Inovasi Baru, LRT Jabodebek Hadir Tanpa Masinis
Dalam rangka mengurangi kemacetan di ibukota, pemerintah tengah menyongsong pembangunan transportasi umum berbasis kereta api. Pada hari Kamis (28/8), LRT Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) telah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Pembangunan LRT Jabodebek ini melibatkan empat perusahaan yaitu PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia.
Selama ini, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sangatlah banyak dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Dilansir dari situs Good Stats, data BPS (Badan Pusat Statistik) menyatakan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang, jumlah kendaraan bermotor di Jakarta secara konsisten mengalami peningkatan hingga mencapai angka 21,8 juta unit kendaraan pada tahun 2021. Raihan tersebut naik sebesar 7,6 persen dibandingkan secara year-on-year (YoY) dengan tahun sebelumnya.
Penambahan jumlah kendaraan bermotor yang tidak diiringi oleh perkembangan transportasi umum akan membuat kemacetan menjadi tak terkendali. Agar pengguna transportasi umum semakin nyaman dan mudah, mereka harus terintegrasi satu sama lain. Beruntungnya, LRT Jabodebek terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya seperti KRL Commuter Line dan Busway Trans Jakarta.
Selain itu, ada satu hal unik dan baru dari LRT Jabodebek. Kereta ini dapat beroperasi tanpa adanya masinis atau driverless, berkat teknologi artificial intelligence. Lalu mengapa LRT didesain tidak menggunakan masinis? Apakah operasional LRT Jabodebek akan berjalan dengan aman dengan metode driverless seperti ini?
Dilansir dari CNN Indonesia, LRT Jabodebek dapat berjalan secara driverless karena dilengkapi oleh teknologi Communication-Based Train Control (CBTC) Level 3 GoA3. CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis. Dengan adanya metode seperti ini, diharapkan dapat mengurangi terjadinya human error seperti masinis yang mengantuk, overspeed, dsb.
Meskipun demikian, LRT Jabodebek tetap mempunyai train attendant yang siap bertugas jika terjadi hal-hal yang bersifat darurat, serta untuk mendukung pelayanan terhadap penumpang. Jika LRT Jabodebek mengalami gangguan operasional, train attendant akan siap mengambil alih kereta secara manual. Bukan itu saja, LRT Jabodebek juga dilengkapi oleh petugas keamanan untuk menjaga dan memastikan setiap perjalanannya aman terkendali.
Kehadiran LRT Jabodebek yang tidak menggunakan masinis ini merupakan sebuah inovasi yang akan merubah dunia perkeretaapian Indonesia di masa yang akan datang. Tentu saja sistem ini masih perlu penyempurnaan dalam banyak hal seiring berjalannya waktu. Namun, kita tidak perlu khawatir karena LRT Jabodebek sudah menyiapkan SDM untuk keamanan dan kenyamanan operasional. Mari kita dukung perkembangan transportasi perkeretaapian Indonesia.
Referensi
Angelia, D. (2022, September 30). Makin Sesak, Bagaimana Pertumbuhan Jumlah Kendaraan di Jakarta?. GoodStats. https://goodstats.id/article/macet-parah-bagaimana-pertumbuhan-jumlah-kendaraan-di-jakarta-Lj7lH
Indonesia, C. (2023, August 28). LRT Jabodebek Tanpa Masinis Tapi Ada Petugas di Dalam Kereta. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230828124715-92-991351/lrt-jabodebek-tanpa-masinis-tapi-ada-petugas-di-dalam-kereta