Tag Archives: Peran

Peran Teknologi Digital pada Sektor Transportasi Darat di Era Industri 4.0

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik 

Teknologi transportasi darat mengalami perkembangan setiap tahunnya. Penerapan teknologi pada transportasi darat banyak digunakan pada peningkatan sistem transportasi dan komponennya, seperti kendaraan, jalan dan kontrol lalu lintas. Termasuk juga pengembangan teknologi transportasi baru, seperti mobil tanpa pengemudi dan mobil terbang.

Seiring perkembangan teknologi transportasi yang kian berkembang masa depan transportasi terlihat sangat menjanjikan dengan berbagai inovasi teknologi yang terus dikembangkan. 

Salah satu inovasi teknologi yang diprediksi akan memberi dampak pada transportasi darat adalah mobil tanpa pengemudi.

Mobil ini nantinya dapat berjalan sendiri, tanpa campur tangan manusia. Mobil ini dikendalikan oleh komputer, yang mana di bagian mobil tersebut telah ditanam sensor dan kamera yang dapat merasakan lingkungan sekitarnya dan membuat keputusan yang tepat agar terhindar dari bahaya kecelakaan.

Keberadaan mobil tanpa pengemudi niscaya dapat merevolusi transportasi. Mobil ini membuat berkendara jauh lebih aman, karena tidak akan ada kesalahan manusia. Mobil ini nantinya juga akan membuat perjalanan jauh lebih efisien dan aman, karena mobil dapat berkomunikasi satu sama lain dan terhubung dengan sistem lalu lintas sehingga diprediksi mampu menekan angka kecelakaan.

Meski masih ada keraguan tentang jaminan keamanan dan keselamatan terhadap mobil tanpa pengemudi ini, namun seiring dengan ujicoba yang terus dilakukan para insinyur pada faktor keselamatan ini, niscaya ke depan mobil tanpa pengemudi ini akan benar-benar aman.

Presiden Jokowi sendiri berharap saat Ibukota Baru Indonesia nanti terwujud, transportasi umumnya menggunakan autonomous vehicle atau mobil swakemudi dan kendaraan pribadi menggunakan autonomous car.

Mobil tanpa pengemudi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan sudah ada beberapa perusahaan yang menggarapnya, seperti Google, Tesla, dan Uber. Di beberapa negara maju seperti Amerika dan Eropa sudah mulai diproduksi dan diuji coba khususnya untuk transportasi publik seperti bus tanpa pengemudi. 

Teknologi transportasi baru lainnya yang cukup menarik adalah mobil terbang. Mobil terbang ini adalah mobil yang bisa terbang, seperti halnya helikopter. Mobil ini dikendalikan oleh komputer dan menggunakan satu set sayap untuk terbang.

Mobil terbang | Foto: Canva

Mobil terbang juga berpotensi merevolusi transportasi. Keberadaan mobil terbang ini bisa membuat perjalanan lebih cepat dan lebih mudah untuk berkeliling. Mobil ini juga dapat digunakan untuk mengangkut barang, dengan adanya mobil terbang ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.

Mobil terbang juga masih dalam tahap awal pengembangan tetapi diprediksi beberapa tahun ke depan sudah akan diproduksi karena saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sudah mengerjakannya, seperti Airbus dan Terrafugia. 

Inovasi teknologi transportasi darat yang saat ini lagi digencarkan adalah mobil listrik. Mobil ini dipercaya jauh lebih efisien dan mengurangi emisi sehingga dapat menekan angka polusi.

Meski saat ini mobil listrik belum sepenuhnya menggunakan sistem digitalisasi tapi ke depan mobil ini akan terus mengalami peningkatan dalam sistem teknologinya menjadi semakin canggih.

Dengan dukungan dari pemerintah dari segi regulasi dan infrastruktur tidak bisa dipungkiri jika mobil listrik adalah masa depan transportasi darat di Indonesia. Keberadaannya sangat mendukung terciptanya smart city yang menjadi simbol kemajuan sebuah wilayah atau negara.

