Tag Archives: pada

Inovasi Kecerdasan Artifisial Pada Birokrasi Pemerintahan

#DigitalBisa 

#UntukIndonesiaLebihBaik

Reformasi Birokrasi Indonesia

Salah satu dari tiga syarat utama pendirian sebuah negara adalah pemerintah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. Birokrasi pemerintahan diisi oleh orang-orang yang ditunjuk warga negara melalui pemilihan yang sesuai Undang-Undang.

Sudah umum diketahui bahwa dalam penyelenggaraannya birokrasi pemerintahan diisi dengan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal inilah yang menjadi penyebab utama adanya reformasi birokrasi yang dituntut oleh masyarakat. Gerakan reformasi birokrasi di Indonesia terjadi pada tahun 1998 sebagai buntut dari krisis moneter parah yang terjadi pada tahun 1997. Masyarakat hanya ingin dipimpin oleh birokrasi pemerintahan yang bersih, adil, dan jujur.

Tapi ternyata setelah demo besar-besaran yang berhasil menumbangkan rezim orde baru itu, kondisi birokrasi belum banyak berubah. Oleh karena itu, pada tahun 2011 diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) no 80 tahun 2011 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Reformasi ini bertujuan untuk menciptakan birokrasi yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Perpres no. 80 tahun 2011 diperkuat lagi oleh Perpres no. 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Visi SPBE adalah “terwujudnya sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu dan menyeluruh untuk mencapai birokrasi dan pelayanan publik yang berkinerja tinggi.”

Perpres no. 95 tahun 2018 juga menjadi latar belakang penetapan reformasi birokrasi sebagai salah satu bidang prioritas strategi nasional kecerdasan artifisial 2045. Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial adalah tindak lanjut negara Indonesia atas rekomendasi yang diarahkan oleh G20 sebagai pijakan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk kecerdasan artifisial. Salah satu isu penting adalah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Inovasi dan Teknologi AI Pada Birokrasi Pemerintah Indonesia

Artificial Intelligence | Unsplash (@possessedphotography)

Dalam SPBE, inovasi dan teknologi artificial intelligence akan sangat berperan penting. Pemerintah dan masyarakat akan sangat terbantu dengan SPBE karena ada beberapa teknologi yaitu :

Chatbot pemerintahan untuk penyediaan layanan informasi interaktif 24/7.

ChatBot ini akan menyediakan layanan informasi kepada masyarakat tanpa batas waktu mengingat jam kerja pegawai pemerintahan yang terbatas. Tidak hanya sebatas menyediakan informasi, ChatBot ini dapat memberikan akses cepat ke data publik, menyerahkan keluhan/laporan masyarakat ke yang berwenang, menyerahkan formulir, dan pembayaran pajak atau tagihan.

Pengembangan AI untuk mengidentifikasi ketidakwajaran dalam usulan anggaran pemerintahan.

Kecerdasan artifisial yang mampu mendeteksi ketidakwajaran anggaran pemerintah akan sangat membantu meringankan proses pengevaluasian, dan dengan begitu pemborosan anggaran pemerintah dapat dicegah. Untuk ini dibutuhkan dataset anggaran dan referensinya yang efektif untuk pembuatan model. Selain itu Kecerdasan Artifisial dapat juga berperan membantu pendeteksian penyalahgunaan anggaran, pengauditan anggaran, analisis anggaran, penyediaan template rencana anggaran, dan laporan anggaran.

Teknologi AI membantu tata kelola monitoring kinerja pegawai pemerintah.

Aplikasi yang dipakai untuk kepentingan ini adalah pengenalan sidik jari, wajah, suara, dan selaput pelangi mata. Salah satu contoh adalah sistem absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menggunakan fitur pengenalan wajah (face biometric) dan tracking perjalanan dinas dengan fitur GPS Tracker. Tidak ada lagi sistem titip absen yang dapat menjadi peluang pegawai berbuat curang.

Analisis sentimen publik melalui media sosial.

Pemerintah dapat menggunakan data postingan di sosial media untuk mengetahui tren dan reaksi masyarakat terhadap suatu kebijakan publik dan program pemerintah. Sebagai contoh analisis sentimen masyarakat tentang kebijakan pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan aplikasi MyPertamina. Pemerintah dapat mengetahui feedback positif maupun negatif dari kebijakan tersebut.

Analisis Big Data untuk membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan.

