Tag Archives: Pentingnya

Pentingnya Menguasai Bahasa Tubuh Digital

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Di masa sekarang, berkomunikasi secara digital merupakan hal yang semakin sering kita lakukan, baik dalam lingkup formal, semi formal, maupun informal. Oleh sebab itu, bahasa tubuh digital menjadi aspek yang juga semakin penting untuk kita kuasai saat ini.

Pada dasarnya, sebagian besar bahasa tubuh fisik kita selama ini terjadi secara otomatis. Artinya, ia berlangsung secara refleksif, naluriah, dan tidak disengaja.

Bagaimana dengan bahasa tubuh digital? Berbeda dengan bahasa tubuh fisik, bahasa tubuh digital umumnya cenderung kurang/tidak terlihat secara langsung. Bahasa tubuh digital ini biasanya kita gunakan di ruang-ruang digital ketika kita berkomunikasi, misalnya, melalui e-mail, messenger, platform percakapan digital atau konferensi video.

Seperti juga bahasa tubuh fisik, cara kita berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh digital dapat mengungkapkan banyak hal tentang diri kita, seperti sikap, niat, serta keinginan atau motivasi kita.

Di era digital sekarang, untuk dapat berkomunikasi secara efektif dan menghindari kesalahpahaman dengan pihak-pihak yang kita ajak berkomunikasi secara digital, kita perlu mampu mengontrol bahasa tubuh digital kita.

Coba, ingat-ingat apakah Anda pernah terima e-mail atau mungkin mengirim e-mail yang kalimat-kalimatnya diakhiri dengan sejumlah tanda seru, padahal mestinya tanda titik. Atau apakah Anda pernah pula terima e-mail atau pesan singkat lewat platform perpesanan yang bertaburan emoji di antara teks-teksnya?

Coba, ingat-ingat pula saat pernah melakukan rapat Zoom. Apakah Anda atau peserta rapat lainnya sempat memeriksa telepon atau pesan yang masuk setidaknya sekali selama rapat? Dan apakah Anda atau peserta rapat yang lain berhenti sejenak untuk memastikan bahwa pembicara lain telah selesai? Atau justru sering menyela kalimat-kalimat mereka, karena gagal memperhitungkan sedikit keterlambatan (lag) dalam koneksi?

Mengutip sebuah survey yang melibatkan 2.000 karyawan dan manajer, Erica Dhawan, penulis buku bertajuk Digital Body Language: How to Build Trust and Connection, No Matter the Distance, menyebut bahwa sekitar 70 persen karyawan dan manajer melakukan komunikasi digital yang buruk sehingga menjadi penghalang bagi lancarnya pekerjaan mereka, yang menyebabkan sekitar empat jam waktu terbuang setiap minggu.

Guna memperbaiki komunikasi digital, Erica Dhawan menyarankan antara lain agar kita benar-benar mempertimbangkan komunikasi tertulis, dimulai dengan penggunaan emoji dan tanda baca, seperti tanda seru secara tepat.

Dhawan berpendapat bahwa hal-hal tersebut dapat membantu memperjelas arti kata-kata itu sendiri, sama seperti kita menganggukkan kepala atau menyeringai saat melakukan komunikasi tatap langsung.

Sementara itu, terkait dengan bahasa tubuh digital ketika kita melakukan komunikasi lewat konferensi video, Jo Meunier, editor senior untuk Allwork Space, memberi beberapa tip sebagai berikut.

Pertama, perhatikan postur. Seperti halnya pertemuan tatap muka, postur dalam konferensi video dapat menunjukkan mood atau keadaan diri Anda. Contohnya, duduk cenderung merosot dapat menandakan Anda merasa bosan dan tidak tertarik. Duduk tegak akan membantu Anda tampil lebih percaya diri dan terlihat cakap.

Kedua, rilekskan lengan. Menyilangkan tangan terlihat defensif dan secara tidak sengaja menciptakan penghalang antara diri Anda dan peserta konferensi video lainnya. Hambatan komunikasi lainnya termasuk menjentikkan jari dan meremas-remas tangan Anda saat berbicara. Jaga tangan dan lengan tetap longgar di depan tubuh, lipat ringan di pangkuan Anda atau di atas meja. Jika Anda berdiri, mulailah dengan tangan di sisi tubuh dan angkat untuk memberi isyarat saat memang perlu. Ini akan memperkuat apa yang Anda katakan.