Di samping dari sisi kendaraan, teknologi digital di bidang transportasi darat juga merambah ke sektor-sektor yang berkaitan dengan transportasi seperti sistem NTMC Polri yang merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang mengatur lalu lintas di Indonesia, yang sehari-hari operasionalnya dilaksanakan oleh Bagops Korlantas Polri.

NTMC Polri mengintegrasikan sistem informasi ke lima pemangku kepentingan bidang lalu lintas (Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, Perhubungan, Perindustrian, dan Riset Teknologi). Dengan NTMC Polri ini semua arus lalu lintas di wilayah Indonesia dapat terpantau dalam satu pusat kontrol manajemen.

Kemudian pengguna jalan tol juga semakin dipermudah dengan adanya sistem pembayaran tol non tunai yang terintegrasi secara online sehingga perjalanan semakin cepat ketika melintasi gerbang tol.

Wacana pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi juga merupakan salah satu bentuk penerapan digitalisasi yang diharapkan dapat mengatur penggunaan BBM subsidi agar tepat sasaran dan memperlancar pengisian BBM di SPBU.

Belum lagi jika berbicara sektor-sektor yang berkaitan dengan transportasi seperti jasa pengiriman dan taksi/ojek online yang sudah lebih dahulu memakai sistem digitalisasi dalam operasional mereka.

Di tahun-tahun yang akan datang, penggunaan sistem digitalisasi akan semakin banyak di sektor transportasi. Teknologi transportasi memiliki masa depan yang cerah. Jadi patut kita nantikan inovasi teknologi apa lagi yang akan meluncur di jalan raya pada era digital saat ini

Peran Media Digital dalam Perkembangan Inovasi Perdesaan, Mbalong Kawuk

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Saya masih ingat, pada waktu masih di bangku SMP, di siang yang cukup terik itu dengan sepeda jengki saya melewati salah satu daerah persawahan yang konon terkenal angker. Daerah ini sekilas mirip seperti rawa yang tidak begitu luas dengan keberadaan sungai dan tumbuh-tumbuhan belukar yang liar.

Namun karena di siang-siang bolong, waktu itu saya enjoy saja melewati daerah tersebut sembari melihat pemandangan persawahan yang menyejukkan mata, ditambah dengan semilir angin yang sungguh membuat nyaman. Tetapi di suatu titik di daerah itu, tiba-tiba ban sepeda saya bocor, sehingga terpaksa saya harus mendorongnya daripada velg-nya rusak jika saya maksa menaikinya.

Saya memang jarang melalui jalan ini karena memang bukan rute jalan sekolah saya, tetapi karena saat itu saya hendak pergi ke rumah seorang teman, pemikiran saya berinisiatif melewati jalan itu, yang kebetulan juga menjadi shortcut yang cukup memangkas jarak tempuh.

Tidak hanya sekali, kalau tidak salah pada kesempatan ketiga saya melewati jalan itu, hal yang identik-pun juga terjadi. Waktu itu saya sudah duduk di bangku SMA. Ketika sore menjelang magrib, motor saya tiba-tiba mogok di titik yang sama ketika dahulu sepeda jengki saya bocor. Untung masih belum petang sehingga saya masih tenang saja mendorong motor saya di jalanan persawahan yang panjangnya hampir 1 km itu.

Sebenarnya saya cuek saja mendengar cerita-cerita tentang keangkeran daerah itu, bahkan ketika dua kali saya seperti “dikerjai” ketika melewatinya. Namun demikian, memang salah satu yang begitu lekat di pemikiran orang-orang sekitar termasuk saya adalah tempat itu merupakan tempat yang sepi, sunyi, terasing, jauh dari perumahan warga, dan tentunya gelap sekali saat malam hari.

Namun demikian, setelah lulus SMA saya bertahun-tahun merantau di Jakarta, ternyata digitalisasi tidak hanya lekat berimplikasi pada pola hidup daerah perkotaan, tetapi juga perdesaan, kampung, dan bahkan tempat yang identik “angker” sekalipun. Ketika mulai banyak mengenal media digital di ibukota, saya pikir masyarakat daerah kampung saya belum familiar dengannya, tetapi ternyata saya salah. Banyak keluarga dan masyarakat sekitar kampung saya telah memanfaatkan berbagai media sosial semisal facebook atau instagram.

