Tag Archives: Pembelajaran

Penerapan Social Emotional Learning Dalam Pembelajaran Online

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Social Emotional Learning atau disingkat SEL adalah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Social Emotional Learning ini merupakan komponen penting yang harus dimasukkan dalam kegiaan pembelajaran, terlebih saat kegiatan belajar online dimana guru tidak bisa memonitor keadaan siswa secara langsung.

Pendekatan Social Emotional Learning sendiri harus sesuai dengan 4 bagian ini, yaitu Active (Menggunakan bentuk pembelajaran aktif yang dapat membantu siswa menguasai kemampuan baru), Focused (Menggunakan komponen pembelajaran yang menekankan pengembangan personal dan sosial siswa), Sequenced (Melakukan berbagai aktivitas yang secara bertahap membantu menumbuhkan SEL siswa), dan Explicit (Target khusus yang mengarahkan kemampuan sosial dan emosional siswa).

Guru bisa menerapkan The 3 Social Emotional Learning Signature yang dijadikan acuan untuk mengimplemantasikan Social Emotional Learning (SEL) kedalam kegiatan pembelajaran. The 3 Social Emotional Learning Signature adalah sebuah cara untuk menciptakan lingkungan yang suportif untuk menggiatkan SEL dengan cara membantu guru dan siswa untuk memulai 3 kebiasaan rutin, yaitu pada welcoming activities, engaging activities dan optimistic closure. Lalu bagaimana mengintegrasikan acuan ini dengan teknologi dan aplikasi yan digunakan secara online?

Online Learning
Online Learning | Unsplash

Pertama adalah welcoming activities, atau kegiatan rutin yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran. Contoh welcoming activities adalah menyambut siswa, mengucap salam, berdoa, menanyakan keadaan siswa dan kegiatan rutin lainnya yang dapat membuat siswa merasa termotivasi untuk mulai belajar. Menyambut siswa, mengucap salam dan berdoa dapat dilakukan langsung melalui paltform yang digunakan untuk mengajar online, seperti Zoom dan Google Meet. Sedangkan untuk mengetahui kondisi psikis siswa, guru bisa gunakan aplikasi bernama Mood Mater.

Mood Meter adalah aplikasi yang dirancang untuk mengetahui keadaan psikis siswa. Aplikasi ini berguna untuk meningkatkan kesadaran diri serta perasaan siswa. Guru bisa mengunjungi website resmi Mood Meter untuk mengunduh diagram visualisasi lalu menampilkan diagram pada layar dan meminta siswa untuk menuliskan keadaan emosi mereka.

Kedua adalah engaging activities. Engaging activities dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menunjang pembelajaran menggunakan teknologi interaktif dan juga kegiatan brain break untuk memberikan jeda berpikir sehingga siswa dapat kembali berfokus pada pembelajaran. Aplikasi yang bisa digunakan untuk engaging activities adalah GooseChase Edu dan Canva. Kedua aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk membuat pembelajaran semakin menarik dengan cara online scavanger hunt maupun desain visual menarik yang dibuat di Canva. Sedangkan untuk brain break, guru bisa menggunakan aplikasi Breathe, Think, Do with Sesame atau Stop, Breathe, and Think yang merupakan aplikasi meditasi untuk mengurangi kejenuhan siswa.

Stop, Breathe & Think | Popmama
Stop, Breathe & Think | Popmama

Terakhir adalah Optimistic Closure yang berisi kegiatan refleksi dan harapan siswa atas apa yang sudah dipelajari. Sebagai penutup kegiatan pembelajaran, guru dapat meminta siswa untuk membuat mind map pembelajaran melalui apliaksi Poplet. Hal ini dapat membantu guru untuk memonitor pemahaman materi siswa. Selanjutnya gunakan aplikasi Padlet untuk menuliskan perasaan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Beberapa aplikasi yang disebutkan diatas hanyalah sekian dari banyaknya aplikasi yang dapat digunakan guru untuk mengintegrasikan Social Emotional Learning (SEL) kedalam pembelajaran online. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak hanya terbatas untuk SEL saja, namun dapat digunakan untuk menunjang kegiatan kelas lainnya.

Virtual Learning Metode Pembelajaran Masa Depan

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir, keberadaanya benar – benar memporak-porandakan kestabilan beberapa negara sejak virus tersebut pertama muncul. Coronavirus Disease 2019 atau disingkat covid-19 menurut WHO pertama muncul 31 Desember 2019, dan mulai saat itu pula ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara sangat menghawatirkan kepada mereka yang tinggal di negara terdampak.