Ketiga, atur kontak mata. Selama percakapan apa pun, kontak mata sangat penting.  Namun, dalam konferensi video, Anda sesungguhnya melihat layar ketimbang secara langsung menatap ke mata seseorang. Jika Anda cenderung melihat layar daripada kamera (kebanyakan orang melakukannya), coba gerakkan jendela video Anda sedekat mungkin dengan lensa kamera komputer sehingga Anda melihat ke tempat yang kira-kira tepat saat Anda melihat wajah peserta.

Keempat, tunjukkan minat dan bukan kegelisahan. Mengutak-atik barang-barang di meja atau mengusap-ngusap rambut Anda selama konferensi video dapat mengganggu orang lain. Hal tersebut dapat ditafsirkan bahwa Anda terlihat gugup. Hal yang sama berlaku untuk gerakan lainnya seperti menggaruk-garuk hidung atau mengunyah bibir. Sebaiknya cobalah untuk tetap diam. Buat catatan atau duduk rapi dan tetap fokus pada konferensi video yang sedang dilangsungkan. Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan secara aktif dengan mengangguk setuju (bila perlu) dan mengangkat alis.

Kelima, tersenyumlah. Hal pertama yang dilihat orang dalam konferensi video adalah ekspresi wajah Anda. Jadi, bersiaplah dengan senyuman segera setelah video Anda mulai on. Sambutan yang hangat dan ramah dengan balutan senyum cerah ikut menentukan jalannya percakapan yang positif dan produktif.

Dengan transformasi digital dan proses digitalisasi yang merangsek ke hampir semua sendi kehidupan kita, komunikasi secara digital tampaknya bakal semakin intens. Penguasaan bahasa tubuh digital secara baik akan membantu kita melakukan komunikasi secara lebih efektif dan produktif.***


Sumber rujukan:
1) David Robson. 2021. Online, as in Real-life, It’s Not Just What You Say but How You Say It.
https://www.bbc.com/worklife/article/20210617-the-digital-body-language-cues-you-send-or-dont-send

2) Erica Dhawan. 2021. The Digital Communication Crisis and Steps to the Solutions.
https://ericadhawan.com/wp-content/uploads/2021/05/The-Digital-Communication-Crisis.pdf

3) Jo Meunier. 2021. What Does Your Digital Body Language Say? 6 Tips To Send The Right Nonverbal Cues.
https://allwork.space/2021/07/what-does-your-digital-body-language-say-6-tips-to-send-the-right-nonverbal-cues/

Pentingnya Aplikasi Seluler untuk Menunjang Sektor Bisnis

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Para pelaku bisnis, terlepas apa pun jenis maupun skala usahanya, perlu menyediakan aplikasi seluler untuk para pelanggannya. Namun, sebelum membangun dan mengembangkan aplikasi seluler, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya yaitu soal fitur yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Perkembangan dan kemajuan teknologi digital telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan satu dekade terakhir ini. Pemilik bisnis maupun pelanggan sekarang sangat bergantung pada teknologi digital untuk melakukan beragam aktivitas mereka. Dengan makin banyaknya orang yang menggunakan ponsel pintar, pengelola bisnis tak hanya perlu memiliki website (laman), tapi perlu pula memiliki aplikasi seluler. 

Fakta menunjukkan, seiring dengan kian memasyarakatnya penggunaan ponsel pintar, aplikasi seluler pun kian populer. Ia menjadi salah satu elemen utama teknologi modern yang secara konsisten mengubah cara khalayak berbelanja dan memenuhi kebutuhan mereka.

Di pihak lain, dengan memiliki aplikasi seluler, bisnis yang kita kelola bakal lebih dekat serta lebih cepat menjangkau pelanggan dan calon pelanggan. Di saat yang sama, kita akan lebih mudah serta lebih cepat pula melayani dan memenuhi kebutuhan mereka.

Namun, sebelum memutuskan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi seluler untuk bisnis yang kita kelola, ada beberapa hal yang perlu benar-benar dipertimbangkan secara matang. Apa saja?

Dilansir dari cubetech.com, manfaat dan tujuan adalah dua hal yang perlu jadi bahan pertimbangan sebelum kita memutuskan untuk menyediakan aplikasi seluler bagi pelanggan dan calon pelanggan kita. Untuk memastikan manfaat dan tujuan ini, kita cukup mengajukan pertanyaan: bagaimana aplikasi seluler bisnis kita dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan bagaimana memberikan solusi yang tepat yang dapat mengatasi masalah mereka?

Hal berikutnya adalah memastikan fitur yang relevan. Aplikasi bisnis tidak bisa hanya sekadar mengadalkan seabrek fitur dan tampilan grafis keren semata. Kita perlu memastikan aplikasi dilengkapi dengan fitur yang benar-benar relevan, yang memang dibutuhkan audiens target bisnis kita. Apa pun fitur yang disediakan dalam aplikasi wajib berpusat pada kebutuhan audiens.