Big data adalah istilah untuk menggambarkan kumpulan besar data yang berasal dari berbagai sumber, baik data-data terstruktur yang dimiliki pemerintah maupun data tidak terstruktur dan dinamis. Kumpulan data ini akan diolah dan digunakan oleh pemerintah untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Penutup

Birokrasi pemerintahan termasuk dalam salah satu prioritas pengembangan kecerdasan artifisial karena memiliki posisi vital dan strategis dalam penyelenggaraan sebuah negara. Penerapan kecerdasan artifisial pada birokrasi pemerintahan dinilai mampu membantu pemerintah menyusun kebijakan yang tepat.

Jika Anda ingin ikut mengambil bagian dalam kolaborasi untuk percepatan inovasi kecerdasan artifisial, maka Anda bisa bergabung dengan KORIKA. KORIKA adalah sebuah organisasi kecerdasan artifisial Indonesia berbasis nilai dan kolaborasi Quad Helix (Pemerintah, Industri, Akademisi, Komunitas, dan Individu). Organisasi ini didirikan pada tanggal 10 Agustus 2020 sebagai suatu tindak lanjut dari Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020 – 2045.

Bergerak bersama untuk mewujudkan Indonesia maju.

 

Referensi :

BPPT. (2020). STRATEGI NASIONAL KECERDASAN ARTIFISIAL INDONESIA 2020-2045. BPPT

Kelebihan serta Kekurangan Hadirnya E-Library pada Digitalisasi Pendidikan dalam Berliterasi

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Zaman berkembang dari masa ke masa. Begitupun dengan sistem pendidikan, dari masa penjajahan yang sangat sulit untuk menimba ilmu hingga sekarang yang sangat dimudahkan karena hadirnya teknologi. Digitalisasi pendidikan merupakan sebuah metode meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Indonesia dengan bantuan teknologi terkini. Terdapat banyak sekali contoh penerapannya, seperti e-learning, e-course, hingga e-library yang akan kita ulas dalam artikel ini.

Perpustakaan merupakan suatu media yang menyediakan berbagai macam bacaan, seperti buku, jurnal, skripsi mahasisiwa, biografi, hingga cerita fiksi. Wadah yang memfasilitasi semua kalangan mulai dari pelajar, tenaga pengajar, maupun seseorang yang sudah menjalankan karirnya untuk memperluas wawasan dan juga menambah ilmu yang sudah dimiliki. Selain itu, perpustakaan sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat mengerjakan tugas karena suasananya yang dapat dikatakan sunyi sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dalam berpikir.

Perpustakaan digital atau biasa disebut dengan e-library, mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 2000-an. Untuk kalian yang masih awam dengan e-library, e-library merupakan sebuah perpustakaan dalam bentuk digital yang memberikan pelayanan kurang lebih sama seperti perpustakaan konvensional pada umumnya hanya saja dilakukan melalui virtual. Dengan menggunakan layanan tersebut kita dapat membaca banyak koleksi bacaan dan dapat kita akses melalui komputer ataupun smartphone dengan format digital. Hadirnya e-library memudahkan sebagian besar orang yang ingin mencari informasi, tetapi tidak memiliki waktu luang untuk pergi ke perpustakaan. Hanya dengan mengakses melalui website ataupun aplikasi yang disediakan kita sudah dapat membaca buku yang kita inginkan, tentu untuk mengakses terdapat syarat dan ketentuan berlaku yang ditetapkan oleh masing-masing perpustakaan. Akan tetapi, apa saja kelebihan serta kekurangan atas hadirnya perpustakaan digital?

Kelebihan Perpustakaan Digital:

1. Efisiensi Waktu

Hadirnya e-library memungkinkan kita untuk dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah di mana pun dan kapan pun. Dengan hanya mengakses gadget yang dimiliki, kita sudah dapat membaca berbagai macam koleksi bacaan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Sebelum mulai membaca, tentu kalian harus terdaftar sebagai keanggotaan pustakawan online terlebih dahulu dengan cara membuat akun pada platform yang disediakan oleh masing-masing perpustakaan.

2. Minimnya Risiko yang Terjadi pada Buku

Hal ini dapat mengurangi risiko pada buku yang tersedia, seperti kehilangan, kerusakan, bahkan jika terdapat pustakawan yang tidak ingat untuk mengembalikan buku yang dipinjam. Tentu hal seperti itu dapat mengakibatkan kerugian bukan? Maka dari itu diciptakan e-library agar seseorang dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah hanya dalam bentuk soft file tanpa harus meminjam buku fisik.