Walhasil, banyak sekali invitasi pertemanan masuk di akun media-media sosial saya dari orang-orang kampung saya. Ketika sesekali kepo membuka akun orang-orang kampung saya, ada salah satu yang menarik saya, yakni akun instagram bernama Mbalong Kawuk, dengan official lagunya yang asyik didengar.

Siapa sangka, beberapa waktu yang lalu saat saya pulang kampung, pada suatu malam kakak saya mengajak “Yuk kita ke Mbalong Kawuk!”. Meskipun lupa-lupa ingat tentangnya, saya merasa frasa Mbalong Kawuk bukanlah sesuatu yang asing di telinga saya. Lalu saya meng-iyakan saja ajakan kakak saya tersebut, dan kami sekeluarga segera meluncur ke sana.

Ketika kendaraan kami mulai memasuki ujung jalan suatu persawahan, ternyata memori saya secara cepat berputar teringat masa-masa remaja. Saya cukup kaget dan senyum-senyum sendiri, dalam batin saya “ini dia ujung jalan dimana kenangan “manis” ban jengki tetiba bocor dan motor tetiba mogok waktu itu!”, “lalu mengapa kakak mengajak kesini, terlebih di malam hari?”.

Tetapi beberapa puluh meter kemudian saya mulai melihat kerlip-gemerlap lampu-lampu di sepanjang jalan yang tertata rapi. Kemudian sampailah kami di tempat dimana tepat di situlah titik daerah yang konon daerah angker itu, titik lokasi dimana saya “dikerjai” dengan ban bocor dan motor mogok. Tetapi sekarang begitu berbeda, daerah itu kini begitu indah dengan lampu-lampu yang tertata begitu indah, wahana-wahana permainan anak-anak, tempat kongkow anak muda, tempat memancing, kedai-kedai kopi dan berbagai makanan ringan, spot pertunjukan bakat/kesenian, dan sebagainya.

Mbalong Kawuk tempat santai (sumber: facebook.com/kacamatatulungagung)
Mbalong Kawuk tempat santai (sumber: facebook.com/kacamatatulungagung)

Daerah ini penuh dengan orang-orang, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai dengan kakek-nenek sekalipun. Melihat papan nama lokasi yang ada di atas sungai, akhirnya saya langsung teringat akun instagram Mbalong Kawuk. Saya penasaran apakah benar akun yang sebelumnya pernah saya buka waktu itu adalah akun pengelola Mbalong Kawuk ini. Dan seketika saya melihat berbagai postingan wahana, event, dan sebagainya yang ternyata benar merupakan Mbalong Kawuk ini.

Akun instagram Mbalong Kawuk (sumber: instagram.com/mbalongkawuk_)
Akun instagram Mbalong Kawuk (sumber: instagram.com/mbalongkawuk_)

Saya awalnya tidak percaya, tetapi ternyata benar sekali, media digital sepertinya benar-benar telah mendisrupsi kehidupan masyarakat tidak hanya perkotaan, tetapi juga perdesaan. Saya merasa pengelola Mbalong Kawuk cukup cerdas memanfaatkan kearifan lokal masyarakat sekitar yang suka kongkow-kongkow, ngopi, dengan memanfaatkan media digital untuk mempopulerkannya semisal instagram.

Bukan hanya mengubah citra angker daerah tersebut, kehadiran Mbalong Kawuk juga menjadi angin segar bagi pelaku ekonomi khususnya UMKM dan penjual informal seperti penjaja kaki lima. Sedangkan media digital merupakan katalisator perkembangannya. Dengan inovasi-inovasinya, akhir-akhir ini pengelola Mbalong Kawuk, yakni BUMDes Sumberejo Kulon bahkan dianugerahi sebagai Terbaik 1 BUMDes tingkat Provinsi Jawa Timur. Luar biasa!