Survey terbaru tentang efek covid-19 pada sentimen ekonomi global overall responden masih pesimis dan persentasenya hampir setara pada tahun 2020. Sebagian besar responden berasal dari negara Asia-Pasifik dan Tiongkok, mereka berharap ekonomi membaik namun survey yang dimulai sejak 2020 ini tercatat setengah dari semua responden masih pesimis tentang pertumbuhan ekonomi beberapa bulan ke depan.

Pandemi ini berdampak hampir di semua lini, salah satunya Pendidikan. Konsep Pendidikan mengalami berubah belakangan ini, jauh sejak pandemi melanda sebenarnya konsep Pendidikan mulai berubah namun memang perubahan makin terasa sejak dimulainya pandemi covid-19. Pembelajaran virtual adalah wajah dari perubahan konsep Pendidikan, berubah dari sistem Pendidikan kelas konvensional yang sudah berjalan lebih dari berabad – abad. Bentuk pembelajaran virtual memanfaatkan internet dibilang bisa lebih fleksibel karena bisa akses belajar tanpa harus hadir di satu tempat dan satu waktu. Selain itu pembelajaran virtual dianggap bisa membuat siswanya belajar lebih mandiri dan menambah keinginan untuk eksplorasi lebih sendiri, oleh karena itu pembelajaran virtual ini dianggap menjadi sistem Pendidikan di masa depan :


Lebih bebas mengakses pembelajaran kapan pun dan di mana pun. Mudah diakses dibanding konsep Pendidikan tradisional yang perlu kita pergi ke tempat belajar mengajar tersebut, mengorbankan waktu hampir setengah hari itu membuat siswa kurang untuk eksplorasi diri. Untuk orang yang sudah bekerja dan punya keinginan untuk melanjutkan studi, tidak perlu untuk mengambil cuti bekerja untuk mencari waktu dalam mengakomodasi studi.


Menyesuaikan pengalaman belajar sesuai minat dan mengatur kecepatan atau lamanya waktu untuk belajar. Pembelajaran virtual dapat disesuaikan sesuai tingkat kemampuan seseorang dengan menyesuaikan minat orang tersebut.


Tidak perlu merogoh kocek dalam – dalam untuk mengikuti kelas pembelajaran virtual karena hanya perlu modal internet dan perangkat atau divice untuk mengakses kelas. Jika dirasa mahal pun pembelajaran virtual memungkinkan untuk membayarnya secara cicil atau sistem paylater, atau bisa saja jadi gratis dan pengurangan biaya jadi jauh lebih rendah dari biaya sebenarnya dengan beasiswa tertentu.


Ruang internet sangatlah luas sehingga banyak sekali tempat untuk dieksplorasi, jumlah materi untuk di pelajari sangat tidak terbatas. Kemudahan lain yang didapat adalah bisa mendapat ijazah, sertifikat atau gelar tanpa harus menjajakan kaki ke tempat tersebut.


Tingkat retensi tinggi di sini yang dimaksud adalah siswa belajar seperti tingkat stres dan tekanan berkurang karena kebebasan yang didapat. Kebebasan untuk mempelajari konsep belajar sesuai kapasitas diri masing – masing, dan bisa menyesuaikan jadwal dan waktu kelas.


Komunikasi tutor/guru dengan siswa/pelajar pembelajaran virtual menjadi lebih baik dan berkualitas. Dari sisi tutor mereka memiliki banyak metode dan materi yang akan diajarkan, waktu untuk berinteraksi dengan pelajar/siswa lebih banyak, dan untuk siswa juga banyak waktu untuk berinteraksi dengan tutornya terkait materi pembelajaran yang mungkin tidak dimengerti.

 

Poin – poin yang sudah disebut hanya beberapa alasan pembelajaran virtual akan mengubah wajah sistem Pendidikan. Jika dilihat mungkin lebih menjanjikan, namun yang terjadi selama pandemi pembelajaran virtual masih ada dampak negatifnya. Maka dari itu sebelum membuat pilihan belajar secara virtual atau tetap dengan sistem yang ada sekarang, artinya kembali kepada pribadi masing – masing seperti tujuan dan kebutuhan hidup, sistem pembelajaran tradisional bisa dibilang masihlah lebih menjanjikan meskipun sistem pembelajaran virtual terlihatnya menjanjikan juga.

