Tag Archives: Learning

Penerapan Social Emotional Learning Dalam Pembelajaran Online

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Social Emotional Learning atau disingkat SEL adalah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Social Emotional Learning ini merupakan komponen penting yang harus dimasukkan dalam kegiaan pembelajaran, terlebih saat kegiatan belajar online dimana guru tidak bisa memonitor keadaan siswa secara langsung.

Pendekatan Social Emotional Learning sendiri harus sesuai dengan 4 bagian ini, yaitu Active (Menggunakan bentuk pembelajaran aktif yang dapat membantu siswa menguasai kemampuan baru), Focused (Menggunakan komponen pembelajaran yang menekankan pengembangan personal dan sosial siswa), Sequenced (Melakukan berbagai aktivitas yang secara bertahap membantu menumbuhkan SEL siswa), dan Explicit (Target khusus yang mengarahkan kemampuan sosial dan emosional siswa).

Guru bisa menerapkan The 3 Social Emotional Learning Signature yang dijadikan acuan untuk mengimplemantasikan Social Emotional Learning (SEL) kedalam kegiatan pembelajaran. The 3 Social Emotional Learning Signature adalah sebuah cara untuk menciptakan lingkungan yang suportif untuk menggiatkan SEL dengan cara membantu guru dan siswa untuk memulai 3 kebiasaan rutin, yaitu pada welcoming activities, engaging activities dan optimistic closure. Lalu bagaimana mengintegrasikan acuan ini dengan teknologi dan aplikasi yan digunakan secara online?

Online Learning
Online Learning | Unsplash

Pertama adalah welcoming activities, atau kegiatan rutin yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran. Contoh welcoming activities adalah menyambut siswa, mengucap salam, berdoa, menanyakan keadaan siswa dan kegiatan rutin lainnya yang dapat membuat siswa merasa termotivasi untuk mulai belajar. Menyambut siswa, mengucap salam dan berdoa dapat dilakukan langsung melalui paltform yang digunakan untuk mengajar online, seperti Zoom dan Google Meet. Sedangkan untuk mengetahui kondisi psikis siswa, guru bisa gunakan aplikasi bernama Mood Mater.

Mood Meter adalah aplikasi yang dirancang untuk mengetahui keadaan psikis siswa. Aplikasi ini berguna untuk meningkatkan kesadaran diri serta perasaan siswa. Guru bisa mengunjungi website resmi Mood Meter untuk mengunduh diagram visualisasi lalu menampilkan diagram pada layar dan meminta siswa untuk menuliskan keadaan emosi mereka.

Kedua adalah engaging activities. Engaging activities dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menunjang pembelajaran menggunakan teknologi interaktif dan juga kegiatan brain break untuk memberikan jeda berpikir sehingga siswa dapat kembali berfokus pada pembelajaran. Aplikasi yang bisa digunakan untuk engaging activities adalah GooseChase Edu dan Canva. Kedua aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk membuat pembelajaran semakin menarik dengan cara online scavanger hunt maupun desain visual menarik yang dibuat di Canva. Sedangkan untuk brain break, guru bisa menggunakan aplikasi Breathe, Think, Do with Sesame atau Stop, Breathe, and Think yang merupakan aplikasi meditasi untuk mengurangi kejenuhan siswa.

Stop, Breathe & Think | Popmama
Stop, Breathe & Think | Popmama

Terakhir adalah Optimistic Closure yang berisi kegiatan refleksi dan harapan siswa atas apa yang sudah dipelajari. Sebagai penutup kegiatan pembelajaran, guru dapat meminta siswa untuk membuat mind map pembelajaran melalui apliaksi Poplet. Hal ini dapat membantu guru untuk memonitor pemahaman materi siswa. Selanjutnya gunakan aplikasi Padlet untuk menuliskan perasaan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Beberapa aplikasi yang disebutkan diatas hanyalah sekian dari banyaknya aplikasi yang dapat digunakan guru untuk mengintegrasikan Social Emotional Learning (SEL) kedalam pembelajaran online. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak hanya terbatas untuk SEL saja, namun dapat digunakan untuk menunjang kegiatan kelas lainnya.

Virtual Learning Metode Pembelajaran Masa Depan

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir, keberadaanya benar – benar memporak-porandakan kestabilan beberapa negara sejak virus tersebut pertama muncul. Coronavirus Disease 2019 atau disingkat covid-19 menurut WHO pertama muncul 31 Desember 2019, dan mulai saat itu pula ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara sangat menghawatirkan kepada mereka yang tinggal di negara terdampak.

