Tag Archives: Kehidupan

Pengabdi Setan 2: Communion, Seramnya Kehidupan Sebelum Era Digital

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Pengabdi Setan 2: Communion memang seram. Sebab filmnya menggambarkan kehidupan sebelum era digital. Dari mulai orang-orangnya belum mengenal internet sampai terbatasnya komunikasi.

Anak-anak yang menjadi tokoh utama di film ini, yaitu Rini, Toni, dan Bondi sempat kehilangan jejak sang ayah. Pasalnya, sewaktu meninggalkan rumah untuk merantau ke kota, Bapak tidak pernah video call dengan anak-anaknya. Selain karena sibuk kerja, yang jelas saat itu juga belum ada teknologi video call.

Di awal cerita filmnya, diceritakan Rini diganggu penampakan-penampakan aneh di rusun. Melalui bibir pintu, Rini menyaksikan tetangga-tetangga rusunnya sedang melakukan aktivitas tak lazim di unit masing-masing. Dari mulai keluarga yang tertawa menonton acara televisi, lanjut ke keluarga sebelahnya yang terhibur dengan mendengarkan siaran radio, sampai keluarga berikutnya yang terbahak-bahak menghadap tembok. Kemungkinan keluarga terakhir tidak punya pesawat televisi dan radio, jadi hiburannya cuma tembok. Seram, bukan?

Zaman dulu yang serba analog memang tidak bisa disamakan dengan zaman serba digital seperti sekarang. Seandainya Pengabdi Setan 2 berlatarkan pada era digital, kemungkinan tetangga-tetangga Rini itu sedang asyik nonton Netflix, mendengarkan podcast, sampai sibuk menatap tembok. Tapi temboknya tembok Facebook. Tidak jadi seram, karena masih bernuansa digital, bukan?

Selain adegan tetangga-tetangga aneh, Pengabdi Setan juga menunjukkan adegan seram lewat adegan lift yang rusak. Saat itu jalur komunikasi begitu terbatas. Begitu lift rusak, penghuni rusun langsung panik dan menekan-nekan tombol lift. Sampai akhirnya lift ambrol dan terjadilah kecelakaan yang mengerikan. Kalau zaman sekarang tinggal telepon teknisi untuk minta tolong. Tetap panik sih, tapi masih ada harapan.

Keseraman lainnya ditampilkan lewat dilema Toni yang dijebak untuk memilih senter atau korek api. Ceritanya, Toni dimintai tolong oleh pemuka agama untuk menengok unit-unit rusun di mana ada jenazah korban kecelakaan lift di sana. Untuk menemani perjalanan uji nyali itu, Toni memilih korek api sebagai penerang jalan di koridor rusun yang gelap karena badai dan mati lampu. 

Coba kalau setting waktunya zaman sekarang, bisa pakai senter hape. Nggak perlu repot-repot menyalakan korek api. Kalau Toni takut, tinggal minta ditemani via video call oleh tokoh bernama Tari yang diperankan Ratu Felisha.

Bisa dibayangkan seramnya keadaan pada zaman ketika cerita Pengabdi Setan 2 ini terjadi: terbatasnya pilihan hiburan, komunikasi yang terkendala teknologi, sampai opsi penerangan yang terbatas.

Suramnya setting waktu Pengabdi Setan 2 berbanding terbalik dengan cemerlangnya perolehan penonton dari film horor besutan Joko Anwar ini. Dengan memanfaatkan platform digital, Joko Anwar bisa mempromosikan filmnya sampai laku keras. Pencapaian sekuel filmnya ini sampai menyaingi film pendahulunya.

Film pertama Pengabdi Setan pun bisa sukses karena jelinya Joko Anwar memanfaatkan internet. Berawal dari Joko Anwar menantang para warganet untuk membuat meme dengan menggunakan poster Pengabdi Setan. Bukannya baper karyanya dijadikan parodi, Joko Anwar justru memfasilitasi kreativitas para pembuat meme.

Meme yang memparodikan Pengabdi Setan itu turut menjadi sumber promosi untuk filmnya itu sendiri. Alhasil, banyak orang yang melihat meme itu menjadi penasaran dan berakhir di depan kasir bioskop untuk memesan tiket filmnya. Bahkan di satu infotainment, ada segmen yang membahas meme-meme Pengabdi Setan. Salah satu meme yang lucu adalah plesetan Pengabdi Setan menjadi Pengap di Kosan. Lucu, bukan?

