartphone, alangkah baiknya kita mencoba semaksimal kita untuk tidak terlalu bergantung pada smartphone. Ada kalanya pikiran kita harus istirahat agar lebih segar dan produktif. Hari libur atau cuti bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengistirahatkan pikiran dari smartphone. Di saat tertentu, sebaiknya kita dapat mematikan notifikasi agar tidak terlalu banyak distraksi yang mengganggu aktivitas hidup kita. 

2.    Gunakan media sosial untuk kegiatan produktif

Sebaiknya, penggunaan media sosial hanya diperuntukkan untuk aktivitas yang bersifat produktif, baik itu menghasilkan uang atau menambah ilmu pengetahuan. Kita bisa menonton berbagai seminar, mengikuti kursus, atau berbisnis. Media sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berbagi karya, seperti tulisan, video, dan lain-lainnya. Jadikanlah media sosial sebagai tempat untuk menghasilkan sesuatu, agar tidak waktu yang dipakai tidak terbuang dengan sia-sia. 

3.    Digital Decluttering

Untuk menciptakan hidup yang produktif dan bermanfaat, alangkah baiknya kita mulai melakukan digital decluttering menghapus hal-hal yang tidak penting dalam smartphone atau laptop kita. Mulailah dari menghapus aplikasi-aplikasi yang tidak bernilai, karena terlalu banyak aplikasi akan menguras baterai. Setelah menghapus aplikasi, mulailah menghapus file-file yang tidak penting dan tidak lagi terpakai. Dengan melakukan digital decluttering, ruang penyimpanan di smartphone atau laptop kita menjadi lebih lapang, serta memudahkan kita untuk memonitor isi-isi perangkat kita. 

4.    Perbanyak interaksi tatap muka

Meskipun teknologi sudah sangat canggih, dimana kita bisa berinteraksi tanpa batas waktu dan jarak, interaksi dengan cara bertemu langsung tetap dibutuhkan. Dengan berinteraksi secara tatap muka, kita dapat lebih memahami kondisi yang lebih nyata dari orang yang kita temui. Menurut studi yang dilakukan Oregon Health & Science University, Amerika Serikat, orang yang sering melakukan interaksi tatap muka cenderung lebih rendah potensi mengalami depresi. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi sosial yang dilakukan secara tatap muka mempunyai nilai tersendiri. Pertemuan yang diselenggarakan secara langsung akan lebih menyentuh emosi jika dibandingkan dengan pertemuan yang dilaksanakan secara virtual. Selain itu, pertemuannya juga dapat meminimalkan terjadinya kesalahpahaman. 

5.    Aktif berolahraga

Aktif berolahraga merupakan cara yang sangat jitu untuk melepas diri dari kecanduan teknologi digital. Kecanduan gadget membuat tubuh kita semakin tidak aktif bergerak karena cenderung diam pada satu tempat. Untuk melepas dari ketergantungan terhadap gadget, mulailah berolahraga secara aktif dan rutin. Jika belum sanggup olahraga setiap hari, lakukanlah setidaknya satu kali dalam satu minggu. Studi yang dimuat ke dalam Journal of Clinical Oncology menemukan, orang yang berolahraga dengan intensitas sedang 150 menit per minggu memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan beberapa jenis kanker. 

Inilah tips-tips sederhana yang dapat kita lakukan untuk menerapkan digital minimalism. Mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah selama ini aktivitas yang kita lakukan melalui teknologi digital lebih banyak untuk hal yang produktif atau tidak. Pastikan smartphone, laptop dan semua perangkat digital kita hanya dimanfaatkan untuk kegiatan yang memberikan manfaat dan menunjang diri kita dan masa depan kita. Jadilah pengendali atas dunia digital kita sendiri, bukan justru sebaliknya.