Survey terbaru tentang efek covid-19 pada sentimen ekonomi global overall responden masih pesimis dan persentasenya hampir setara pada tahun 2020. Sebagian besar responden berasal dari negara Asia-Pasifik dan Tiongkok, mereka berharap ekonomi membaik namun survey yang dimulai sejak 2020 ini tercatat setengah dari semua responden masih pesimis tentang pertumbuhan ekonomi beberapa bulan ke depan.

Pandemi ini berdampak hampir di semua lini, salah satunya Pendidikan. Konsep Pendidikan mengalami berubah belakangan ini, jauh sejak pandemi melanda sebenarnya konsep Pendidikan mulai berubah namun memang perubahan makin terasa sejak dimulainya pandemi covid-19. Pembelajaran virtual adalah wajah dari perubahan konsep Pendidikan, berubah dari sistem Pendidikan kelas konvensional yang sudah berjalan lebih dari berabad – abad. Bentuk pembelajaran virtual memanfaatkan internet dibilang bisa lebih fleksibel karena bisa akses belajar tanpa harus hadir di satu tempat dan satu waktu. Selain itu pembelajaran virtual dianggap bisa membuat siswanya belajar lebih mandiri dan menambah keinginan untuk eksplorasi lebih sendiri, oleh karena itu pembelajaran virtual ini dianggap menjadi sistem Pendidikan di masa depan :


Lebih bebas mengakses pembelajaran kapan pun dan di mana pun. Mudah diakses dibanding konsep Pendidikan tradisional yang perlu kita pergi ke tempat belajar mengajar tersebut, mengorbankan waktu hampir setengah hari itu membuat siswa kurang untuk eksplorasi diri. Untuk orang yang sudah bekerja dan punya keinginan untuk melanjutkan studi, tidak perlu untuk mengambil cuti bekerja untuk mencari waktu dalam mengakomodasi studi.


Menyesuaikan pengalaman belajar sesuai minat dan mengatur kecepatan atau lamanya waktu untuk belajar. Pembelajaran virtual dapat disesuaikan sesuai tingkat kemampuan seseorang dengan menyesuaikan minat orang tersebut.


Tidak perlu merogoh kocek dalam – dalam untuk mengikuti kelas pembelajaran virtual karena hanya perlu modal internet dan perangkat atau divice untuk mengakses kelas. Jika dirasa mahal pun pembelajaran virtual memungkinkan untuk membayarnya secara cicil atau sistem paylater, atau bisa saja jadi gratis dan pengurangan biaya jadi jauh lebih rendah dari biaya sebenarnya dengan beasiswa tertentu.


Ruang internet sangatlah luas sehingga banyak sekali tempat untuk dieksplorasi, jumlah materi untuk di pelajari sangat tidak terbatas. Kemudahan lain yang didapat adalah bisa mendapat ijazah, sertifikat atau gelar tanpa harus menjajakan kaki ke tempat tersebut.


Tingkat retensi tinggi di sini yang dimaksud adalah siswa belajar seperti tingkat stres dan tekanan berkurang karena kebebasan yang didapat. Kebebasan untuk mempelajari konsep belajar sesuai kapasitas diri masing – masing, dan bisa menyesuaikan jadwal dan waktu kelas.


Komunikasi tutor/guru dengan siswa/pelajar pembelajaran virtual menjadi lebih baik dan berkualitas. Dari sisi tutor mereka memiliki banyak metode dan materi yang akan diajarkan, waktu untuk berinteraksi dengan pelajar/siswa lebih banyak, dan untuk siswa juga banyak waktu untuk berinteraksi dengan tutornya terkait materi pembelajaran yang mungkin tidak dimengerti.

 

Poin – poin yang sudah disebut hanya beberapa alasan pembelajaran virtual akan mengubah wajah sistem Pendidikan. Jika dilihat mungkin lebih menjanjikan, namun yang terjadi selama pandemi pembelajaran virtual masih ada dampak negatifnya. Maka dari itu sebelum membuat pilihan belajar secara virtual atau tetap dengan sistem yang ada sekarang, artinya kembali kepada pribadi masing – masing seperti tujuan dan kebutuhan hidup, sistem pembelajaran tradisional bisa dibilang masihlah lebih menjanjikan meskipun sistem pembelajaran virtual terlihatnya menjanjikan juga.