3. Tidak Memerlukan Biaya yang Besar

Diciptakannya inovasi e-library selain kekinian dan modern, tentu dapat menekan biaya pembangunan perpustakaan. Dengan memanfaatkan ilmu programming, kita tetap dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah secara virtual tanpa perlu membangun gedung serta isinya.

Kekurangan Perpustakaan Digital:

1. Koleksi Buku yang Lebih Sedikit

Koleksi buku yang sedikit dapat meresahkan pembaca karena tidak menemukan bahan bacaan yang mereka inginkan. Resource yang belum terlalu banyak dan juga tidak setiap buku memiliki bentuk soft file, dapat mengurangi pustakawan yang berkunjung ke perpustakaan. Perlu adanya peningkatan lagi dalam menyediakan bahan bacaan sebagai alternatif dari sumber bacaan yang belum atau bahkan tidak tersedia dalam bentuk digital.

2. Tidak Dapat Menikmati Suasana Perpustakaan

Setiap orang yang datang ke perpustakaan tidak hanya melulu soal membaca buku, mereka biasanya datang karena ingin menikmati suasananya yang sunyi dan tentu sangat pas untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar. Akan tetapi, pada e-library kita tidak dapat melakukan hal seperti itu. Hanya saja kalian masih dapat membaca buku yang disediakan di tempat lain yang sama sunyinya atau bahkan dapat lebih nyaman.

3. Mengandalkan Jaringan Internet untuk Mengakses

Untuk mengakses bahan bacaan yang terdapat pada e-library kita perlu memiliki koneksi internet untuk membacanya. Karena resource yang disediakan disimpan pada sebuah website atapun aplikasi dalam bentuk penyimpanan cloud. Perlu kita ketahui bahwasannya penyimpanan cloud dapat diakses lebih dari satu orang, maka dari itu diperlukannya koneksi internet. Namun, kalian tidak perlu khawatir karena untuk mengakses satu bahan bacaan biasanya tidak memakan paket data yang terlalu besar.

Sesuai dengan pernyataan di atas, bahwasannya setiap perubahan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena perlu diingat juga suatu hal yang diciptakan oleh tangan-tangan manusia tidak ada yang sempurna, hanya saja dapat dipastikan selalu dihadirkannya pembaharuan untuk menggantikan generasi sebelumnya. Baik perpustakaan konvensional atau fisik maupun perpustakaan berbasis digital (e-library), keduanya dapat memberikan dampak positif berupa ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Bahkan beberapa perpustakaan memadukan keduanya sebagai pilihan alternatif jika seseorang merasa lebih nyaman dengan salah satu dari kedua layanan yang disediakan. Mari kita upgrade media sumber bacaan guna meningkatkan level pendidikan serta minat literasi masyarakat Indonesia.

Mengenal Teknologi Motorcycle Connected pada Kendaraan Roda Dua

Sumber: Igor Ovsyannykov | pixabay.com


#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Kendaraan merupakan sebuah alat yang disisipkan mesin bermotor dan dapat mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dengan menggunakan kendaraan kehidupan kita menjadi lebih terbantu, karena tenaga dan waktu yang kita miliki tidak terbuang sia-sia atau kata lainnya ialah efisien. Terlebih kendaraan roda dua, bentuknya yang ramping seperti sepeda memudahkan kita dalam melewati medan yang cukup sempit dan sulit dilewati oleh kendaraan roda empat. Tidak hanya sebatas menjadi alat transportasi, kendaraan bermotor juga dapat diimplementasikan dengan teknologi terkini. Bukan sekadar mengikuti perkembangan zaman dan tren, hal ini juga akan sangat membantu sebagian orang jika memang dibutuhkan oleh mereka.

Perkembangan teknologi tidak akan pernah berhenti, bahkan setiap harinya akan selalu muncul berita tentang penemuan baru. Begitu juga dengan kendaraan, setiap brand pasti memperbaharui produk mereka dengan menambahkan berbagai macam fitur. Seperti pada brand garpu tala atau Yamaha yang menerapkan fitur motorcycle connected pada lini produk mereka. Y-Connect (teknologi motorcycle connected miliki Yamaha) merupakan teknologi CCU (Communication Control Unit) yang pertama hadir di Indonesia dengan berbasis sinyal bluetooth. Fitur ini dapat terintegerasi dengan software Y-Connect yang dapat diunduh melalui Android atau IOS milik kita. Lini produk Yamaha yang sudah mendukung fitur tersebut pada saat ini ialah All New NMAX 155, All New Aerox 155, dan R15 V4. Dari banyaknya pernyataan yang sudah disebutkan, kira-kira apa saja manfaat jika kita menggunakan fitur keren ini pada lini produk mereka?

