Tag Archives: Pendidikan

Pengaruh Industri E-Sports yang Memasuki Sektor Pendidikan

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Cabang olahraga yang memanfaatkan online game sebagai medianya atau yang bisa kita sebut dengan e-sports. E-sports merupakan salah satu cabang olahraga yang baru dilirik oleh Indonesia karena eksistensinya yang cukup besar dan ramai diperbincangkan oleh generasi milenial. Cabang olahraga yang memanfaatkan gadget dan jaringan internet mulai ramai diselenggarakan saat game Counter-Strike, DotA, Valorant, Player Unknown’s Battlegrounds, dan Mobile Legends ramai dimainkan oleh banyak orang. Tidak hanya itu, game online seperti Clash of Clans, League of Legends, PES (Pro Evolution Soccer), serta Point Blank juga tidak ingin kalah dalam memperebutkan debut tersebut.

Belum lama ini beredar kabar bahwasannya industri e-sports akan masuk ke dalam sektor pendidikan. Dilansir dari CNN Indonesia dalam wawancaranya dengan salah satu anggota Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), beliau menjelaskan bahwa informasi terkait e-sports akan masuk ke dalam pendidikan ada benarnya. Akan tetapi, hanya menjadi materi pelajaran dan tidak masuk ke dalam kurikulum nasional. Hal ini sudah mulai diterapkan di beberapa instansi pendidikan, mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga jenjang perguruan tinggi. Hanya saja diterapkan bukan sebagai materi pembelajaran, tetapi sebagai kegiatan ekstrakulikuler di luar jam sekolah. Namun, apakah dengan masuknya cabang olahraga elektronik atau e-sports ke dalam sektor pendidikan akan berpengaruh pada kualitas peserta didik?

Tentu setiap hal memiliki sisi positif dan juga negatifnya, termasuk dengan masuknya e-sports ke dalam ranah akademik. Hadirnya e-sports ke dalam instansi pendidikan, memiliki kemungkinan untuk dapat meningkatkan soft skill pelajar yang memiliki minat dan bakat pada bidang tersebut. Karena di Indonesia sendiri masih kurangnya wadah untuk menyalurkan minat dan bakat seseorang dalam hal bermain game. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat berdampak buruk pada pelajar. Kira-kira apa saja dampak positif dan negatif dari hadirnya e-sports ke dalam sektor pendidikan?

Dampak Positif

1. Wadah Penyaluran Minat dan Bakat

Rata-rata remaja Indonesia sangat sekali menyukai permainan yang dilakukan secara online. Dengan game online kita dapat bermain, mengatur strategi, serta menyelesaikan masalah dalam permainan tersebut bersama teman. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa game online digemari oleh anak muda. Hadirnya e-sports ke dalam sektor pendidikan sangat membantu pelajar dalam menyalurkan minat dan bakat mereka. Mereka dapat dengan bebas mengasah dan juga mengembangkan skill mereka di bidang tersebut.

2. Ajang Pencarian Talent E-Sports

Team e-sports di Indonesia tentu akan selalu membutuhkan talent baru untuk setiap periodenya. Kesempatan seperti ini akan sangat menguntungkan bagi sebuah team agar dapat dengan mudah mendapatkan talent yang benar-benar berkompeten. Hal ini sangat menguntungkan bagi seorang player yang memiliki cita-cita menjadi pro player untuk membawa nama baik Indonesia. Mereka memiliki wadah yang cocok untuk menyalurkan kemampuan mereka dan mereka dapat bersaing demi mendapatkan posisi sebagai talent dari suatu team.

3. Meningkatkan Kolaborasi antar Pelajar

Dengan hadirnya kegiatan e-sports ke dalam dunia pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antar pelajar. Sebuah kegiatan yang sifatnya kompetitif dapat meningkatkan skill problem solving dalam team, hal ini juga yang dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama. Selain itu, hal seperti ini tidak hanya berguna saat sedang melakukan kompetisi melainkan juga dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Seperti contohnya adalah saat sedang melakukan pekerjaan kelompok. Di mana setiap pelajar memiliki role atau kemampuan masing-masing guna mencapai tujuan bersama.

Di samping banyaknya dampak positif yang dapat dirasakan ketika industri e-sports masuk ke dalam sektor pendidikan. Tentu hal tersebut juga memiliki sisi negatifnya yang dapat memengaruhi kegiatan akademik seorang pelajar.