Dengan kekuatan digital, sesuatu yang seram memang bisa jadi lucu. Bahkan membahagiakan dan membanggakan bagi Joko Anwar yang mendapatkan apresiasi untuk karyanya dari penggemarnya di media sosial, tentu saja.

Kualitas Kehidupan Digital Indonesia Anjlog Satu Setrip, Apa yang Perlu Dilakukan?

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Keterjangkauan layanan internet dan kecepatan broadband di Indonesia perlu semakin ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kehidupan digital masyarakat kita.

Perusahaan penyedia layanan virtual private network (VPN), Surfshark, baru saja merilis Indeks Kualitas Kehidupan Digital (Digital Quality of Life Index). Dalam indeks tersebut, Denmark berhasil menyabet predikat sebagai negara dengan kualitas kehidupan digital terbaik di dunia untuk saat ini. Pada tahun 2021 lalu, negara Skandinavia itu berhasil meraih total 0,83 poin, yang menempatkannya di peringkat teratas dari daftar 110 negara yang masuk dalam Digital Quality of Life Index.

Aspek-aspek yang jadi bahan penilaian untuk menetapkan kualitas kehidupan digital yaitu kualitas internet, keterjangkauan, keamanan siber, layanan pemerintahan online, dan infrastruktur elektronik.

Di bawah Denmark, ada Korea Selatan dan Finlandia. Masing-masing dengan 0,76 poin. Menyusul kemudian Israel (0,74 poin), Amerika Serikat (0,74 poin), Singapura (0,72 poin), Prancis (0,71 poin), dan Swiss (0,71 poin).

Denmark paling unggul dalam hal keterjangkauan internet dan infrakstruktur elektronik.Adapun soal kecepatan broadband, Singapura memimpin di urutan paling atas.

Untuk kualitas internet, Korea Selatan menduduki peringkat pertama. Sedangkan untuk pemerintahan elektronik dan keamanan elektronik, masing-masing dimenangi oleh Amerika Serikat dan Yunani.

Lantas, bagaimana dengan posisi Indonesia dalam Digital Quality of Life Index?

Di level global, Indonesia saat ini berada di peringkat 72. Sedangkan di level regional, Indonesia berada di peringkat 20 dari 32 negara.

Untuk keterjangkauan internet, posisi Indonesia berada di peringkat 97. Sementara dalam soal kecepatan broadband, Indonesia berada di peringkat 90.

Adapun untuk kualitas internet, infrastruktur elektronik, dan keamanan siber, Indonesia harus puas berada di peringkat 79, 74, dan 68. Untuk pemerintahan online, Indonesia menempati urutan 66.

Secara keseluruhan, posisi Indonesia dalam Digital Quality of Life Index kali ini anjlog satu peringkat dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya.

Tentu saja, Digital Quality of Life Index ini dapat menjadi rujukan berharga bagi pemerintah kita, terutama dalam upaya meningkatkan keterjangkauan internet dan meningkatkan kecepatan layanan broadband di negeri ini.

Keterjangkauan internet dibutuhkan agar keadilan digital dapat benar-benar mewujud di negara kita. Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Layanan internet telah menjadi salah satu hak dasar masyarakat, tanpa terkecuali.

Oleh sebab itu, keterjangkauan internet wajib diusahakan. Hingga Juli 2022, masih ada puluhan ribu desa di negara kita yang masih belum terkoneksi internet. Pada saat yang sama, masih ada ratusan pos militer yang juga belum memiliki akses internet.

Kecepatan broadband di negeri ini perlu pula ditingkatkan. Kala dunia kian terdigitalisasi, keberadaan teknologi broadband sangat didibuthkan karena telah menjadi salah satu tulang punggung bagi kemajuan sektor ekonomi.

Para pakar ekonomi sepakat bahwa ketersediaan layanan broadband bakal meningkatkan lapangan kerja dan mengerek pertumbuhan ekonomi. Kajian yang dilakukan Bank Dunia menyimpulkan bahwa 1 persen penetrasi broadband dapat menurunkan 8,6 persen pengangguran, dan 10 persen penetrasi broadband dapat meningkatkan sekitar 1,38 persen pertumbuhan ekonomi. 