Untuk mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan, tentu saja diperlukan riset yang menyeluruh. Bukan saja terkait dengan audiens target itu sendiri, tetapi juga faktor-faktor yang ikut mempengaruhinya, seperti kompetitor dan tren pasar.

Aplikasi perlu diupayakan sesederhana mungkin sehingga ramah digunakan oleh siapa saja. Percuma memiliki fitur-fitur canggih dengan tampilan yang wah namun aplikasi itu ribet digunakan. Tak kalah pentingnya juga soal waktu pemuatan (loading). Semakin cepat semakin baik. Pelanggan bakal kapok menggunakan aplikasi seluler bisnis kita jika mereka harus menanti sampai beberapa menit hanya untuk mendapat informasi yang mereka butuhkan lewat aplikasi yang digunakan.

Kemampuan lintas platform layak pula jadi bahan pertimbangan. Dua platform utama seluler saat ini adalah iOS dan Android. Aplikasi seluler bisnis kita perlu diupayakan agar selaras dengan kedua platform utama tersebut. Artinya, dapat digunakan baik untuk ponsel berbasis iOS maupun ponsel berbasis Android.

Keamanan dan pembaruan
Selain hal-hal tersebut di atas, aspek keamanan dan pembaruan perlu menjadi pertimbangan kita pula. Setiap pemilik atau penyelenggara aplikasi seluler bertanggung jawab untuk memastikan keamanan dan keselamatan data. Karenanya, kita harus sangat berhati-hati dan melakukan proteksi untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna aplikasi. Selain itu, ada sejumlah norma hukum/regulasi yang wajib kita patuhi demi kelancaran kerja aplikasi seluler bisnis kita.

Agar aplikasi seluler bisnis kita dapat terus memberikan manfaat kepada para penggunanya, pembaruan aplikasi selalu dibutuhkan. Aplikasi perlu terus di-update dengan fitur dan konten-konten termutakhir. Proses pembaruan aplikasi perlu dilakukan secara teratur.***

Sumber rujukan:
1) Cubet. 2022. Are You Planning to Build a Mobile Application? Let’s Discuss How You Must Select Features.
https://cubettech.com/resources/blog/are-you-planning-to-build-a-mobile-application-lets-discuss-how-you-must-select-features/

2) Silvija Gustec. 2021. 13 Benefits of Mobile Apps For Business You Need to Know.
https://decode.agency/article/benefits-mobile-apps-business/

Buntut Negatif Medsos dan Pentingnya Berpuasa dari Media Sosial

#DigitalBisa

#UntukIndonesiaLebihBaik

Populasi pengguna media sosial di Indonesia kian mengalami peningkatan. Dari tahun 2021, peningkatannya kini mencapai lebih dari 12 persen sehingga total pengguna media sosial pada tahun 2022 sudah mencapai angka 191,4 juta orang.

Tak hanya soal jumlah, hal lainnya yang ikut menjadi sorotan adalah durasi waktu penggunaan media sosial di Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social, Indonesia menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan waktu penggunaan media sosial terlama, yaitu rata-rata sekitar 3,2 jam per hari.

Bahkan, tak dapat dipungkiri jika banyak orang yang mengakses media sosial lebih lama dari waktu rata-rata tersebut. Nyatanya, tak bisa dibohongi jika memang ada berbagai dampak positif dari penggunaan media sosial. Tak lagi hanya soal mempermudah komunikasi dan penyebaran informasi melainkan juga membantu dalam berbagai bidang sisi kehidupan manusia.

Contohnya saja peran media sosial dalam bidang ekonomi. Penggunaan media sosial tak hanya sebagai alat untuk terhubung dengan pelanggan melainkan juga alat untuk melakukan promosi. Pada bidang pendidikan, media sosial berperan sebagai media untuk mempermudah pembelajaran. Belum lagi di bidang-bidang lainnya yang dapat dipastikan bahwa peran media sosial juga memiliki kedudukan yang sangat penting.

Maka tak bisa dielak jika setiap harinya orang-orang mengakses media sosial dalam waktu yang lama. Hal itulah yang perlahan juga menjadi masalah. Banyak orang yang mulai kecanduan menggunakan media sosial. Kenikmatan mungkin menjadi hal yang diperoleh, tetapi lama-kelamaan kebiasaan menggunakan media sosial secara berlebihan tersebut menyebabkan dampak buruk terutama bagi kesehatan.