Dampak Negatif

1. Tidak Fokus Belajar

Mengasah dan mengembangkan soft skill yang kita miliki memang sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri. Namun, hal tersebut ada baiknya diberi scheduling agar tidak mengganggu kegiatan belajar kita sebagai pelajar. Hal ini dapat diatasi dengan time management, jadi jangan lupa atur waktu kalian dan sesuaikan dengan jadwal yang dimiliki.

2. Kecanduan

Bermain game online dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game. Akibat yang dapat ditimbulkan adalahnya kurangnya rasa peduli dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sayangi diri kalian dan juga peduli dengan apa yang ada di sekeliling kita. Batasi diri dengan mengatur waktu yang tepat dalam melakukan suatu hal agar tidak berlebihan, sehingga kita dapat menerima lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan dampak buruk yang akan terjadi nantinya.

3. Kerusakan Mata

Menatap layar gadget terlalu lama sangat tidak baik efeknya bagi mata kita.  Cahaya biru atau blue light merupakan jenis cahaya yang dipancarkan oleh gadget seperti handphone, laptop, maupun monitor komputer. Terlalu intens menggunakan gadget dapat memberikan dampak buruk secara jangka panjang bagi mata. Menurut perhitungan peneliti, kita diperbolehkan untuk menggunakan gadget tanpa henti selama kurang lebih 4 jam dalam sehari, tetapi akan lebih baik lagi jika kita menggunakannya kurang dari itu. Sayangi mata kita, karena merawat lebih baik daripada mengobati.

Dengan hadirnya industi e-sports ke dalam sektor pendidikan memberikan banyak sekali manfaat bagi pelajar yang memiliki passion di bidang olahraga elektronik. Namun, tetap perlu adanya controlling untuk diri kita agar terhindar dari dampak buruk yang sudah dijelaskan pada pernyataan sebelumnya. Industri e-sports tidak hanya sekadar bermain game online saja, melainkan sebagai industri penampung para talent yang berpotensi dan memiliki kemampuan lebih untuk mengaharumkan nama Indonesia ke kancah internasional.

Transformasi Pendidikan Berbasis Digital di Indonesia

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Dalam hidup tidak luput dari yang namanya pendidikan, Indonesia mewajibkan generasinya untuk mengenyam pendidikan wajib selama 12 Tahun yakni (SD, SMP, SMA). Hal ini sangat bagus sekali untuk diterapkan, lebih maju dari yang dulu hanya belajar sampai SD itupun kadang tidak sampai selesai.

Disamping itu, pendidikan di Indonesia bukan masih banyak kekurangannya. Mari kita telusuri apa saja kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajarannya. Satu-satunya yang masih minim sekali adalah pengetahuan tentang “Digital”. Katakanlah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), baik dari segi gurunya maupun siswanya.

Peran guru dalam pembelajaran adalah menjadi tutor bagi siswa agar materi bisa dipahami dengan mudah. Dulu masih manual sekali dalam pembelajaran, tetapi sekarang bisa dikatakan belajar itu bukan hanya di kelas saja, Youtube, Website juga sudah banyak. Tapi tetap, gurulah yang berperan untuk memfilter siswanya dalam belajar.

Guru bisa menciptakan pembelajaran yang setara dengan situasi, masih ingat dengan revolusi 4.0? So, guru bisa membuat proses pembelajaran dengan media digital, selain interaktif, media digital juga sangat luas dan mampu untuk memvisualkan materi yang akan dipelajari.

Nyatanya, dibalik itu pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan bahwa sebanyak 60% guru di Indonesia belum mampu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Apakah pembelajaran dengan media digital itu efektif?

So, belajar dengan media digital itu sangat efektif sekali, penunjang proses pembelajaran akan semakin mudah. Tapi, jika gurunya tidak memfilter siswa, maka siswa bisa jadi akan terbalaskan dalam hal yang berlebihan. Jadi walaupun belajar dengan media digital tentu harus diawasi.

Di era digital guru dan siswa harus melek dua-duanya. Karena pembelajaran akan hidup jika terjadi interaktif antara satu sama lain.

Lantas, bagaimana cara membuat guru bisa mampu untuk menciptakan pembelajaran dengan media digital? Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan untuk 75 ribu guru di Indonesia untuk mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan kompetensi.