 

Referensi:

  • Goodcommerce/. (n.d.). On Marissa’s mind: Digital minimalism. Greatmind. Retrieved September 28, 2022, from https://greatmind.id/article/on-marissa-s-mind-digital-minimalism

  • Desideria, B. (2016, July 8). Manfaat Silaturahmi Tatap Muka. liputan6.com. Retrieved September 28, 2022, from https://www.liputan6.com/health/read/2547806/manfaat-silaturahmi-tatap-muka

  • Wadrianto, G. K. (2021, August 4). Rutin Olahraga 2 Jam Per Minggu, Rasakan Manfaatnya. KOMPAS.com. Retrieved September 28, 2022, from https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/04/171430020/rutin-olahraga-2-jam-per-minggu-rasakan-manfaatnya?page=all

Tips Jitu Bermain Game Asyik dan Tetap Produktif

Di era digital yang semua serba cepat dan penuh rutinitas diperlukan beberapa aktivitas untuk mengurangi tingkat stress dan refreshing. Salah satu aktivitas untuk hal tersebut adalah bermain game yang saat ini merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh banyak masyarakat, terutama anak-anak muda.

Pertumbuhan industri gaming sangat pesat seiring berjalannya waktu. Dilansir dari situs Fortune Bussiness Insight, nilai pasar dari industri gaming mencapai USD 202 juta pada tahun 2020, dan diprediksi akan terus tumbuh dari USD 229 juta pada tahun 2021 menjadi USD 546 juta pada tahun 2028.  

Pesatnya pertumbuhan dan minat anak terhadap game membuat banyak pihak merasa khawatir, khususnya orangtua. Hal ini dikarenakan aktivitas gaming berpotensi membuat anak menjadi kecanduan, sehingga dapat menurunkan produktivitas pada pekerjaan utama mereka seperti sekolah, kuliah atau kerja. Tentu saja bukan hal yang bijaksana jika aktivitas gaming sampai membuat pekerjaan utama terbengkalai.  

Lalu, apakah bermain game itu sepenuhnya buruk? Apakah hobi bermain game harus ditinggalkan sepenuhnya? Tentu saja tidak. Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan agar bermain game tidak mengganggu produktivitas kita.

1. Membuat skala prioritas dan jadwal yang jelas

Bermain game online itu sah-sah saja jika kita bisa memahami skala prioritas kita dengan baik. Tidak menjadi masalah jika kita bermain game di waktu luang setelah pekerjaan utama terselesaikan. Untuk memudahkan kita mengatur waktu dengan baik, alangkah baiknya kita mencatat setiap jadwal agenda di buku atau aplikasi kita. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menentukan skala prioritas. 

2. Bermain game yang meningkatkan kecerdasan dan kreativitas

Selain menambah penghasilan, beberapa game dapat membantu kita untuk meningkatkan ilmu dan kreativitas otak. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan produktivitas aktivitas kita sehari-hari. Beberapa jenis game seperti sim city, flight simulator, dsb bisa membantu untuk meningkatkan kecerdasan kita.

3. Memperluas networking dengan game

Bermain game tidak sepenuhnya membuat kita menjadi pribadi yang antisosial. Dalam beberapa hal, main game dapat membantu untuk memperluas networking kita. Kita bisa bergabung ke komunitas-komunitas gamer, atau bermain game bersama teman di luar aktivitas utama kita. Tidak menutup kemungkinan, bermain game dengan teman dapat membuat hubungan dengan teman atau rekan kerja sehingga memberi dampak positif ke pekerjaan utama kita. 

4. Bermain game yang menyehatkan fisik

Carilah game yang menuntut kita untuk banyak bergerak dan berkeringat. Diantara contoh gamenya adalah Pokemon Go, Ingress, atau Zombies Run. Bermain game tersebut dapat menyehatkan tubuh, ketimbang bermain game yang hanya membuat kita berdiam diri di kamar. Namun saat kita berjalan sambil bermain game tersebut terlebih di luar, jagalah keselamatan diri dan pastikan aktivitas kita tidak mengganggu orang lain. 

Bermain game bukanlah halangan bagi kita untuk bisa tetap produktif dalam bekerja dan berkarya. Selama tanggung jawab dan pekerjaan utama dapat diselesaikan dengan baik, tidaklah mengapa bermain game. Namun, jangan sampai berlebihan dalam bermain game. Jadilah gamer yang pandai dan bijak.