Dalam mengejar kualitas kehidupan digital, Indonesia tidak boleh ketinggalan kereta dari negara-negara lainnya. Peringkat kita dalam Digital Quality of Life Index dapat dijadikan bahan masukan penting bagi para pengambil keputusan di negara kita dalam merumuskan dan menetapkan strategi yang tepat dalam ikhtiar mengerek tingkat kualitas kehidupan digital bangsa ini ke posisi yang lebih baik lagi, sehingga turut menopang peningkatan kesejahteraan masyarakat kita, di mana pun mereka berada.***

Transisi Kehidupan Menuju Tren Digital Life

Sumber: Pete Linforth | pixabay.com


#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Digital life merupakan suatu perubahan kebiasaan hidup yang semula tidak memakai teknologi untuk menjalankan kehidupan menjadi mengandalkan hal tersebut pada setiap pekerjaan guna mempermudah sesuatu yang kita lakukan. Metaverse merupakan salah satu inovasi dunia virtual atau digital besutan Meta Platforms, Inc., disingkat sebagai Meta yang dimiliki oleh CEO (Chief Executive Officer) Mark Zuckerberg. Di dalam metaverse kita dapat melakukan kegiatan layaknya di dunia nyata, seperti berinteraksi, mencari hiburan, bahkan melakukan pekerjaan kantor ataupun sekolah. Dengan hadirnya metaverse semua dapat dialihkan menjadi digital, inilah yang memungkinkan kita untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan waktu yang lebih efisien. Dengan mengerjakan suatu hal secara efisien kita jadi memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan aktifitas yang sama produktifnya.

Teknologi berkembang begitu cepat dari waktu ke waktu. Semakin berkembangnya teknologi, kehidupan kita akan semakin terbantu. Namun, tidak semua orang dapat menerima teknologi secara cepat. Butuh sedikit waktu dan adanya transisi untuk beralih ke kehidupan yang serba digital. Orang yang lebih tua khususnya, kebanyakan dari mereka masih gaptek (gagap teknologi) karena minimnya edukasi yang diberikan kepada mereka. Hal seperti ini yang perlu ditekankan agar kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di Indonesia semakin berkompeten tanpa memandang angka usia. Tentu ada banyak cara untuk menyampaikan ilmu dalam rangka transisi menuju kehidupan yang serba digital atau digital life, di antaranya sebagai berikut:

1. Mengadakan Seminar

Seminar adalah suatu kegiatan perkumpulan yang dihadiri oleh banyak orang baik anak muda ataupun orang tua. Mereka yang hadir tentu ingin mendapatkan ilmu dan menambah wawasan, terlebih disampaikan oleh mentor yang memang berkompeten di bidang tersebut. Manfaat lainnya adalah mereka dapat bertanya secara langsung kepada mentor yang bersangkutan jika memang dirasa ada yang kurang dimengerti. Seminar dapat dilaksanakan secara offline ataupun online (webinar). Banyak sekali organisasi atau instansi mengadakan seminar secara cuma-cuma atau tidak dipungut biaya. Hal ini dapat menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk meningkatkan SDM yang ada.

2. Poster atau Gambar

Media gambar atau yang bisa disebut dengan poster merupakan salah satu teknik sosialisasi yang cukup banyak digunakan. Dengan berbekal kemampuan design, kita dapat memberikan informasi kepada audiens yang dituju. Gambar yang dibuat tentu harus berbobot, tetapi dapat dengan mudah dipahami oleh semua orang. Biasanya poster yang digunakan untuk sosialisasi dipajang di tempat umum, seperti pada papan iklan jalan raya, mall, atau tempat umum lainnya.

3. Iklan Televisi

Meskipun sebagian masyarakat Indonesia masih awam dengan teknologi yang ada, perangkat elektronik televisi pasti tersedia hampir di setiap rumah warga. Karena dengan menonton televisi kita menjadi tahu tentang informasi yang beredar atau yang sedang ramai diperbincangkan di Indonesia. Hal ini dapat menjadi kesempatan emas untuk memberikan iklan layanan masyarakat, agar secara perlahan masyarakat yang masih awam dengan teknologi mendapat wawasan dan tidak buta lagi dengan kehidupan digital.