BUMDes Sumberejo Kulon Terbaik 1 (sumber: tulungagung.jatimtimes.com)
BUMDes Sumberejo Kulon Terbaik 1 (sumber: tulungagung.jatimtimes.com)

 

 

Referensi:

https://www.instagram.com/mbalongkawuk_/. Diakses tanggal 23 Agustus 2022.

https://www.facebook.com/kacamatatulungagung/. Diakses tanggal 23 Agustus 2022.

https://tulungagung.jatimtimes.com/baca/271569/20220817/114200/kado-istimewa-hut-ke-77-ri-desa-sumberejo-kulon-kecamatan-ngunut-raih-jura-1-bumdesa-tingkat-jatim. Diakses tanggal 23 Agustus 2022.

Peran Orang Tua Mencegah FOMO Medsos pada Anak

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Kondisi yang disebut FOMO (fear of missing out) semakin mengemuka di zaman serba digital, terutama seiring dengan menguatnya penggunaan media sosial sekarang ini.

Nah, apa sesungguhhnya yang dimaksud FOMO? Apa penyebabnya dan apa saja tanda-tandanya? Sejauh mana kaitan FOMO dengan penggunaan media sosial?

Kira-kira apa yang perlu dilakukan para orangtua jika kondisi  FOMO menimpa anak-anak mereka?  Bagaimana agar FOMO tidak sampai harus dialami anak-anak?

Menurut Kate Brush (2022), FOMO merupakan respons emosional terhadap keyakinan bahwa orang lain hidup lebih baik, atau memiliki kehidupan yang lebih memuaskan, maupun adanya hal-hal yang dinilai penting yang terlewatkan.

FOMO sering menyebabkan perasaan tidak nyaman, tidak puas, depresi dan stres. Keberadaan media sosial dituding telah meningkatkan prevalensi FOMO selama beberapa tahun terakhir ini. 

Secara teoritis, kondisi FOMO dihasilkan oleh amigdala, yaitu bagian otak yang mendeteksi apakah ada sesuatu yang mengancam kelangsungan hidup atau tidak. Bagian otak ini merasakan bahwa kesan tertinggal dari orang lain sebagai ancaman, yang kemudian menciptakan stres dan kecemasan

Keberadaan ponsel pintar dan media sosial disebut-sebut telah ikut meningkatkan terjadinya kondisi FOMO karena menciptakan situasi di mana para penggunanya dapat terus-menerus memantau dan membanding-bandingkan hidup mereka dengan orang lain.

Apa-apa yang diposting dan muncul di media sosial lantas menjadi rujukan utama. Ketika muncul ketidakmampuan dalam hal mewujudkan apa yang menjadi rujukan, maka kecemasan atau ketidakpuasan segera menghinggapi.

Karenanya, media sosial kerap dianggap sebagai sebab dan akibat dari FOMO sekarang ini. Dalam kaitannya dengan media sosial inilah, terdapat beberapa tanda ketika seseorang telah mengalami kondisi FOMO.

Pertama, terus-menerus memeriksa media sosial (bahkan saat berlibur, keluar bersama teman, atau menghadiri acara yang menyenangkan sekalipun).

Kedua, selalu mengaktifkan notifikasi media sosial demi mendapatkan update terkini dan untuk melihat tanggapan orang-orang terhadap kiriman postingan yang diunggah.

Ketiga, merasa perlu terus menerus online untuk merespons setiap komentar atau posntingan yang diunggah di media sosial.

Keempat, secara obsesif terus-menerus memposting aktivitas harian melalui media sosial.

Kelima, cenderung merasa sedih, kesepian, atau tertekan setelah eksis di media sosial untuk jangka waktu yang lama.

Keenam, merasa tidak puas dengan kehidupan diri sendiri dengan selalu membandingkannya dengan kehidupan orang lain.

Ketujuh, membuat pilihan atau keputusan hanya berdasarkan apa yang dilihat secara online lewat media sosial.

Sebagai bagian dari masyarakat digital sekarang ini, anak-anak dapat pula dijangkiti oleh kondisi FOMO.

Orang tua memiliki peran krusial dalam ikut mengatasi dan juga menangkal kondisi FOMO yang kemungkinan dihadapi anak-anak mereka. 

Para orang tua perlu menanamkan keyakinan kepada anak-anaknya bahwa apa yang dilihat secara online, terutama di jejaring media sosial, hanyalah bagian kecil dari kehidupan dan tak selalu menunjukkan realita yang sesungguhnya.