Referensi:

Gaming market size, share & covid-19 impact analysis, by game type (shooter, action, sports, role-playing, and others), by device type (PC/MMO, tablet, mobile phone, and TV/console), by end-user (male and female), and Regional Forecast, 2021-2028. Gaming Market Size, Share, Growth & Revenue | Global Forecast, 2030. (n.d.). Retrieved May 2, 2023, from https://www.fortunebusinessinsights.com/gaming-market-105730

Lisnawati, Y. (2016, July 13). Selain Pokemon go, 7 game Ini Juga Mengharuskan Kamu Bergerak. liputan6.com. Retrieved May 2, 2023, from https://www.liputan6.com/citizen6/read/2551133/selain-pokemon-go-7-game-ini-juga-mengharuskan-kamu-bergerak

6 Langkah Jitu Meningkatkan Kualitas Employer Branding Perusahaan

Di era digital yang semakin kompetitif, banyak perusahaan berlomba-lomba dalam membangun employer branding. Employer branding merupakan sebuah upaya dari perusahaan untuk membangun citra sebagai tempat yang nyaman bagi karyawan yang bekerja di tempat tersebut, sehingga mereka dapat bekerja lebih produktif.

Dilansir dari situs Forbes, menurut studi dari Oxford University Saïd Business School, karyawan yang nyaman di tempat kerjanya 13% lebih produktif dibandingkan karyawan yang tidak nyaman di tempat kerja. Selain itu, menurut buku yang berjudul “Employer Branding, When HR becomes New Marketing” karya Agnes Amelia, kumpulan 10 karyawan yang produktif dapat memberikan manfaat bagi perekonomian perusahaan lebih cepat dibandingkan 100 karyawan yang tidak produktif dan bekerja seadanya. 

Selain membuat karyawan merasa nyaman dan produktif dalam bekerja, ada manfaat lain jika perusahaan mempunyai employer branding yang mumpuni. Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs entrepreneur.com, perusahaan yang mempunyai employer branding yang berkualitas dapat lebih mudah mempertahankan, merekrut karyawan baru, menghemat biaya rekrutmen, menjadikan karyawan sebagai brand ambassador serta meningkatkan engagement karyawan terhadap perusahaan. 

Untuk itu, penting bagi para perusahaan saat ini agar menaruh fokus khusus pada employer brandingnya. Bagaimana sih cara nya meningkatkan hal tersebut? Nah di bawah ini adalah beberapa langkah jitu bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan employer branding:

  1. Sediakan fasilitas akses internet yang cepat

Di era digital ini, akses internet cepat merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam bekerja. Kita dituntut untuk bekerja lebih cepat dan berkoordinasi lebih baik kepada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Terlebih saat ini bekerja bisa dilakukan dimana saja tidak hanya terpaku di kantor saja. Perusahaan harus memastikan bahwa akses internet di tempat kerja selalu berjalan dengan maksimal setiap saat. Jangan sampai akses internet ada yang terganggu atau terputus karena hal tersebut dapat menurunkan produktivitas kerja. Selain baik untuk para karyawan, akses internet yang cepat akan memberi kesan bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan baik. 

  1. Mengadakan kegiatan di luar rutinitas kerja

Kegiatan ini sangat diperlukan untuk merefresh pikiran dan agar tidak terjebak pada jenuh nya rutinitas bekerja. Hal yang paling sederhana adalah dengan mengadakan acara olahraga rutin setiap bulan, atau makan bersama di luar kantor pada hari tertentu. Selain itu, perusahaan juga dapat mengadakan acara wisata bersama dengan karyawan. Dengan adanya kegiatan yang bersifat informal, diharapkan hubungan karyawan dapat terjalin lebih erat, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyalurkan passion mereka. 

  1. Menciptakan budaya yang inklusif

Perusahaan yang inklusif adalah mereka yang dapat mengakomodir kebutuhan dan mengayomi karyawan dengan baik. Memberikan gaji yang layak untuk seluruh karyawan  adalah sebuah kewajiban perusahaan tersebut, namun hal itu saja tidak cukup. Perusahaan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk menyampaikan ide atau aspirasi, melindungi karyawan dari potensi, mendukung kesetaraan gender, meminimalkan gap komunikasi antara atasan dan bawahan, dsb. 

