Tag Archives: Menjaga

Orangtua Perlu Ikut Menjaga Jejak Digital Anak

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan 1 dari 3 pengguna internet di seluruh dunia adalah anak-anak. Menurut UNICEF, setiap hari ada lebih dari 175.000 anak online untuk pertama kalinya.

Terus terang saja, akses internet membawa banyak manfaat dan peluang bagi anak-anak. Tapi, jika tidak hati-hati, internet juga dapat membawa risiko membahayakan bagi mereka.

Salah satu hal yang perlu diajarkan para orangtua kepada anak-anak dalam kaitannya dengan penggunaan internet yaitu bagaimana menjaga jejak digital. Sebagaimana kita ketahui, setiap aktivitas online kita selalu meninggalkan jejak-jejak digital.

Laman kaspersky.com memberi batasan jejak digital sebagai jejak-jejak data yang kita tinggalkan saat menggunakan internet. Ini mencakup website yang kita kunjungi, e-mail yang kita kirim, dan informasi yang kita kirimkan secara online. Pengguna internet, termasuk mereka yang masih anak-anak, menciptakan jejak digital mereka, baik secara aktif maupun pasif.

Jejak digital aktif tercipta ketika pengguna internet dengan sengaja berbagi informasi tentang diri mereka sendiri. Misalnya, melalui postingan atau berpartisipasi di situs jejaring sosial atau forum online. Jika pengguna masuk ke sebuah website melalui nama pengguna atau profil terdaftar, setiap postingan yang mereka buat merupakan bagian dari jejak digital aktif mereka. Aktivitas lain yang berkontribusi pada jejak digital aktif termasuk mengisi formulir online atau menyetujui untuk menerima cookie lewat perambah (browser).

Sementara itu, jejak digital pasif tercipta ketika informasi dikumpulkan tentang pengguna internet tanpa mereka sadari. Contohnya, situs jejaring sosial dan pengiklan yang memanfaatkan fasilitas like, share, dan comment untuk membuat profil para pengguna dan kemudian menarget mereka dengan konten-konten tertentu.

Jejak digital relatif permanen. Sampai batas tertentu, kita mungkin bisa menghapus jejak digital. Namun, tidak berarti jejak digital itu benar-benar hilang. Karena sumber-sumber lain mungkin saja masih menyimpan jejak-jejak digital kita.

Jejak digital sendiri sangat ikut menentukan reputasi online seseorang, yang sama pentingnya dengan reputasi offline. Sekarang ini, mulai banyak perusahaan yang menjadikan jejak digital sebagai salah satu bahan pertimbangan perekrutan calon karyawan.

Maka, menjaga jejak digital memang penting dilakukan. Komentar, foto atau video yang kita unggah secara online dapat saja menyinggung seseorang atau juga disalahtafsirkan atau malah diubah oleh pihak-pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

Konten-konten sensitif yang semula ditujukan untuk grup pribadi atau keluarga dapat saja akhirnya menyebar ke kalangan yang lebih luas dan menimbulkan kegaduhan.

Belum lagi para penjahat dunia maya yang setiap saat dapat mengeksploitasi jejak digital dan memanfaatkannya untuk sejumlah aktivitas kriminal.

Oleh sebab itu, anak-anak kita perlu sekali diberitahu dan dibimbing bagaimana caranya menjaga jejak digital mereka dengan melakukan beberapa langkah berikut.

1. Aktifkan pengaturan privasi medsos
Setiap situs jejaring sosial, blog, dan profil online umumnya memiliki pengaturan privasi. Ajari anak untuk mengaktifkan pengaturan privasi ini. Beri anak pemahaman mana informasi yang boleh diketahui publik dan mana yang tidak boleh. Ingatkan anak agar jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, nama sekolah ketika online.

2. Menimbang sebelum posting
Minta anak agar selalu menimbang dan memikirkan terlebih dahulu sebelum memposting sesuatu secara online. Karena selain dapat diakses publik, postingan yang dibuat dapat saja berdampak pada reputasi online di masa depan atau juga membawa dampak hukum. Begitu juga dalam soal membagikan sesuatu. Ajari anak agar paham mana hal yang memang layak dibagikan dan mana yang tidak layak dibagikan secara online.

3. Selalu mengakses website yang aman
Beritahu anak agar senantiasa mengakses website yang aman, yang alamat URL-nya diawali dengan https, yang merupakan singkatan dari hypertext transfer protocol secure. Juga pastikan memiliki ikon gembok di sebelah kiri bilah alamatnya.

Di era digital sekarang ini, anak-anak kita memiliki hak penuh untuk melakukan aktivitas online. Tugas para orangtua yaitu mengajari dan membimbing mereka agar mampu menjaga jejak digital mereka demi keamanan, keselamatan, dan masa depan mereka.

Pentingnya Menjaga Jejak Digital Untuk Menciptakan Reputasi yang Baik

Di era digital saat ini, masyarakat banyak memanfaatkan internet untuk beragam hal. Selain untuk mencari informasi, internet juga dimanfaatkan untuk membangun personal branding, menjalin relasi, mencari pekerjaan, menjalankan usaha, dan berbagai aktivitas lainnya. Maka dari itu setiap aktivitas yang dilakukan di internet tentunya akan menyisakan jejak digital.

Jejak digital adalah data atau rekam jejak yang berisi aktivitas pengguna internet. Hal ini bisa termasuk komentar yang terdapat di social media, direct message antar pengguna, konten yang di unggah atau sekedar percakapan di platform sosial media manapun. 

Jejak digital sangatlah penting dan berpengaruh terhadap reputasi penggunanya, salah satunya di dunia kerja. Saat ini, pihak HRD perusahaan seringkali melakukan penelusuran terhadap jejak digital calon karyawan yang ingin direkrut. 

HRD perusahaan tidak hanya mencari informasi tentang calon karyawan dari CV atau portofolio. Beberapa rekruter juga akan memeriksa media sosial calon karyawan, seperti instagram, Facebook, Twitter bahkan TikTok. Hal ini tentunya dapat menentukan apakah jejak digital calon karyawan mempunyai reputasi yang baik atau buruk. 

Jejak digital yang tidak baik akan berdampak negatif bagi seseorang untuk jangka yang panjang, di antaranya adalah sulit mencari pekerjaan hingga dikucilkan masyarakat. Bahkan ada sebagian orang yang nasibnya berakhir di jeruji besi karena melakukan pelanggaran berat di media digital. 

Oleh karena itu, sikap bijaksana dalam menggunakan media sosial menjadi salah satu kunci untuk terus menjaga reputasi yang baik. Jejak digital yang positif akan menghasilkan dampak yang positif, pun sebaliknya. Setiap jejak digital yang terdapat di media sosial atau platform manapun bisa menjadi suatu catatan untuk reputasi yang dimiliki. Maka dari itu buat lah jejak digital sebersih dan sebaik mungkin, isilah dengan hal-hal positif juga bermanfaat. 

Mulailah dari hal sederhana seperti memilah konten akan yang dipublikasikan, menjaga ketikan dan perkataan yang akan diunggah di social media, tidak menyebarkan kebencian terhadap sesama pengguna media sosial. Tulislah hal-hal yang positif dan membangun di media sosial, jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang tidak produktif dan tidak bermanfaat. Pikirkan dengan matang sebelum mengunggah konten di media sosial, jangan sampai hal tersebut menyakiti banyak pihak.

Referensi:

Mengenal Jejak digital Dan Dampaknya. Instiki (Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia). (2022, December 3). https://instiki.ac.id/2022/12/04/mengenal-jejak-digital-dan-dampaknya/