Dari banyaknya metode yang sudah disebutkan dan dijelaskan pada pernyataan sebelumnya, dapat sekali diterapkan oleh komunitas ataupun instansi yang memiliki visi menjadikan masyarakat Indonesia melek dengan teknologi dan kehidupan digital. Namun, tidak setiap hal jika dilakukan bersama dengan teknologi akan menjadi lebih baik. Perlu adanya porsi dalam menerapkan digital life. Porsi yang tepat akan memberikan dampak yang baik dan membuat kehidupan kita menjadi lebih terbantu.

4 Inovasi Teknologi yang Akan Mengubah Kehidupan Dunia di Era Digital

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik 

Teknologi selalu berkembang dari waktu ke waktu dan mempengaruhi aspek kehidupan manusia. Tentunya, inovasi teknologi diharapkan mampu membawa kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan lebih baik lagi. Pemanfaatan teknologi mampu membantu manusia untuk lebih efisien dan efektif dalam aktifitas pekerjaannya.

Kemajuan teknologi mau tidak mau membuat manusia berubah, contohnya penggunaan ponsel sudah banyak merubah manusia dalam setiap aspek kehidupan. Di era digital, inovasi-inovasi terus dilakukan dan membawa dampak perubahan pada dunia.

Isu tentang pekerjaan manusia yang akan tergantikan dengan teknologi bukanlah isapan jempol belaka. Pengurangan pekerja di beberapa sektor industri sudah mulai terasa dan diprediksi akan semakin banyak terjadi.


Ada beberapa inovasi teknologi yang diprediksi di masa depan akan benar-benar mampu mengubah wajah dunia dan bisa menciptakan peluang pekerjaan baru. Berikut beberapa inovasi digital teknologi yang akan tren di masa datang dan diprediksi mampu mengubah dunia 

Artifisial Teknologi

Istilah Artifisial Teknologi atau AI, terus menjadi tren teknologi yang paling menarik perhatian. Kecerdasan buatan akhir-akhir ini secara langsung mempengaruhi pekerjaan yang kita lakukan dan cara hidup kita.

Meskipun masih dalam tahap awal dan akan terus berkembang, termasuk Machine Learning, digembar-gemborkan sebagai teknologi yang akan mengubah kehidupan manusia selamanya.

Kecerdasan Buatan adalah sistem komputer yang dibangun untuk meniru kecerdasan manusia dan melakukan tugas-tugas seperti mengenali gambar, ucapan dan pola dan juga pengambilan keputusan. AI menawarkan kelebihan untuk melakukan tugas-tugas yang lebih cepat daripada manusia.

Bahkan penelitian tahun 2018, setiap lima dari enam orang di Amerika menggunakan AI setiap hari dalam berbagai bentuk seperti aplikasi navigasi, perangkat streaming, asisten pribadi ponsel cerdas, aplikasi berbagi perjalanan, asisten pribadi di rumah dan perangkat rumah pintar. Kegunaan lain dari AI termasuk menjadwalkan kereta, menilai risiko bisnis, memprediksi pemeliharaan, meningkatkan efisiensi energi, dll.

Namun, adanya Kecerdasan buatan ini juga memiliki hal buruk, yaitu mulai digantikannya peran manusia dalam melakukan pekerjaan bisa berdampak pada pengurangan jumlah pekerja di seluruh dunia. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa AI akan menghilangkan 73 juta pekerjaan pada tahun 2030 di Amerika. Ini jelas sesuatu yang harus diantisipasi termasuk di Indonesia.

RPA (Robotic Process Automation)

Robotic Process Automation atau  biasa dikenal dengan RPA adalah rekayasa perangkat lunak dengan sistem digital untuk melakukan tugas-tugas yang berulang dan sederhana serta proses bisnis yang biasanya dilakukan oleh manusia. 

 Dalam konteks ini, dia tidak muncul sebagai robot yang duduk di depan komputer seperti manusia yang bekerja. RPA adalah perangkat lunak yang dapat meniru aktivitas manusia dalam sistem digital dengan kecepatan dan akurasi hingga 100%. 

 RPA adalah  perangkat lunak yang  menyelesaikan pekerjaan  pada sistem digital (komputer dan perangkat seluler) yang sering meniru klik mouse dan penekanan tombol untuk menyelesaikan alur kerja. 