  1. Mengajak karyawan aktif bermedia sosial

Karyawan yang aktif bermedia sosial adalah salah satu aset berharga perusahaan, terutama jika mereka aktif dalam mengikuti perkembangan media sosial perusahaan. Mereka adalah orang yang selalu update terkait segala informasi perusahaan yang beredar di media sosial. Sayang sekali jika peran mereka hanya sebatas penikmat konten. Karyawan juga harus diajak untuk aktif memproduksi dan publikasi konten yang berkaitan dengan perusahaan kepada publik. 

  1. Membangun budaya apresiasi

Sekecil apapun keberhasilan yang dilakukan karyawan, jangan lupa untuk memberikan apresiasi walau sederhana seperti mengucapkan terima kasih atau mengirim hadiah. Hal akan membuat karyawan merasa dihargai. Selain itu, karyawan yang berprestasi dapat diberikan promosi atau kenaikan gaji agar mereka semakin termotivasi dalam bekerja. 

  1. Memberikan ruang untuk berkembang

Selain sebagai tempat bekerja, jadikanlah perusahaan sebagai tempat untuk belajar dan berkembang. Karyawan harus diberikan kesempatan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan agar ilmu dan keterampilannya semakin luas. Jangan sampai mereka terjebak pada aktivitas yang berulang dan tidak ada inovasinya. Di waktu tertentu, perusahaan juga dapat mengadakan pelatihan atau workshop agar karyawan bisa mengasah kemampuan yang sudah mereka miliki. 

Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Mereka telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membangun perusahaan. Perusahaan harus terus membangun employer branding yang lebih baik jika ingin karyawan semakin nyaman dan produktif. Karyawan yang bekerja dengan baik juga sungguh sungguh dapat membuat perusahaan pun berkembang. 

Referensi:

Malcolm, S. (2021, December 10). Council post: If you Want to be More Productive at Work, Get Happy. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesagencycouncil/2021/04/16/if-you-want-to-be-more-productive-at-work-get-happy/?sh=160ff2697be2

Cubukcu, C. (2018, March 17). Why Employer Branding is So Important. Entrepreneur. https://www.entrepreneur.com/business-news/why-employer-branding-is-so-important/310546

Amelia, A. (2022). Employer Branding, When HR is the New Marketing. Kompas. 

Kiat-Kiat Jitu Mencari Pekerjaan untuk Fresh Graduate di Era Digital

Mencari pekerjaan yang mapan merupakan salah satu keinginan terbesar dari seluruh fresh graduate setelah lulus kuliah. Namun, tantangan fresh graduate dalam mencari pekerjaan semakin besar dan sulit karena persaingan mencari pekerjaan semakin ketat.

Dilansir dari Katadata, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta jiwa pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 673 ribu jiwa merupakan lulusan universitas. Adapun pada tahun 2021, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai mencapai 8,7 juta jiwa dan, sebanyak 999 ribu di antaranya merupakan lulusan dari universitas.

Meskipun ada penurunan jumlah fresh graduate yang menganggur, masalah ini butuh penanganan yang sangat serius. Berikut terangkum beberapa tips agar fresh graduate dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan di era digital:

1). Mempelajari ilmu tentang dunia pekerjaan

Pelajarilah ilmu-ilmu dasar mengenai dunia kerja mulai dari seperti apa dunia pekerjaan hingga bagaimana menghadapi tes sampai wawancara saat bekerja. Kita dapat mencari informasi tersebut dari berbagai referensi seperti membaca buku-buku, mengikuti pelatihan atau webinar, bergabung dalam sebuah forum, dan berdiskusi dengan orang yang ahli juga berpengalaman di bidang tersebut.

2). Meningkatkan keterampilan digital

Dunia kerja saat ini tidak bisa lepas dari teknologi digital. Untuk itu, kita harus menguasai keterampilan basic yang berkaitan dengan digital. Kita bisa mempelajari copywriting, content writing, desain grafis, membuat presentasi, video editing, dan keterampilan digital lainnya. Semakin banyak keterampilan yang kita kuasai, tentu saja hal itu menjadi nilai tambah untuk kalian.

3). Berbisnis sambil menunggu panggilan kerja

Saat kita belum mendapatkan pekerjaan, jangan lupa bahwa masih ada cara lain untuk menghasilkan uang. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan berbisnis. Bagaimanapu kita tetap memiliki pengeluaran dan biaya hidup yang harus di pertanggung jawabkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi yang sudah berkeluarga. Jangan sampai produktivitas kita berhenti begitu saja. Berbisnis juga dapat memperluas jaringan relasi kita, yang bisa jadi dapat membantu kita untuk mendapat pekerjaan lebih mudah. 