Mobile Learning sebagai Pembelajaran Digital di Era Teknologi Digital

Mobile Learning | Unsplash.com (wsrstudio)


Memasuki era digital, segala aspek bidang kehidupan banyak mengalami perubahan. Tak terkecuali dibidang pendidikan. Tidak bisa dipungkiri, perubahan teknologi dalam bidang pendidikan banyak memberikan manfaat. Proses belajar mengajar pun semakin dipermudah. Proses belajar yang dimulai dengan based on textbook atau buku cetak. Kini, mulai bisa beralih dengan memanfaatkan teknologi digital yang dapat dikatakan sebagai e-learning (pembelajaran elektronik). Trend pembelajaran elektronik ini sudah mulai merambah menggunakan handphone yang dikenal sebagai mobile learning. Praktis, memang inilah tujuan awal dari adanya pengembangan media pembelajaran di era digital ini.

Proses belajar mobile learning merupakan pembelajaran yang melibatkan media digital berupa smartphone dan aplikasi. Hanya dalam satu genggaman, proses pembelajaran dan pengajaran akan terasa lebih efektif dalam mengakses berbagai informasi dan dikenal sebagai media interaktif. Tanpa harus berada di suatu tempat tertentu dan dibatasi waktu, segala informasi pembelajaran dengan sangat mudah dapat diakses.

Di era serba teknologi ini, hampir semua orang telah memiliki smartphone dan tidak pernah terlepas seolah-olah takkan pernah terpisahkan. Bukan hanya orang dewasa saja yang paham kegunaannya, kini anak-anak pun sudah paham betul tentang penggunaan smartphone. Kemajuan inilah yang mendorong para tenaga pendidik maupun peneliti untuk bisa memanfaatkan teknologi yang baik bagi anak-anak kalangan pelajar.

Manfaat Mobile Learning | Unsplash.com (Yogasdesign)

 

Keberadaan Mobile Learning memang memiliki peranan yang amat sangat penting dalam proses belajar. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari adanya pembelajaran berbasis mobile learning:

  1. Fleksibel dan Praktis

Proses belajar saat ini tidak hanya dilakukan di ruang kelas saja. Adanya mobile learning, pelajar bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Pengajaran berbentuk digital ini membantu para pengajar dan pelajar untuk bisa membagikan materi pelajaran berupa video yang dapat ditonton dan diunduh yang dapat diakses kapanpun. Tanpa terpacu jadwal belajar kita bebas untuk mengakses kapanpun.

  1. Memperkenalkan Teknologi Sejak Dini

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi akan berkembang semakin pesat. Kehidupan yang serba digital menuntut semua orang untuk terbiasa dan paham dengan penggunaan digital teknologi. Dengan adanya mobile learning akan membantu pelajar terbiasa dan siap terhadap perkembangan teknologi selanjutnya. Hal ini juga berguna di dunia kerja yang mulai menggunakan teknologi. 

  1. Media Pembelajaran Tambahan

Keberadaan mobile learning tidak bisa dikatakan dapat mengganti proses pembelajaran di kelas. Akan tetapi, keberadaan mobile learning dapat bermanfaat bagi pelajar untuk memberikan kesempatan mempelajari kembali materi di kelas secara lebih praktis. Untuk itu, materi yang kurang begitu dipahami, dapat diatasi secara mandiri oleh para pelajar dengan memberikan pengalaman belajar yang berbeda.

  1. Meningkatkan Minat Belajar

Metode belajar secara konveinsional atau masih menggunakan buku sering terkesan membosankan dan kurang interaktif. Apalagi, untuk sistem belajar di kelas membawa buku terkesan memberatkan dan mudah hilang. Keberadaan mobile learning sebagai pengganti buku elektronik akan dapat memudahkan siswa untuk digunakan kapan saja dan lebih bervariatif dengan adanya video pembelajaran yang mampu menarik minat belajar. Dengan adanya mobile learning pula pelajar dapat dengan bebas melakukan model pembelajaran yang diinginkan.

 

Adanya kebermanfaatan dari mobile learning tentu dapat memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Harapannya, proses belajar mengajar dengan memanfaatkan mobile learning dapat dilakukan secara merata di Indonesia tanpa adanya kesenjangan social. Sehingga pembelajaran digital bisa untuk semua.