1. Melihat Sisa Bahan Bakar

Jika menghubungkan motor tersebut dengan aplikasi yang ada di smartphone kita, kita dapat melihat sisa bahan bakar setelah digunakan. Meskipun sudah tersedia indikator bahan bakar dalam bentuk bar pada panel speedometer. Tentu fitur ini akan aktif jika kita selesai menggunakan sepeda motor tersebut atau dalam keadaan off. Hal ini memudahkan kita untuk memeriksa bahan bakar kendaraan, kita tidak perlu repot untuk menyalakan motor atau membuka tangki bensi terlebih dahulu hanya untuk memastikan bahan bakar sepeda motor yang dimiliki masih memadai untuk dikendarai atau tidak.

2. Menampilkan Notifikasi Smartphone

Ya kalian tidak salah baca, fitur Y-Connect pada sepeda motor Yamaha dapat menampilkan notifikasi pesan pada panel speedometer. Instrumen yang dapat ditampilkan cukup berguna, yakni notifikasi telepon, chat, bahkan email yang masuk. Hal ini akan sangat membantu pengendara saat ada seseorang yang ingin menghubunginya. Perlu diingat saat berkendara sangat tidak disarankan untuk mengakses alat komunikasi, menepi terlebih dahulu jika memang dirasa hal tersebut darurat.

3. Memberikan Notifikasi Jadwal Pergantian Oli dan Baterai

Saat kita menghubungkan antara sepeda motor yang kita miliki dengan aplikasi Y-Connect, kita akan mendapatkan notifikasi peringatan jika sudah waktunya untuk mengganti oli dan juga baterai dengan yang baru. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan bagi seseorang yang terkadang lupa untuk mengganti oli dan baterai sepeda motornya. Sepeda motor yang sehat dan terawat akan memberikan sensasi berkendara yang aman dan juga nyaman.

Teknologi merupakan gabungan antara ilmu teknik dan juga pengetahuan yang tidak akan pernah dapat kita duga. Bukti nyatanya ialah saat ini teknologi dapat diimplementasikan pada sebuah alat transportasi yang fungsi utamanya hanya untuk mengantarkan kita dari suatu tempat ke tempat yang lainnya secara cepat dan efisien. Pada zaman dahulu, sebuah rangka besi yang ditanamkan mesin bermotor sudah dapat dikatakan penemuan yang sangat bermanfaat. Namun, sekarang dengan ditanamkannya suatu fitur modern merupakan salah satu ide brilliant yang dapat meningkatkan manfaat agar lebih baik lagi. Teknologi hanyalah sebuah alat bantu, kita sebagai manusia yang harus lebih pintar dalam menggunakan dan mengelola teknologi tersebut. Jadi diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat menggunakan teknologi secara pandai dan bijak, serta tidak ketergantungan pada suatu alat yang digunakan.

Peran Teknologi Digital pada Sektor Transportasi Darat di Era Industri 4.0

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik 

Teknologi transportasi darat mengalami perkembangan setiap tahunnya. Penerapan teknologi pada transportasi darat banyak digunakan pada peningkatan sistem transportasi dan komponennya, seperti kendaraan, jalan dan kontrol lalu lintas. Termasuk juga pengembangan teknologi transportasi baru, seperti mobil tanpa pengemudi dan mobil terbang.

Seiring perkembangan teknologi transportasi yang kian berkembang masa depan transportasi terlihat sangat menjanjikan dengan berbagai inovasi teknologi yang terus dikembangkan. 

Salah satu inovasi teknologi yang diprediksi akan memberi dampak pada transportasi darat adalah mobil tanpa pengemudi.

Mobil ini nantinya dapat berjalan sendiri, tanpa campur tangan manusia. Mobil ini dikendalikan oleh komputer, yang mana di bagian mobil tersebut telah ditanam sensor dan kamera yang dapat merasakan lingkungan sekitarnya dan membuat keputusan yang tepat agar terhindar dari bahaya kecelakaan.