4). Jangan berekspektasi terlalu tinggi

Mempunyai idealisme dan cita-cita yang tinggi seperti bekerja di perusahaan ternama dan gaji yang tinggi tentu merupakan suatu hal yang sangat positif. Beberapa besar fresh graduate tentu mempunyai cita-cita tersebut. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan untuk langsung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan idealisme yang di inginkan. Sebagai fresh graduate yang  masih mengawali karir, sebaiknya kita terbuka dengan berbagai macam kesempatan lowongan pekerjaan yang ada. Tidak masalah jika kita bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan background kuliah atau dengan gaji yang belum sesuai ekspektasi kita selama disana kita  bisa berkembang dan mencukupi kebutuhan sehari-hari kita.

5). Membuat akun LinkedIn yang menarik

Di era digital ini, mengandalkan CV dan portofolio saja tidak cukup. Sebaiknya kita aktif memanfaatkan akun LinkedIn kita. Melalui LinkedIn, rekruter dapat lebih mudah untuk mencari informasi terkait diri kita. Selain itu, kita dapat memperluas koneksi serta lebih mudah untuk mencari informasi terkait lowongan kerja melalui media sosial tersebut. Sebaiknya, di LinkedIn kita tidak hanya mencantumkan tentang dimana kita kuliah, namun kita juga dapat menuliskan pengalaman kita saat sedang mengikuti organisasi semasa kuliah. 

Tantangan fresh graduate untuk mencari pekerjaan semakin besar seiring berjalannya waktu. Dibutuhkan kerja keras, dan kegigihan untuk terus mengembangkan diri agar kita bisa mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Saat kita gagal untuk melamar di sebuah perusahaan, selalu ingat bahwa ada banyak sekali peluang lain yang terbuka untuk kita. Tetaplah optimis, dan yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada solusi jika kita memberikan usaha yang terbaik.

Referensi:

Kusnandar, V. B. (2023, January 10). Ada 673 Ribu Pengangguran Lulusan Universitas Pada Agustus 2022. Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/01/10/ada-673-ribu-pengangguran-lulusan-universitas-pada-agustus-2022

Pusparisa, Y. (2021, May 31). BPS: Sarjana Yang Menganggur hampir 1 Juta Orang Pada februari 2021: Databoks. Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/31/bps-sarjana-yang-menganggur-hampir-1-juta-orang-pada-februari-2021

5 Langkah Jitu Bangun Desa Digital yang Maju

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah desa yang sangat banyak. Menurut data dari Badan Pusat Statistis, pada tahun 2022 jumlah desa di Indonesia mencapai 83.794 desa. Namun, berapakah jumlah desa yang sudah terdigitalisasi?

Jumlah desa digital yang sudah terbangun di Indonesia masih sangat minim. Dilansir dari data milik Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, hingga tahun 2022, Indonesia baru memiliki 233 desa digital. Data ini menunjukkan bahwa angka digitalisasi desa masih sangat kecil dan potensi untuk membangun desa digital di Indonesia sangatlah besar.

Membangun desa digital di Indonesia memang bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan perjalanan yang sangat panjang dan partisipasi dari seluruh pihak. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika desa bertransformasi menjadi desa digital. Diantaranya, desa dapat lebih mudah untuk meningkatkan daya saing mereka, serta memperoleh informasi yang cepat. 

Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi berbagai pihak terkait, desa digital dapat diwujudkan secara lebih cepat dan tepat. Di bawah ini adalah beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan desa agar dapat bertransformasi menjadi desa digital yang maju:

1). Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat

Pemerintah desa, dengan dukungan dari tokoh masyarakat dapat memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya digital untuk desa yang mereka tempati, serta mengapa desa harus bertransformasi menjadi digital. Masyarakat perlu diyakinkan tentang manfaat apa yang bisa didapatkan jika desa bertransformasi menjadi desa digital. Ada berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mensosialisasikan dan mengedukasi hal tersebut seperti dengan menyebarkan brosur, sosialisasi online hingga mengadakan acara – acara seminar di balai desa setempat. 