Mobile Learning sebagai Pembelajaran Digital di Era Teknologi Digital

Mobile Learning | Unsplash.com (wsrstudio)


Memasuki era digital, segala aspek bidang kehidupan banyak mengalami perubahan. Tak terkecuali dibidang pendidikan. Tidak bisa dipungkiri, perubahan teknologi dalam bidang pendidikan banyak memberikan manfaat. Proses belajar mengajar pun semakin dipermudah. Proses belajar yang dimulai dengan based on textbook atau buku cetak. Kini, mulai bisa beralih dengan memanfaatkan teknologi digital yang dapat dikatakan sebagai e-learning (pembelajaran elektronik). Trend pembelajaran elektronik ini sudah mulai merambah menggunakan handphone yang dikenal sebagai mobile learning. Praktis, memang inilah tujuan awal dari adanya pengembangan media pembelajaran di era digital ini.

Proses belajar mobile learning merupakan pembelajaran yang melibatkan media digital berupa smartphone dan aplikasi. Hanya dalam satu genggaman, proses pembelajaran dan pengajaran akan terasa lebih efektif dalam mengakses berbagai informasi dan dikenal sebagai media interaktif. Tanpa harus berada di suatu tempat tertentu dan dibatasi waktu, segala informasi pembelajaran dengan sangat mudah dapat diakses.

Di era serba teknologi ini, hampir semua orang telah memiliki smartphone dan tidak pernah terlepas seolah-olah takkan pernah terpisahkan. Bukan hanya orang dewasa saja yang paham kegunaannya, kini anak-anak pun sudah paham betul tentang penggunaan smartphone. Kemajuan inilah yang mendorong para tenaga pendidik maupun peneliti untuk bisa memanfaatkan teknologi yang baik bagi anak-anak kalangan pelajar.

Manfaat Mobile Learning | Unsplash.com (Yogasdesign)

 

Keberadaan Mobile Learning memang memiliki peranan yang amat sangat penting dalam proses belajar. Berikut ini merupakan beberapa manfaat dari adanya pembelajaran berbasis mobile learning:

  1. Fleksibel dan Praktis

Proses belajar saat ini tidak hanya dilakukan di ruang kelas saja. Adanya mobile learning, pelajar bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Pengajaran berbentuk digital ini membantu para pengajar dan pelajar untuk bisa membagikan materi pelajaran berupa video yang dapat ditonton dan diunduh yang dapat diakses kapanpun. Tanpa terpacu jadwal belajar kita bebas untuk mengakses kapanpun.

  1. Memperkenalkan Teknologi Sejak Dini

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi akan berkembang semakin pesat. Kehidupan yang serba digital menuntut semua orang untuk terbiasa dan paham dengan penggunaan digital teknologi. Dengan adanya mobile learning akan membantu pelajar terbiasa dan siap terhadap perkembangan teknologi selanjutnya. Hal ini juga berguna di dunia kerja yang mulai menggunakan teknologi. 

  1. Media Pembelajaran Tambahan

Keberadaan mobile learning tidak bisa dikatakan dapat mengganti proses pembelajaran di kelas. Akan tetapi, keberadaan mobile learning dapat bermanfaat bagi pelajar untuk memberikan kesempatan mempelajari kembali materi di kelas secara lebih praktis. Untuk itu, materi yang kurang begitu dipahami, dapat diatasi secara mandiri oleh para pelajar dengan memberikan pengalaman belajar yang berbeda.

  1. Meningkatkan Minat Belajar

Metode belajar secara konveinsional atau masih menggunakan buku sering terkesan membosankan dan kurang interaktif. Apalagi, untuk sistem belajar di kelas membawa buku terkesan memberatkan dan mudah hilang. Keberadaan mobile learning sebagai pengganti buku elektronik akan dapat memudahkan siswa untuk digunakan kapan saja dan lebih bervariatif dengan adanya video pembelajaran yang mampu menarik minat belajar. Dengan adanya mobile learning pula pelajar dapat dengan bebas melakukan model pembelajaran yang diinginkan.

 

Adanya kebermanfaatan dari mobile learning tentu dapat memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Harapannya, proses belajar mengajar dengan memanfaatkan mobile learning dapat dilakukan secara merata di Indonesia tanpa adanya kesenjangan social. Sehingga pembelajaran digital bisa untuk semua.