Berilah pengertian dan pemahaman kepada anak bahwa masih banyak hal-hal menarik dan bermanfaat yang dapat dilakukan secara offline daripada terus-menerus online mengakses media sosial.

Tantanglah anak agar berani hidup tanpa terus-menerus terkoneksi dengan dunia virtual dan yakinkan mereka bahwa kehidupan mereka akan baik-baik saja walau tak selalu terkoneksi dengan media sosial dan tak eksis di dalamnya.

Jelaskan pula kepada mereka bahwa setiap orang memiliki cara hidup dan kehidupannya masing-masing berikut kelebihan maupun kekurangannya, sehingga tidak perlu menjadikan orang lain sebagai patokan bagi kehidupan pribadi. Apalagi yang ingin dijadikan patokan sang anak hanya figur-figur yang dilihat lewat tampilan media sosial di dunia maya.

Peran Public Relation di Tengah Berkembangnya Artificial Intelligence

Perkembangan Artificial intelligence (AI) di era digital ini tidak bisa kita hindari. Kehadiran AI tentu akan memudahkan pekerjaan manusia namun juga dikhawatirkan dapat menghilangkan berbagai macam jenis pekerjaaan, termasuk public relation (PR). Lalu, apakah peran PR professional tetap penting dan  dibutuhkan? Jika tetap dibutuhkan, seperti apakah peran PR tersebut?

Saat ini PR tengah memasuki era PR 4.0 yang merupakan masa dimana profesi PR harus menghadapi persaingan keras dengan AI sebagaimana disebutkan dalam  buku berjudul “Public Relations in the Era of Artificial Intelligence” karya Dr. N. Nurlaela Arief.

Fenomena ini belum sepenuhnya terlihat, namun tanda-tanda dan perkembangan ini sudah muncul secara signifikan. Diantara tanda-tanda tersebut adalah robot sudah mampu menulis artikel di beberapa media serta munculnya berbagai perangkat untuk menyedehanakan tugas PR. 

Pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang dan rutin sangat berpotensi untuk diganti oleh AI. Kondisi ini menuntut PR untuk lebih kreatif, inovatif dan adaptif serta melakukan verifikasi dengan realitas di lapangan.

Meskipun demikian, bukan berarti peran manusia dalam membangun PR akan sepenuhnya hilang. Sebaliknya peran PR tetap diperlukan terutama untuk peran-peran yang bersifat kualitatif dan analisa. Hal ini yang akan menjadi peluang besar dibalik tantangan tersebut. 

Berikut adalah beberapa peran yang dapat dilakukan oleh PR, dalam menghadapi tantangan AI:

1. Memperkuat analisa data dan berbagai macam skill:

Perkembangan dunia yang dinamis menuntut PR untuk lebih adaptif dengan berbagai perubahan yang terjadi akibat AI. Berkat adanya AI, PR diberikan kemudahan dalam memperoleh banyak data. Salah satu contohnya adalah adanya media monitoring, dimana PR dapat lebih mudah untuk menghitung jumlah pemberitaan yang beredar. Dengan adanya otomasi dalam pencarian data, PR dapat lebih mudah untuk melakukan analisa data, seperti mengevaluasi dan membuat laporan dari data-data yang terkumpul. 

Selain analisa data, PR dapat proaktif untuk mengembangkan berbagai macam skill. Pelajarilah berbagai macam skill, karena tidak menutup kemungkinan skill yang kita andalkan dapat digantikan oleh AI. Adapun skill yang paling sulit untuk digantikan oleh AI adalah skill terkait komunikasi seperti public speaking, negosiasi, dsb. Luangkanlah banyak waktu kita untuk mengasah skill tersebut.

2. Merespon krisis komunikasi dengan cepat:

Salah satu tugas terberat dari PR adalah mempersiapkan hal-hal yang tidak terduga atau segala kemungkinan yang dapat terjadi. Seperti yang disebutkan dalam poin sebelumnya, media monitoring memudahkan kita untuk memperoleh data-data pemberitaan, termasuk berita-berita negatif terhadap perusahaan. PR dituntut untuk lebih siap standby dan responsif terhadap kondisi-kondisi ini. 