Ini merupakan upaya yang dilakukan agar guru mampu untuk mengadakan pendidikan berbasis digital, selain itu beberapa upaya untuk bisa dilakukan agar guru mampu melakukan transformasi digital yaitu guru bisa mengikuti pelatihan di luar kemdikbud, masih banyak pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh beberapa instansi yang bekerja sama dengan Kemdikbud seperti Ruang Guru, Zenius, Google: Google Suite for Education dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berikut ini, beberapa tools yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran berbasis digital.

Google Classroom

Dengan Google Classroom guru bisa memberikan penugasan disana, sehingga guru tidak perlu lagi membuat penugasan secara manual menggunakan kertas, selain itu menggunakan Google Classroom, fitur yang tersedia cukup banyak, selain bisa memberikan penugasan, bisa juga memberikan lampiran berupa Video, Foto, Dokumen bahkan Audio.

Google Classroom
Google Classroom | Sumber: Pribadi

 

Tentunya ini sangat efektif sekali dibanding penugasan secara manual yang rentan catatan hilang dan sebagainya. Dengan adanya Google Classroom siswa tidak akan kehilangan akses karena Google Classroom sudah cloud dan bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

Google Form

Aplikasi yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi yaitu Google Form. Dalam pembelajaran terkadang kita perlu mengevaluasi materi yang telah disampaikan, salah satunya dalam bentuk survei yang bisa dibuat oleh Google Form.

banner-gform
Google Form | Sumber: B2B Stack

Dalam Google Form tersedia fitur formulir yang bermacam-macam jenisnya diantaranya Pilihan Ganda, Jawaban Singkat, Jawaban Panjang, Dropdown, Rating, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Rumah Belajar (Kemdikbud)

Rumah belajar ini merupakan salah satu portal pembelajaran yang bisa diakses secara gratis oleh siapapun, dengan adanya portal ini guru bisa mengupload materi agar bisa dipelajari oleh kalangan siswa dari manapun, portal ini bisa digunakan saat belajar daring. Dalam hal ini sebetulnya Kemdikbud sudan menjalin kerja sama dengan beberapa portal agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

Kahoot

Aplikasi ini buatan luar negeri, tetapi sangat populer dikalangan para pengguna kuis. Menggunakan kahoot, evaluasi materi bisa melalui kahoot ini. Selain melatih daya cekatan, kahoot juga sangat praktis digunakan, siswa hanya join menggunakan token yang telah diberikan oleh sisi guru.

Demikian beberapa tools yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran agar lebih mudah dan efektif. Dengan fenomena ini, pendidikan di Indonesia cukup minim teknologi, maka dari itu mari kita bekerja sama bareng-bareng menuju pendidikan yang berkualitas dan bermutu.

Kelebihan serta Kekurangan Hadirnya E-Library pada Digitalisasi Pendidikan dalam Berliterasi

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Zaman berkembang dari masa ke masa. Begitupun dengan sistem pendidikan, dari masa penjajahan yang sangat sulit untuk menimba ilmu hingga sekarang yang sangat dimudahkan karena hadirnya teknologi. Digitalisasi pendidikan merupakan sebuah metode meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Indonesia dengan bantuan teknologi terkini. Terdapat banyak sekali contoh penerapannya, seperti e-learning, e-course, hingga e-library yang akan kita ulas dalam artikel ini.

Perpustakaan merupakan suatu media yang menyediakan berbagai macam bacaan, seperti buku, jurnal, skripsi mahasisiwa, biografi, hingga cerita fiksi. Wadah yang memfasilitasi semua kalangan mulai dari pelajar, tenaga pengajar, maupun seseorang yang sudah menjalankan karirnya untuk memperluas wawasan dan juga menambah ilmu yang sudah dimiliki. Selain itu, perpustakaan sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat mengerjakan tugas karena suasananya yang dapat dikatakan sunyi sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dalam berpikir.