Keberadaan mobil tanpa pengemudi niscaya dapat merevolusi transportasi. Mobil ini membuat berkendara jauh lebih aman, karena tidak akan ada kesalahan manusia. Mobil ini nantinya juga akan membuat perjalanan jauh lebih efisien dan aman, karena mobil dapat berkomunikasi satu sama lain dan terhubung dengan sistem lalu lintas sehingga diprediksi mampu menekan angka kecelakaan.

Meski masih ada keraguan tentang jaminan keamanan dan keselamatan terhadap mobil tanpa pengemudi ini, namun seiring dengan ujicoba yang terus dilakukan para insinyur pada faktor keselamatan ini, niscaya ke depan mobil tanpa pengemudi ini akan benar-benar aman.

Presiden Jokowi sendiri berharap saat Ibukota Baru Indonesia nanti terwujud, transportasi umumnya menggunakan autonomous vehicle atau mobil swakemudi dan kendaraan pribadi menggunakan autonomous car.

Mobil tanpa pengemudi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan sudah ada beberapa perusahaan yang menggarapnya, seperti Google, Tesla, dan Uber. Di beberapa negara maju seperti Amerika dan Eropa sudah mulai diproduksi dan diuji coba khususnya untuk transportasi publik seperti bus tanpa pengemudi. 

Teknologi transportasi baru lainnya yang cukup menarik adalah mobil terbang. Mobil terbang ini adalah mobil yang bisa terbang, seperti halnya helikopter. Mobil ini dikendalikan oleh komputer dan menggunakan satu set sayap untuk terbang.

Mobil terbang | Foto: Canva

Mobil terbang juga berpotensi merevolusi transportasi. Keberadaan mobil terbang ini bisa membuat perjalanan lebih cepat dan lebih mudah untuk berkeliling. Mobil ini juga dapat digunakan untuk mengangkut barang, dengan adanya mobil terbang ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.

Mobil terbang juga masih dalam tahap awal pengembangan tetapi diprediksi beberapa tahun ke depan sudah akan diproduksi karena saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sudah mengerjakannya, seperti Airbus dan Terrafugia. 

Inovasi teknologi transportasi darat yang saat ini lagi digencarkan adalah mobil listrik. Mobil ini dipercaya jauh lebih efisien dan mengurangi emisi sehingga dapat menekan angka polusi.

Meski saat ini mobil listrik belum sepenuhnya menggunakan sistem digitalisasi tapi ke depan mobil ini akan terus mengalami peningkatan dalam sistem teknologinya menjadi semakin canggih.

Dengan dukungan dari pemerintah dari segi regulasi dan infrastruktur tidak bisa dipungkiri jika mobil listrik adalah masa depan transportasi darat di Indonesia. Keberadaannya sangat mendukung terciptanya smart city yang menjadi simbol kemajuan sebuah wilayah atau negara.

Di samping dari sisi kendaraan, teknologi digital di bidang transportasi darat juga merambah ke sektor-sektor yang berkaitan dengan transportasi seperti sistem NTMC Polri yang merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengatur lalu lintas di Indonesia, yang sehari-hari operasionalnya dilaksanakan oleh Bagops Korlantas Polri.

NTMC Polri mengintegrasikan sistem informasi ke lima pemangku kepentingan bidang lalu lintas (Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, Perindustrian, dan Riset Teknologi). Dengan NTMC Polri ini semua arus lalu lintas di wilayah Indonesia dapat terpantau dalam satu pusat kontrol manajemen.

Kemudian pengguna jalan tol juga semakin dipermudah dengan adanya sistem pembayaran tol non tunai yang terintegrasi secara online sehingga perjalanan semakin cepat ketika melintasi gerbang tol.

Wacana pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi juga merupakan salah satu bentuk penerapan digitalisasi yang diharapkan dapat mengatur penggunaan BBM subsidi agar tepat sasaran dan memperlancar pengisian BBM di SPBU.

Belum lagi jika berbicara sektor-sektor yang berkaitan dengan transportasi seperti jasa pengiriman dan taksi/ojek online yang sudah lebih dahulu memakai sistem digitalisasi dalam operasional mereka.

Di tahun-tahun yang akan datang, penggunaan sistem digitalisasi akan semakin banyak di sektor transportasi. Teknologi transportasi memiliki masa depan yang cerah. Jadi patut kita nantikan inovasi teknologi apa lagi yang akan meluncur di jalan raya pada era digital saat ini

Pengaruh Pandemi pada Digitalisasi : Sebuah Katalisator!