2). Mewujudkan pelayanan publik berbasis digital

Mewujudkan desa digital tidak terlepas dari pelayanan publik berbasis digital. Oleh karena itu, sistem pelayanan publik di desa harus perlahan beralih ke digital agar masyarakat dapat mulai terbiasa dengan sistem digital.

Digitalisasi dalam pelayanan publik di desa bisa dimulai dari hal yang sederhana, semisal memberlakukan surat elektronik dimana surat dapat diakses warga melalui email. Jika ingin melangkah lebih maju, desa dapat menyediakan aplikasi yang memudahkan warga untuk mengakses informasi terkait desa, atau mengurus dokumen-dokumen penting, hingga mengakses berbagai layanan yang ada di desa. Saat ini, sudah ada beberapa aplikasi yang tengah dikembangkan untuk mengoptimalkan pelayanan desa. Salah satu contohnya adalah aplikasi Smart Village. 

3). Membuat situs dan akun media sosial resmi desa

Untuk membuka diri terhadap masyarakat di era digital, sebaiknya pemerintah desa dari setiap desa menyediakan situs dan akun resmi media sosial desa. Dengan adanya situs akun media sosial resmi, desa dapat lebih mudah untuk memperkenalkan informasi-informasi penting mengenai desa tersebut kepada masyarakat luas. Masyarakat pun dapat lebih mudah untuk memberi saran atau masukan yang dapat membantu desa untuk meningkatkan kualitasnya. Hal ini pun bisa dijadikan salah satu cara untuk mempromosikan wisata yang terdapat di dalam di desa tersebut.

4). Memastikan akses internet di desa

Internet sudah menjadi salah satu kebutuhan digital terpenting semua masyarakat, untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka. Agar akses internet di negeri kita semakin merata, pastikan desa-desa mempunyai akses internet yang cepat dan memadai. Jika masih banyak masyarakat desa yang kesulitan untuk mempunyai akses internetnya di rumah masing masing dikarenakan keterbatasan ekonomi atau alasan lain nya, setidaknya pastikan akses internet tersedia di ruang-ruang publik seperti di balai desa, sekolah, dsb. Pemerintah desa dapat menyiapkan anggaran untuk membangun fasilitas wifi di tempat tersebut. Adapun jika belum bisa mengandalkan anggaran pemerintah desa, masyarakat dapat membangun secara swadaya. 

5). Mengembangkan transaksi digital

Transaksi digital seperti QR Code jika diterapkan di desa dapat memberikan manfaat yang besar untuk mendorong perkembangan ekonomi digital. Sebagai contoh, warga desa yang berbisnis UMKM dapat mulai melakukan transaksi secara digital dengan menyediakan QR Code. Hal ini dapat memudahkan proses transaksi, termasuk wisatawan yang ingin membeli produk-produk UMKM tersebut. Beberapa desa di Indonesia sudah menerapkan cara ini. Sebagai contoh, saat kita berkunjung ke Desa Kemuning di Karanganyar, Jawa Tengah, warung-warung sekitar sudah mulai menyediakan QR Code. Wisatawan, khususnya yang dari perkotaan akan merasa sangat terbantu dengan adanya QR Code. 

Dari beberapa poin di atas sudah di jelaskan bagaimana caranya membangun desa digital. Di mulai dari langkah kecil tetapi di kemudian hari akan menjadi dampak yang besar. Jika desa di seluruh penjuru Indonesia sukses menerapkan digitalisasi, maka hal tersebut dapat memabantu dan meningkatkan perekonomian Indonesia. Bukan itu saja, hal ini pun bisa membuat para penduduk lebih mudah memperkenalkan produk mereka begitu juga hal ini membuat para konsumen atau pendatang  lebih mudah mengakses produk desa tersebut.

Referensi:

Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Provinsi, 2022. Badan Pusat Statistik. (n.d.). https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/0000/api_pub/bEVXU252SU9hTjBxWEU3Z2NpS1ZPQT09/da_02/1

Sudoyo, W. (2022, July 28). Kemendes PDTT Bentuk desa Digital lewat sdgs desa. Info Publik.https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/653214/kemendes-pdtt-bentuk-desa-digital-lewat-sdgs-desa?show=