Tak hanya sekadar mempengaruhi kesehatan fisik seperti terganggunya pola tidur, buntut negatif penggunaan media sosial juga berpengaruh pada kesehatan mental. Realitanya, penggunaan media sosial dapat memicu timbulnya kecemasan hingga depresi. Hal itu dipengaruhi oleh arus informasi yang menjadi sangat mudah diketahui akibat adanya media sosial.

Fenomena seperti insecure hingga overthinking menjadi contoh nyata pengaruh negatif media sosial. Bagaimana tidak, banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperlihatkan kehidupannya kepada dunia. Tentu saja orang-orang tersebut kebanyakan hanya memperlihatkan sisi kehidupannya yang bahagia. Hal itulah yang kemudian menimbulkan dampak negatif bagi sebagian orang lainnya. Ya, tak sedikit orang mengalami kecemasan karena merasa bahwa kehidupannya tak seindah hidup orang-orang yang dilihat dari media sosial.

Jika terus dibiarkan, maka lama-kelamaan kondisi tersebut akan menjadi semakin buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berpuasa dari media sosial. Ya, mengambil waktu untuk sejenak berhenti dari penggunaan media sosial. Tentu saja tak mudah apalagi bagi orang-orang yang setiap harinya sudah sangat akrab dengan media sosial. Namun, itulah salah satu solusi terbaik yang memang bisa diupayakan.

Berpuasa dari media sosial bukan berarti berhenti secara total melainkan hanya memberikan kesempatan pada diri untuk menikmati dunia dari sisi yang lain dalam beberapa waktu. Seandainya pun berpuasa dari media sosial menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, maka setidaknya solusi lain yang dapat dilakukan adalah mengatur jadwal penggunaan media sosial. Artinya, tidak membuat diri terlena dan berlarut-larut dalam keasyikan scroll media sosial.

Jika biasanya akses media sosial dapat memakan waktu hingga berjam-jam, maka jumlah tersebut sebisa mungkin dikurangi secara perlahan. Terkait hal itu, maka faktor kesadaran dan ketegasan pada diri menjadi hal utama. Sekali lagi tak mudah untuk menerapkannya dalam kehidupan. Namun, jika kedua hal tersebut sudah ada dalam diri didukung dengan niat yang kuat, maka tak mustahil jika secara perlahan seseorang dapat berhasil menghindarkan diri dari kejamnya pengaruh media sosial.

Pada akhirnya, kehadiran media sosial memang memiliki banyak kebaikan sekaligus juga keburukan. Oleh karena itu, semua kembali pada diri sendiri. Satu hal penting bahwa memiliki sikap bijak terhadap penggunaan media sosial menjadi suatu hal yang perlu. Hal itu untuk memastikan agar berbagai buntut negatif dari media sosial dapat terhindarkan.

Pentingnya Sistem Parkir Elektronik – #DigitalBisa

Sistem pembayaran elektronik dengan metode cashless atau non-tunai kini sudah banyak diterapkan di dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari belanja di mall hingga belajar di beberapa UMKM, sistem elektronik ini sudah banyak dilakukan.

Kini, bukan hal yang aneh jika melihat sebagian orang memilih untuk tidak membawa uang tunai saat pergi keluar. Hal ini dikarenakan membayar secara elektronik jauh lebih efektif dan mudah. 

Di beberapa tempat seperti mall, stasiun kereta api, bandara, dan tempat lainnya sudah mulai banyak yang menggunakan jasa parkir yang profesional. Tidak sedikit dari jasa parkir resmi professional sudah menyediakan sistem pembayaran elektronik.

Parkir elektronik mempunyai beberapa manfaat, seperti sistem yang lebih transparan, mengurangi pungutan liar, dan memudahkan pengguna untuk membayar lebih cepat. Tak hanya pengguna, tukang parkir pun akan lebih mudah dalam menghitung uang parkir yang masuk dan keluar ketimbang melalui uang tunai. 

Saat ini, sebagian kota sudah mulai mengembangkan sistem parkir elektronik. Dilansir dari Kompas, menurut informasi dari Dinas Perhubungan Kota Semarang, hingga awal tahun 2023 sudah ada 550 parkir elektronik yang tersebar di sejumlah jalan protokol di Kota Semarang. Kedepannya, jumlah parkir elektronik akan terus ditambah.

Usaha dan tekad pemerintah Semarang dalam mengembangkan sistem parkir elektronik patut mendapatkan apresiasi. Alangkah baiknya jika kota-kota lainnya mulai mengembangkan parkir elektronik di beberapa fasilitas umum.