Pembelajaran Online Di Era Digital

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik 

Semenjak pandemi yang terjadi dua tahun belakangan ini, membuat semua orang dan semua bidang merasakan dampak yang signifikan dalam kesehariannya. Salah satunya pada bidang pendidikan. Dimana biasanya siswa melakukan pembelajaran offline atau tatap muka di sekolah, karena adanya pandemi tersebut semua dituntut untuk beralih menjadi online. Sekolah sekolah di Indonesia mulai aktif mengaplikasikan pembelajaran online untuk semua jenjang hampir diseluruh Indonesia.

Tidak seperti negara Meksiko yang sudah mendigitalisasi materi-materi pembelajarannya, atau Singapura yang setiap gurunya telah dilatih untuk mengajar online dan bahkan memiliki “minggu e-learning” untuk mempraktekan pembelajaran online jika sewaktu-waktu ada bencana alam, atau juga negara Amerika yang bahkan sudah memiliki banyak sekolah negeri virtual.

Di Indonesia sendiri, mengajar online masih menjadi kegiatan yang menantang bagi kita semua, sehingga sebagai guru pun tetap membutuhkan usaha dan waktu yang lebih agar dapat beradaptasi dengan pembelajaran online. Pembelajaran Jarak Jauh atau yang disebut PJJ sebenarnya bukan konsep yang baru. Pembelajaran Jarak Jauh sudah kita lakukan semenjak dulu. Dimana Pembelajaran Jarak Jauh ini adalah payung besar di mana salah satu anggotanya adalah pembelajaran online.

Apakah kamu pernah menonton acara edukatif yang membahas materi pembelajaran di televisi? Atau apakah kamu pernah tahu ada bimbel yang menjual CD video pembelajaran untuk siswa sekolah? Nah hal-hal itu adalah contoh dari pembelajaran jarak jauh di mana kegiatan belajar dilaksanakan tidak di waktu atau tempat yang sama.

Online Learning
Online Learning | Unsplash

Seiring meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat, pembelajaran online pun menjadi pilihan banyak orang dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Walau tanpa adanya pandemi, sebenarnya belajar online bisa menjadi suatu metode pembelajaran yang penting dan dibutuhkan.

Pembelajaran online sebenarnya dapat mengatasi permasalahan di mana populasi manusia semakin banyak dan tidak bisa lagi ditampung dalam bangunan sekolah pada umumnya. Belajar online juga dapat menjadi solusi bagi siswa-siswi yang memiliki halangan untuk datang ke sekolah bisa setiap hari. Misalnya siswa dengan disabilitas, siswa yang tidak memiliki akses menuju sekolah dari rumahnya, atau bahkan mereka yang harus bekerja sehingga hanya dapat mengikuti pembelajaran di luar jam kerjanya.

Pembelajaran Online dapat dikases dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran Online dapat menghilangkan batasan jarak dan waktu karena fleksibilitasnya yang tinggi. Dimana materi pembelajaran dapat diakses 24 jam sehari, 7 hari seminggu dimanapun siswa berada.

24 jam sehari? Tapikan guru/instruktur butuh istirahat?

Pada kenyataannya, pembelajaran online bukan hanya sekedar memindahkan kelas biasa ke konferensi video. Namun ada 2 jenis pembelajaran online,yaitu

  1. Pembelajaran Sinkron
    Pembelajaran dimana proses belajar dilakukan bersama sama atau serempak oleh guru dan seluruh siswa. Interaksinya real time seperti melakukan konferensi video.

  1. Pembelajaran Asinkron
    Pembelajaran ini seluruh siswa tidak dituntut belajar pada waktu yang bersamaan. Misalnya siswa diberi materi berupa video yang harus mereka tonton atau mengerjakan soal dalam rentang waktu yang disepakati bersama. Jenis pembelajaran ini siswa dapat belajar kapanoun mereka siap sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing atau sesuai rentang waktu yang telah disepakati bersama.

Pemilihan pembelajaran sinkron maupun asinkron dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan hasil pembelajaran apa yang ingin dicapai. Oleh karenanya, pembelajaran online ini bisa menjadi sebuah pembelajaran yang akan terus dipakai di era digital yang bergerak cepat seperti sekarang ini. Sehingga sebagai guru, dosen, mahasiswa ataupun siswa dituntut untuk bisa menggunakan teknologi dalam sebuah pembelajaran guna menghasilkan hasil yang optimal. 