Perpustakaan digital atau biasa disebut dengan e-library, mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 2000-an. Untuk kalian yang masih awam dengan e-library, e-library merupakan sebuah perpustakaan dalam bentuk digital yang memberikan pelayanan kurang lebih sama seperti perpustakaan konvensional pada umumnya hanya saja dilakukan melalui virtual. Dengan menggunakan layanan tersebut kita dapat membaca banyak koleksi bacaan dan dapat kita akses melalui komputer ataupun smartphone dengan format digital. Hadirnya e-library memudahkan sebagian besar orang yang ingin mencari informasi, tetapi tidak memiliki waktu luang untuk pergi ke perpustakaan. Hanya dengan mengakses melalui website ataupun aplikasi yang disediakan kita sudah dapat membaca buku yang kita inginkan, tentu untuk mengakses terdapat syarat dan ketentuan berlaku yang ditetapkan oleh masing-masing perpustakaan. Akan tetapi, apa saja kelebihan serta kekurangan atas hadirnya perpustakaan digital?

Kelebihan Perpustakaan Digital:

1. Efisiensi Waktu

Hadirnya e-library memungkinkan kita untuk dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah di mana pun dan kapan pun. Dengan hanya mengakses gadget yang dimiliki, kita sudah dapat membaca berbagai macam koleksi bacaan yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Sebelum mulai membaca, tentu kalian harus terdaftar sebagai keanggotaan pustakawan online terlebih dahulu dengan cara membuat akun pada platform yang disediakan oleh masing-masing perpustakaan.

2. Minimnya Risiko yang Terjadi pada Buku

Hal ini dapat mengurangi risiko pada buku yang tersedia, seperti kehilangan, kerusakan, bahkan jika terdapat pustakawan yang tidak ingat untuk mengembalikan buku yang dipinjam. Tentu hal seperti itu dapat mengakibatkan kerugian bukan? Maka dari itu diciptakan e-library agar seseorang dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah hanya dalam bentuk soft file tanpa harus meminjam buku fisik.

3. Tidak Memerlukan Biaya yang Besar

Diciptakannya inovasi e-library selain kekinian dan modern, tentu dapat menekan biaya pembangunan perpustakaan. Dengan memanfaatkan ilmu programming, kita tetap dapat membaca buku ataupun karya tulis ilmiah secara virtual tanpa perlu membangun gedung serta isinya.

Kekurangan Perpustakaan Digital:

1. Koleksi Buku yang Lebih Sedikit

Koleksi buku yang sedikit dapat meresahkan pembaca karena tidak menemukan bahan bacaan yang mereka inginkan. Resource yang belum terlalu banyak dan juga tidak setiap buku memiliki bentuk soft file, dapat mengurangi pustakawan yang berkunjung ke perpustakaan. Perlu adanya peningkatan lagi dalam menyediakan bahan bacaan sebagai alternatif dari sumber bacaan yang belum atau bahkan tidak tersedia dalam bentuk digital.

2. Tidak Dapat Menikmati Suasana Perpustakaan

Setiap orang yang datang ke perpustakaan tidak hanya melulu soal membaca buku, mereka biasanya datang karena ingin menikmati suasananya yang sunyi dan tentu sangat pas untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar. Akan tetapi, pada e-library kita tidak dapat melakukan hal seperti itu. Hanya saja kalian masih dapat membaca buku yang disediakan di tempat lain yang sama sunyinya atau bahkan dapat lebih nyaman.

3. Mengandalkan Jaringan Internet untuk Mengakses

Untuk mengakses bahan bacaan yang terdapat pada e-library kita perlu memiliki koneksi internet untuk membacanya. Karena resource yang disediakan disimpan pada sebuah website atapun aplikasi dalam bentuk penyimpanan cloud. Perlu kita ketahui bahwasannya penyimpanan cloud dapat diakses lebih dari satu orang, maka dari itu diperlukannya koneksi internet. Namun, kalian tidak perlu khawatir karena untuk mengakses satu bahan bacaan biasanya tidak memakan paket data yang terlalu besar.

Sesuai dengan pernyataan di atas, bahwasannya setiap perubahan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena perlu diingat juga suatu hal yang diciptakan oleh tangan-tangan manusia tidak ada yang sempurna, hanya saja dapat dipastikan selalu dihadirkannya pembaharuan untuk menggantikan generasi sebelumnya. Baik perpustakaan konvensional atau fisik maupun perpustakaan berbasis digital (e-library), keduanya dapat memberikan dampak positif berupa ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Bahkan beberapa perpustakaan memadukan keduanya sebagai pilihan alternatif jika seseorang merasa lebih nyaman dengan salah satu dari kedua layanan yang disediakan. Mari kita upgrade media sumber bacaan guna meningkatkan level pendidikan serta minat literasi masyarakat Indonesia.