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Pandemi Covid yang melanda dunia sejak tahun 2019 membawa banyak perubahan pada berbagai aspek kehidupan kita. Salah satu perubahan positif yang muncul berkat pandemi yaitu derasnya arus digitalisasi.

Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pengguna internet sebanyak 40 juta pengguna selama tahun 2020 di Asia Tenggara. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan jumlah pengguna dari tahun 2015-2019 yang hanya bertambah sebanyak 100 juta pengguna baru.

Berdasarkan survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pengguna internet di Indonesia bertambah 45 juta selama pandemi. Angka ini naik lebih dari 25 persen dari jumlah sebelumnya yaitu 175 juta pengguna.

Adanya peraturan untuk menghindari kerumunan dan melakukan kontak fisik merupakan salah satu penyebab terjadinya akselerasi transformasi digital. Minimnya interaksi langsung mau tidak mau menjadikan interaksi secara online sebagai satu-satunya pilihan.

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring, kegiatan bekerja yang dilakukan dari rumah (work from home), belanja kebutuhan pokok melalui e-commerce, dan delivery makanan siap santap melalui jasa ojek online merupakan kebiasaan-kebiasaan yang secara tidak sadar terbentuk selama pandemi.

Perilaku konsumen dan bisnis akhirnya pun berubah. Akibat baiknya, berbagai sektor ekonomi digital mengalami pertumbuhan yang pesat.

Healthtech dan edtech menjadi 2 sektor ekonomi digital baru yang muncul selama pandemi. Sektor ini menyusul lima sektor lain yang sudah memimpin sebelumnya yaitu e-commerce, transport and food delivery, travel dan media online serta layanan finansial.

Selain menjadi solusi dalam upaya pencegahan penularan virus, berbagai produk digital yang muncul ternyata menghadirkan banyak kemudahan bagi masyarakat. Berbagai produk hasil industri hingga layanan kesehatan dan pendidikan kini dapat diakses dengan mudah hanya dengan menggunakan jari.

Sayangnya hal ini juga dibarengi dengan kenyataan bahwa dunia digital yang ada saat ini belum aman. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kebocoran data di berbagai platform digital.

Mulai dari e-commerce seperti tokopedia dan lazada, media sosial facebook, hingga platform penyedia layanan kesehatan online milik pemerintah yang selama pandemi marak digunakan tidak luput dari masalah kecoboran data pribadi penggunanya.

Belum lagi kasus kekerasan berbasis gender online yang juga meningkat selama pandemi, hal ini menunjukkan ruang digital masih belum sepenuhnya aman untuk masyarakat.

 

Apakah digitalisasi terus berlanjut setelah pandemi?

Digitalisasi | pexels.com

Meskipun saat ini pandemi dianggap telah berakhir dan kegiatan berjalan dengan normal, beberapa hal yang saat itu terpaksa dilakukan karena Covid justru tetap dilakukan hingga sekarang.

Salah satu hal yang akhirnya menjadi budaya baru yaitu sistem bekerja WFH (Work From Home). Setelah melalui adaptasi yang mungkin cukup sulit, sistem kerja ini kini justru diadopsi oleh beberapa perusahaan.

Hal lain yang terus berlanjut hingga saat ini yaitu penggunaan layanan digital oleh masyarakat. Berdasarkan data e-Conomy SEA report, 93% masyarakat di Indonesia tetap menggunakan layanan digital meskipun aktivitas mulai dapat dilakukan secara normal.

Selain itu, meskipun waktu rata-rata yang dihabiskan untuk online per hari pasca pandemi mengalami penurunan menjadi 4,3 jam, angka ini masih lebih tinggi dari waktu online sebelum pandemi yang hanya mencapai 3,6 jam per hari.

Meskipun awalnya sulit untuk berdaptasi, masyarakat kini terlanjur nyaman dengan kemudahan yang ditawarkan oleh produk digital. Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa setelah pandemi, digitalisasi justru terus tumbuh dan berkembang ke berbagai sektor perekonomian.

Peran Orang Tua Mencegah FOMO Medsos pada Anak

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Kondisi yang disebut FOMO (fear of missing out) semakin mengemuka di zaman serba digital, terutama seiring dengan menguatnya penggunaan media sosial sekarang ini.