Mengingat tingginya transaksi menggunakan elektronik di Indonesia, tentu pengembangan sistem parkir elektronik sangat mendukung untuk masa depan Indonesia. Dilansir dari Databoks Katadata, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sepanjang bulan April 2023 nilai transaksi belanja menggunakan uang elektronik atau e-money di dalam negeri mencapai Rp37,46 triliun.Nilai tersebut meningkat 1,4% dibanding Maret 2023 (month-on-month/mom), serta lebih tinggi 5,8% dibanding April 2022 (year-on-year/yoy). Jika merunut lima tahun ke belakang, pada April 2023 nilai transaksi belanja menggunakan uang elektronik sudah tumbuh 1.017% atau naik hampir 11 kali lipat dibanding April 2018.

Data ini menunjukkan bahwa transaksi elektronik di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan mendatang transaksi elektronik ini dapat berkembang lebih pesat lagi. 

Pengembangan sistem pembayaran elektronik di dunia perparkiran membutuhkan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, jika ada komitmen dan dukungan yang kuat dari pemerintah maupun masyarakat, perubahan ini dapat terwujud.

Referensi:

Maulana, A. (2023, February 17). Hindari pungli, ada 550 Lokasi Parkir Elektronik di Semarang. KOMPAS.com. https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/17/173100715/hindari-pungli-ada-550-lokasi-parkir-elektronik-di-semarang

Ahdiat, A. (2023, July 5). Tren Belanja Pakai uang elektronik tumbuh 1.000% dalam 5 Tahun Terakhir: Databoks. Pusat Data Ekonomi dan Bisnis Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/05/tren-belanja-pakai-uang-elektronik-tumbuh-1000-dalam-5-tahun-terakhir

Pentingnya Menjaga Jejak Digital Untuk Menciptakan Reputasi yang Baik

Di era digital saat ini, masyarakat banyak memanfaatkan internet untuk beragam hal. Selain untuk mencari informasi, internet juga dimanfaatkan untuk membangun personal branding, menjalin relasi, mencari pekerjaan, menjalankan usaha, dan berbagai aktivitas lainnya. Maka dari itu setiap aktivitas yang dilakukan di internet tentunya akan menyisakan jejak digital.

Jejak digital adalah data atau rekam jejak yang berisi aktivitas pengguna internet. Hal ini bisa termasuk komentar yang terdapat di social media, direct message antar pengguna, konten yang di unggah atau sekedar percakapan di platform sosial media manapun. 

Jejak digital sangatlah penting dan berpengaruh terhadap reputasi penggunanya, salah satunya di dunia kerja. Saat ini, pihak HRD perusahaan seringkali melakukan penelusuran terhadap jejak digital calon karyawan yang ingin direkrut. 

HRD perusahaan tidak hanya mencari informasi tentang calon karyawan dari CV atau portofolio. Beberapa rekruter juga akan memeriksa media sosial calon karyawan, seperti instagram, Facebook, Twitter bahkan TikTok. Hal ini tentunya dapat menentukan apakah jejak digital calon karyawan mempunyai reputasi yang baik atau buruk. 

Jejak digital yang tidak baik akan berdampak negatif bagi seseorang untuk jangka yang panjang, di antaranya adalah sulit mencari pekerjaan hingga dikucilkan masyarakat. Bahkan ada sebagian orang yang nasibnya berakhir di jeruji besi karena melakukan pelanggaran berat di media digital. 

Oleh karena itu, sikap bijaksana dalam menggunakan media sosial menjadi salah satu kunci untuk terus menjaga reputasi yang baik. Jejak digital yang positif akan menghasilkan dampak yang positif, pun sebaliknya. Setiap jejak digital yang terdapat di media sosial atau platform manapun bisa menjadi suatu catatan untuk reputasi yang dimiliki. Maka dari itu buat lah jejak digital sebersih dan sebaik mungkin, isilah dengan hal-hal positif juga bermanfaat. 

Mulailah dari hal sederhana seperti memilah konten akan yang dipublikasikan, menjaga ketikan dan perkataan yang akan diunggah di social media, tidak menyebarkan kebencian terhadap sesama pengguna media sosial. Tulislah hal-hal yang positif dan membangun di media sosial, jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang tidak produktif dan tidak bermanfaat. Pikirkan dengan matang sebelum mengunggah konten di media sosial, jangan sampai hal tersebut menyakiti banyak pihak.

Referensi:

Mengenal Jejak digital Dan Dampaknya. Instiki (Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia). (2022, December 3). https://instiki.ac.id/2022/12/04/mengenal-jejak-digital-dan-dampaknya/