Teknologi dapat Mendigitalisasi di Bidang Pendidikan

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik 

Sekarang dunia didominasi dengan penggunaaan teknologi digital. Hampir semua bidang dalam kehidupan mempergunakan teknologi digital untuk memudahkan urusannya. Salah satu bidang yang menggunakan teknologi digital yaitu bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dalam kehidupan dan menjadi kebutuhan setiap insan/individu. Pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia dikarenakan pendidikan dapat merubah pola pikir, pandangan, sikap dan cara bicara manusia dalam lingkungannya.

Pengertian pendidikan berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 ialah suatu usaha sadar serta terencana untuk dapat mewujudkan suasana belajar &  proses pembelajaran supaya peserta didik dengan secara aktif mengembangkan atau menggali potensi dirinya untuk bisa atau dapat mempunyai kekuatan pengendalian diri, spritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian dan juga keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, bagi masyarakat, bagi bangsa, dan bagi negara.

Saat ini, dalam dunia pendidikan sudah menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran siswa di sekolah. Selain itu, guru juga dituntut untuk menguasai teknologi digital agar tidak ketinggalan. Bahkan telah tersedianya aplikasi dan website yang mendukung pembelajaran di sekolah. Beberapa aplikasi yang mendukung pembelajaran di sekolah yaitu sebagai berikut.

  1. Zenius

Zenius adalah aplikasi  dengan format video berbahasa Indonesia yang disajikan secara online melalui website dan aplikasi ponsel. Zenius hadir sebagai bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir kritis,logis, rasional dan pengetahuan sains yang terintegasi terhadap semua pelajar Indonesia.

  1. Brainly

Brainly adalah aplikasi pendidikan untuk tempat situs web belajar yang memungkinkan penggunanya untuk saling bertanya dan menjawab pertanyaan terkait dengan pelajaran sekolah secara terbuka ke pengguna lainnya.

  1. Quipper

Quipper adalah aplikasi pembelajaran yang inovatif. Aplikasi ini berfokus pada proses belajar mengajar. Dan keunggulan yang lebih ditonjolkan adalah memihak kepada pihak guru, sehingga guru dapat menilai dan mengukur kemampuan atau kelemahan siswa-siswanya.

  1. Rumah Belajar

Rumah belajar adalah aplikasi belajar yang dikembangkan oleh Kemendikbud.  Aplikasi ditujukan sebagai dukungan alternatif belajar selama di rumah.

  1. Meja Kita

Aplikasi belajar online ini adalah platform yang menghubungkan siswa seluruh Indonesia belajar dan diskusi bersama. aplikasi ini dirancang khusus sebagai ajang berbagi ilmu dan belajar bersama bagi siswa di Indonesia.

  1. Pahamify

Pahamify adalah aplikasi digital yang berisi berbagai pembahasan mata pelajaran lengkap dan mudah dipahami. Selain itu, dihadirkan juga kuis-kuis digital yang begitu ringan dan bisa menjadi media untuk mengetes kemampuan. Setaip bab, terdapat video yang dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan.

  1. Ruangguru

Ruangguru adalah platform pendidikan daring yang bertajuk skill Academy yang berfokus pada kemampuan digital. Setiap kursus dipandu oleh tutor dengan pembahasan yang lengkap dan potongan harga yang cukup terjangkau.

Selain itu, semenjak pandemi Covid-19 yang menyulitkan dalam bidang pendidikan terutama kegiatan pembelajaran, maka telah banyak digunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang berbasis jarak jauh oleh berbagai pihak di lembaga pendidikan baik itu sekolah dasar hingga perkuliahan seperti kepala sekolah, guru, siswa, dosen, mahasiswa,dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut yang sering digunakan adalah geschool, zoom meeting, google meet, classroom, e-learning, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut membantu pembelajaran jarak jauh/online dalam dunia pendidikan.

Menurut saya pribadi, adanya teknologi sangat membantu dunia pendidikan. Selain belajar di sekolah, anak sekolah juga dapat belajar di aplikasi dan website yang telah ada mengenai mata pelajaran yang tidak mereka pahami. Selain itu, juga aplikasi dan website pembelajaran dilengkapi vidio animasi sehingga anak tidak merasa bosan ketika belajar.