Belajar jadi Menyenangkan dengan Pembelajaran Berbasis Digital

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

     Semua orang tidak bisa lepas dari proses belajar. Cepatnya perkembangan zaman yang terjadi menuntut setiap orang mesti mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Proses adaptasi dapat dilakukan ketika seseorang dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan, dimana cara utama untuk memperolehnya adalah melalui belajar. Oleh karenanya belajar tidak boleh berhenti, mesti dilakukan sampai kapanpun dan dimanapun.

        Akan tetapi tidak semua orang memiliki motivasi belajar dalam dirinya. Mereka cenderung mengatakan bahwa belajar adalah sesuatu yang membosankan, dan melelahkan. sehingga membuat mereka lebih memilih rebahan dan melakukan kegiatan yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan wawasan. Teknologi digital seperti android pun sering kali menjadi media yang dipilih untuk melakukan aktivitas negatif yang merugikan. Parahnya lagi mayoritas utama penggunanya adalah para pelajar. Fakta yang sangat mengecewakan, usia pelajar yang mestinya diiisi dengan kegiatan belajar, justru dilewatkan percuma tanpa ada tujuan.

       Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang jadi malas dalam belajar. Dilansir dari situs ruangguru.com dua dari Sembilan faktor seseorang malas belajar diantaranya adalah cara mengajar  dan cara penyampaian  guru yang terlalu monoton sehingga membuat siswa menjadi bosan.  Inilah mengapa di zaman serba digital seperti sekarang ini seorang guru dituntut untuk mampu menguasai pembelajaran berbasis digital, sebab lewat upaya tersebut kegiatan pembelajaran akan menjadi menyenangkan, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Ada banyak media pembelajaran yang dapat dipilih dan diterapkan oleh guru di kelas, diantaranya adalah multimedia interaktif, digital video dan animasi, podcast, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Game based learning.

      Dalam menciptakan media pembelajaran multimedia interaktif ada banyak aplikasi yang dapat digunakan diantaranya aplikasi canva, powtoon, prezi, kinemaster, dan assemblr edu, lima aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah dan gratis melalui android dan komputer, jadi seharusnya tidak ada alasan lagi bagi guru tidak bisa membuatnya. Kemudian media pembelajaran digital video dan animasi, media ini juga sangat banyak tersedia di beberapa website penyedia video seperti youtube, zenius, dan lain-lain. Begitu juga dengan podcast yang pemakaiannya begitu mudah.

   Selanjutnya media pembelajaran Augmented Reality yang akan memberikan informasi yang lebih mendalam pada pengguna dari objek nyata. Lain lagi dengan Virtual reality, media pembelajaran ini membuat siswa dapat merasakan seolah-olah sedang melakukan praktikum di laboratorium. Media ini sangat banyak digunakan untuk pembelajaran yang membutuhkan percobaan atau praktikum sebagai strtegi pemahamannya. Dan terakhir adalah Game Based Learning, yaitu sebuah media pembelajaran yang diciptkan berbasis game, tentu akan membuat anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar, karena ia dapat belajar sambil bermain. Sungguh luar biasa dampak dari penggunaan teknologi hebat tersebut, menjadikan belajar jadi terasa menyenangkan.

         Hanya saja guru yang diharapkan sebagai fasilitator atau pengelola kelas sepenuhnya, sebagian besar dari mereka masih belum  mampu menjalankan peran itu dengan maksimal, kurang melek teknologi digital menjadi peneyebannya. Untuk itu yang menjadi tantangan selanjutnya adalah menyiapkan guru – guru yang mampu memanfaatkan berbagai media pembelajaran berbasis digital, terutama bagi guru yang secara usia sudah mendekati hari pensiunnya. Maka dalam hal ini pemerintah daerah hendaknya memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan tentang pendidikan digital kepada guru-guru yang berada di daerahnya. Pemerintah daerah hendaknya dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang fokus terhadap peningkatan kapasitas digital guru. Selain itu sebaiknya juga setiap guru mesti sadar akan kemampuannya dan selalu meningkatkannya dengan memanfaatkan sumber dan berbagai pelatihan yang disediakan. Sehingga pembelajaran berbasis digital bukan sekedar wacana saja, namun memang jelas wujud pelaksanannya.

Referensi :

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/5-aplikasi-membuat-media-pembelajaran-interaktif-untuk-guru

https://www.edukasinfo.com/2021/12/jenis-jenis-media-pembelajaran.html

Mengapa Siswa Malas Belajar? Inilah Penyebab Beserta Solusinya!