Nah, apa sesungguhhnya yang dimaksud FOMO? Apa penyebabnya dan apa saja tanda-tandanya? Sejauh mana kaitan FOMO dengan penggunaan media sosial?

Kira-kira apa yang perlu dilakukan para orangtua jika kondisi  FOMO menimpa anak-anak mereka?  Bagaimana agar FOMO tidak sampai harus dialami anak-anak?

Menurut Kate Brush (2022), FOMO merupakan respons emosional terhadap keyakinan bahwa orang lain hidup lebih baik, atau memiliki kehidupan yang lebih memuaskan, maupun adanya hal-hal yang dinilai penting yang terlewatkan.

FOMO sering menyebabkan perasaan tidak nyaman, tidak puas, depresi dan stres. Keberadaan media sosial dituding telah meningkatkan prevalensi FOMO selama beberapa tahun terakhir ini. 

Secara teoritis, kondisi FOMO dihasilkan oleh amigdala, yaitu bagian otak yang mendeteksi apakah ada sesuatu yang mengancam kelangsungan hidup atau tidak. Bagian otak ini merasakan bahwa kesan tertinggal dari orang lain sebagai ancaman, yang kemudian menciptakan stres dan kecemasan

Keberadaan ponsel pintar dan media sosial disebut-sebut telah ikut meningkatkan terjadinya kondisi FOMO karena menciptakan situasi di mana para penggunanya dapat terus-menerus memantau dan membanding-bandingkan hidup mereka dengan orang lain.

Apa-apa yang diposting dan muncul di media sosial lantas menjadi rujukan utama. Ketika muncul ketidakmampuan dalam hal mewujudkan apa yang menjadi rujukan, maka kecemasan atau ketidakpuasan segera menghinggapi.

Karenanya, media sosial kerap dianggap sebagai sebab dan akibat dari FOMO sekarang ini. Dalam kaitannya dengan media sosial inilah, terdapat beberapa tanda ketika seseorang telah mengalami kondisi FOMO.

Pertama, terus-menerus memeriksa media sosial (bahkan saat berlibur, keluar bersama teman, atau menghadiri acara yang menyenangkan sekalipun).

Kedua, selalu mengaktifkan notifikasi media sosial demi mendapatkan update terkini dan untuk melihat tanggapan orang-orang terhadap kiriman postingan yang diunggah.

Ketiga, merasa perlu terus menerus online untuk merespons setiap komentar atau posntingan yang diunggah di media sosial.

Keempat, secara obsesif terus-menerus memposting aktivitas harian melalui media sosial.

Kelima, cenderung merasa sedih, kesepian, atau tertekan setelah eksis di media sosial untuk jangka waktu yang lama.

Keenam, merasa tidak puas dengan kehidupan diri sendiri dengan selalu membandingkannya dengan kehidupan orang lain.

Ketujuh, membuat pilihan atau keputusan hanya berdasarkan apa yang dilihat secara online lewat media sosial.

Sebagai bagian dari masyarakat digital sekarang ini, anak-anak dapat pula dijangkiti oleh kondisi FOMO.

Orang tua memiliki peran krusial dalam ikut mengatasi dan juga menangkal kondisi FOMO yang kemungkinan dihadapi anak-anak mereka. 

Para orang tua perlu menanamkan keyakinan kepada anak-anaknya bahwa apa yang dilihat secara online, terutama di jejaring media sosial, hanyalah bagian kecil dari kehidupan dan tak selalu menunjukkan realita yang sesungguhnya.

Berilah pengertian dan pemahaman kepada anak bahwa masih banyak hal-hal menarik dan bermanfaat yang dapat dilakukan secara offline daripada terus-menerus online mengakses media sosial.

Tantanglah anak agar berani hidup tanpa terus-menerus terkoneksi dengan dunia virtual dan yakinkan mereka bahwa kehidupan mereka akan baik-baik saja walau tak selalu terkoneksi dengan media sosial dan tak eksis di dalamnya.

Jelaskan pula kepada mereka bahwa setiap orang memiliki cara hidup dan kehidupannya masing-masing berikut kelebihan maupun kekurangannya, sehingga tidak perlu menjadikan orang lain sebagai patokan bagi kehidupan pribadi. Apalagi yang ingin dijadikan patokan sang anak hanya figur-figur yang dilihat lewat tampilan media sosial di dunia maya.