 Teknologi RPA dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti  layanan kesehatan yang digunakan untuk mengelola riwayat kesehatan pasien, pencatatan, penagihan, dan pelaporan. 

 Dalam layanan keuangan, penggunaan RPA yang paling umum terlihat adalah penggunaan mobile banking dan e-banking, serta manajemen rekening luar negeri. 

 Kemudian dalam manajemen rantai pasokan, penggunaan RPA digunakan untuk mengotomatisasi pemrosesan dan penagihan pesanan, melacak tingkat persediaan, dan melacak pengiriman. Untuk pembelian online, kita bisa mengetahui history barang yang dibeli secara real time.

Secara keseluruhan, RPA memungkinkan untuk mengotomatisasi hingga 45 persen dari total tugas pekerjaan. Namun sisi lain dari adanya RPA seperti halnya inovasi teknologi yang lain, sebuah penelitian telah mengungkapkan bahwa RPA mengancam hampir 230 juta pekerjaan, yang hampir 9 persen dari tenaga kerja global. 

Tapi keberadaan RPA juga telah membantu dan membuka peluang pekerjaan termasuk sebagai developer software, manajer proyek, analis bisnis, arsitek, konsultan, dan lain-lain.

Saat ini mulai banyak kursus maupun pelatihan tentang RPA ini karena terbukti sangat membantu dalam memudahkan pekerjaan terutama dalam pengembangan bisnis. 

VR dan AR

Virtual Reality dan Augmented Reality adalah tren teknologi lain yang siap merubah bisnis dan kehidupan manusia.

Penggunaan VR dan AR bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada pemakainya terhadap suatu obyek meskipun sebenarnya obyek tersebut tidak ada di hadapannya.

VR sejauh ini hanya dicoba di sektor game dan sampai batas tertentu juga telah digunakan dalam beberapa pelatihan, contohnya adalah VirtualShip, software simulasi yang digunakan untuk tentara, angkatan laut, dan penjaga pantai Amerika Serikat. Sedang pemakaian dalam game sudah dicoba dalam Pokémon Go.

Baik AR maupun VR menawarkan potensi besar dalam hal pelatihan, hiburan, pemasaran produk, dan pendidikan. Keduanya mampu digunakan untuk melatih dokter untuk melakukan operasi, memberi pengunjung museum untuk mendapatkan pengalaman yang lebih dalam, mendapatkan pengalaman taman hiburan yang lebih nyata dan melakukan pemasaran produk yang lebih baik.

Blockchain

Inovasi teknologi blockchain diprediksi mampu mengubah kehidupan manusia di masa depan | Sumber: Canva

 

Teknologi Blockchain sebagian besar terkait dengan cryptocurrency seperti Bitcoin, tetapi sebenarnya ada lebih banyak teknologi selain untuk mata uang digital.

Faktor utama tentang blockchain sangat diminati adalah karena teknologi ini diklaim sangat aman. Di samping itu, blockchain didorong oleh konsensus, artinya tidak ada satu entitas yang mengendalikan seluruh data. Di Blockchain, tidak perlu pihak ketiga untuk mengawasi atau memvalidasi transaksi.

Seperti yang  disebutkan sebelumnya, ada banyak peluang untuk dapat memanfaatkan teknologi blockchain ini  di luar industri kripto. Memang, bidang utama yang bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi ini adalah sektor keuangan. 

Di bidang keuangan, teknologi ini diibaratkan sebagai buku kas digital yang dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja  tanpa perlu persetujuan para pihak atau lembaga keuangan umum, seperti bank. 

Pada dasarnya, teknologi ini membuat semua transaksi  menjadi lebih transparan dan aman. Sehingga dapat meminimalisir adanya penyelewengan data seperti suap dan korupsi.

Demikian beberapa inovasi di dunia teknologi saat ini yang diprediksi mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat di masa depan. Inovasi teknologi jika bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya akan membawa kebaikan untuk semua, namun jika disalahgunakan bisa membawa dampak negatif bagi pengguna dan oang lain di sekitarnya.