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190401154314-185-382628/remaja-kerap-pakai-internet-untuk-hiburan-dan-media-sosial

7 Aplikasi Presentasi Media Pembelajaran untuk Guru

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Media pembelajaran interaktif sangat menarik dan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Untuk memastikan penyajian materi selama proses pembelajaran berlangsung efektif dan menarik perhatian siswa, seorang guru yang cerdas perlu melakukan banyak persiapan dan kreativitas.

Sangat mudah untuk menemukan aplikasi untuk membuat video pendidikan akhir-akhir ini. Ada yang gratis, ada yang berbayar.

Aplikasi pembuat video edukasi gratis biasanya memiliki fitur yang kurang lengkap dibandingkan aplikasi pembuat video edukasi berbayar. Namun, Anda masih dapat menggunakannya untuk membuat video pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif.

 1. Canva

Pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan aplikasi bernama Canva ini. Membuat desain visual dengan Canva sangat mudah berkat template yang disediakan. Keuntungan lain dari aplikasi ini adalah Anda dapat membukanya dari komputer atau ponsel Anda.

Anda dapat membuat banyak media menarik dengan akun gratis tanpa menggunakan akun premium. Kelemahan dari canva ini adalah anda tidak bisa mengakses aplikasi media pembelajaran tanpa koneksi internet. 

2. Powtoon

Powtoon memungkinkan Anda menambahkan karakter, efek teks, animasi, tautan, latar belakang, dan banyak lagi. Selain itu, Anda juga dapat memindahkan huruf dan teks sesuai kebutuhan Anda dengan memilih efek dan mode yang tersedia.

Selain menyimpan dalam banyak format seperti MP4, PDF, PPT, media pendidikan yang dibuat dengan Powtoon dapat langsung dipublikasikan melalui YouTube, Facebook, dan media sosial lainnya.

3. Prezi

Dengan aplikasi prezi, Anda dapat memindahkan huruf dan teks sesuai keinginan dengan memilih efek dan pose yang ada. Aplikasi Prezi dapat digunakan secara online atau offline.

Untuk akses online, langsung kunjungi prezzi.com. Untuk akses offline, Anda harus menginstal program utama terlebih dahulu.

4. Sparkol Videoscribe

Perangkat lunak presentasi video papan tulis dengan animasi yang digambar tangan dengan latar belakang seperti papan tulis.

Aplikasi ini berisi campuran animasi dan template yang menarik untuk membantu guru mengembangkan media pembelajaran interaktif.

Perangkat lunak ini dapat digunakan secara online atau offline. Gratis untuk digunakan selama masa percobaan 30 hari saja.

Keuntungandari aplikasi ini adalah memiliki banyak aset animasi, gambar, ikon, dan efek yang membantu mempercantik dan memperjelas tema Anda.

5. SIGIL

Aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola e-book ini dapat diakses secara gratis. Sigil juga merupakan Epub (publikasi elektronik) dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan karena kemudahan penggunaannya.

Kelebihan sigil adalah mendukung berbagai format seperti teks, gambar, audio dan video, yang dapat Anda masukkan untuk membuat buku digital Anda lebih menarik.

6. Wondershare Filmora

Wondershare Filmora adalah aplikasi edit video yang mudah digunakan bahkan untuk seorang pemula sekalipun.

Tapi aplikasi ini dikemas dengan fitur. Anda dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengedit media video pendidikan yang tidak hanya interaktif, menarik, tetapi juga terarah.

Aplikasi ini berisi berbagai template keren dan menarik, efek animasi dan transisi yang gratis untuk digunakan. Ini adalah aplikasi yang tampak sederhana dan mudah digunakan.

Output video output juga mendukung berbagai format. Tentu saja, aplikasi ini juga tersedia dalam versi berbayar dengan fitur yang lebih keren. Smart Guru dapat diunduh dengan mengakses aplikasi ini dari filmora.wondershare.com.

7. YouCut

YouCut adalah aplikasi pengeditan video dan pembuatan video. Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi yang harus dilihat oleh Anda.

Meskipun ini adalah pemula di bidang pembuatan video, tetapi aplikasi ini tidak memiliki masalah dalam mengedit video.

Aplikasi YouCut ini memungkinkan guru untuk menggabungkan, memotong, dan mengedit banyak foto dan menambahkan berbagai efek dan suara latar ke template video baru yang menarik.

Demikian beberapa aplikasi media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dan pendidik. Semoga membantu.