5 Contoh Penerapan Digital Skill dalam Kehidupan Sehari-Hari

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Digital skill yang dalam Bahasa Indonesia bisa lumrahnya dikatakan sebagai bagian dari adanya kecakapan mempergunakan media digital dalam upaya mendorong kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan dunia digital menjadi kerangka kurikulum literasi digital. Khususnya hal ini berhubungan dengan empat pilar literasi untuk mengusasi perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Oleh karena hal tersebut, pada perkembangan saat ini bisa dikatakan penerapan digital skill sangatlah dibutuhkan. Khususnya bagi para pemuda/i yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini.

Digital Skill

Digital skill adalah bagian dari adanya kemampuan seseorang dalam memahami, mengetahui, sekaligus untuk mampu dalam mempergunakan perangkat keras dan lunak serta sistem operasi digital untuk mempermudah pekerjaan dan mengefesiensi waktu yang dalam dunia pekerjaan.

Sehingga penerapan digital skill mafhumnya dipelajari para pencari kerja, pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang ada di daerah ataupun pusat, pengusaha, dan lainnya.

Contoh Digital Skill

Kasus terkait dengan adanya penerapan digital skill yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;


  1. Project management konten

Tentang adanya profesi menjadi project management di media sosial yang ada. Tentu saja bisa dikatakan sebagai bagian daripada penerapan digital skill yang harus dimiliki, langkah ini bisa saja dilakukan dengan menerapkan berbagai ide dalam membangun akun Instagram, menjadwalkan publikasi, serta menyusun kerangka postingan/publikasikan yang harus dilakukan.

Bahkan untuk menjadi penyusun dalam management konten tidak hanya berlaku bagi media sosial integram saja melainkan ada media sosial lain seperti TikTok, Youtube, Blogger, WordPress, dan lainnya.

Oleh karena itulah konten dalam hal ini bukan hanya berupa gambar, melaikan tulisan dan video juga ada di dalamnya.


  1. SEO (Search Engine Optimization)

SEO menjadi bagian daripada penerapan contoh digital skill yang kerapkali dibutuhkan bagi kehidupan sekarang, prihal ini misalnya saja adanya kemampuan seseorang untuk menjual produk ataupun barang dengan sistem periklanan dalam blog.

Proses ini membutuhkan kemampuan SEO yang mumpuni sehingga kemudian apabila tidak menguasasinya dengan baik tentu saja dapat menghilangkan pekerjaan seseorang dalam marketing.


  1. Mampu Mempergunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam Pekerjaan

Kasus lainnya yang bisa dikatakan sebagai bagian daripada digital skill dalam bidang pekerjaan bahkan juga dijadikan sebagai syarat untuk melamar pekerjaan ialah mampu memfungsikan Microsoft Word dan Microsoft Excel dengan baik.

Kedua aplikasi ini lazimnya menjadi skill awal bagi setiap orang untuk dapat mempergunakannya, tentu saja bisa dibayangkan apalabila tidak memiliki skill keduanya kembali lagi proses penulisan surat di kerta ataupun penghitungan data-data penting dilakukan secara manual.


  1. Menjadi untuk Mendesain dengan Mempergunakan Laptop/HP/Komputer

Penerapan digital skill yang lainnya tentu saja berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam mengelola dan mempergunakan laptop, henphone, ataupun komputer dalam hal mendesain atas karya yang ingin dibuatnya.

Desain ini sendiri bisa dalam bentuk logo, meme, pamphlet, benner, dan lainnya.

Keterapilan mendesain sendiri bisa menjadi bagian daripada pekerjaan untuk era sekarang. Mulai dari menawarkan jasanya secara online ataupun dengan mengikuti perlombaan bertebaran di media sosial.


  1. Mampu Memaksimlkan Youtube sebagai Penghasilan

Youtube sebagai media sosial yang berbagai tentang adanya edukasi, musik, tutorial, dan lainnya bisa dikatakan sebagai bagian daripada digital skill yang bisa dipergunakan untuk bisa memaksimalkan penghasilan.

YouTube ini sendiri untuk memposting dan mempublikasinnya dibutuhkan SEO dalam membuat judul dan membuat deskripsi tujuannya agar bisa meuncul di mesin pencarian video.

Penggambaran atas adanya kasus tersebut bisa dikatakan sebagai bagian daripada digital skill dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber Tulisan: https://aptika.kominfo.go.id/2021/01/empat-pilar-literasi-untuk-dukung-transformasi-digital/