Dengan berbagai kemudahan ini, PR menjadi lebih mudah untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah krisis komunikasi. PR dapat lebih membedakan apa krisis komunikasi yang perlu ditindak lanjut dan dan tidak. Jika terjadi masalah yang serius, PR dapat melakukan berbagai tindakan seperti membuat stand by statement, siaran pers, ataupun konferensi pers.

3. Meningkatkan kualitas media relation:

Dengan adanya AI, PR dapat lebih mudah untuk melakukan media profiling. Melalui media profiling, PR dapat lebih mudah untuk membuat strategi komunikasi serta program yang tepat guna dengan media.  

Untuk itu, PR harus sering meluangkan banyak waktu untuk bersilaturahmi dengan media, khususnya secara tatap muka. Akan lebih efektif jika silaturahmi dilakukan secara langsung (tatap muka) dan berkesinambungan. Perbanyak silaturahmi secara informal seperti dengan makan, olahraga hingga wisata bersama agar suasana semakin cair. 

Perkembangan AI tidak akan menghilangkan peran manusia. Adaptif dan inovatif menjadi kunci penting agar PR dapat terus bertahan dan relevan dengan zaman.

Referensi

Arief, D. N. (2019). Public Relations in The Era of Artificial Inteligence. Simbiosa Rekatama Media.

Memperkuat Peran Media Relation Perusahaan di Era Digital

Menjaga hubungan baik dengan media menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan, hal ini dilakukan karena dapat mendukung upaya perusahaan untuk memperkenalkan beragam kegiatan dan aksi korporasi prusahaan, sekaligus memperkuat reputasinya. Aktivitas ini dikenal sebagai media relation, yang biasanya ditugaskan kepada unit public relation atau corporate communication dalam sebuah perusahaan. 

Dilansir dari buku “Corporate Communication, Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan” karya Nurlaela Arief, media relation merupakan strategi terintegrasi mengenai praktik bekerja sama dengan media secara sinergis serta membangun hubungan yang professional dengan media. 

Di era digital ini, perusahaan menghadapi tantangan yang sangat besar untuk membangun hubungan yang baik dengan media. Lantas, bagaimana perusahaan dapat lebih meningkatkan kualitas media relationnya? Di bawah ini terangkum beberapa tips yang dapat diterapkan oleh para perusahaan.

1. Memperkuat peran media sosial

Setiap perusahaan harus mulai memaksimalkan publikasi konten di media sosial. Melalui media sosial, perusahaan tidak hanya terbantu untuk meningkatkan konten, namun juga dapat lebih mudah memantau perkembangan media serta konten tentang perusahaan yang ditayangkan berbagai media. Selain itu, media sosial yang terkelola dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan media terhadap perusahaan.

2. Memperbanyak kegiatan non formal

Hubungan antara perusahaan dan media jangan hanya dibatasi pada lingkup kegiatan yang terkait dengan pekerjaan seperti konferensi pers, media visit, dan lainnya. Namun, perbanyaklah kegiatan informal seperti ngopi bersama, olahraga hingga jalan-jalan bersama. Kegiatan-kegiatan informal dapat membuat komunikasi antara perusahaan dengan media menjadi lebih cair sehingga lebih akrab satu sama lain. Komunikasi dengan media jangan hanya dilakukan saat perusahaan sedang membutuhkan mereka. 

3. Aktif mengirim konten kepada media

Perusahaan harus lebih sering mengirimkan berbagai konten yang dapat dipublikasikan di media. Mulailah dengan aktif dan banyak mengirim siaran pers ke berbagai macam media setiap kali ada acara besar, peluncuran produk, atau permohonan maaf jika terjadi sebuah masalah di perusahaan. Selain mengirim siaran pers, perusahaan juga dapat mengirim konten-konten dalam bentuk lain seperti infografis, video, maupun konten lainnya. Infografis dan video memiliki konten yang singkat dan ringan, sehingga lebih diminati anak-anak muda. 

4. Membangun relasi yang positif dengan seluruh awak media

Perusahaan harus bersikap terbuka kepada awak-awak media. Penting sekali untuk menjalin hubungan yang positif baik dengan direksi, pimpinan redaksi, redaktur pelaksana hingga wartawan yang paling junior. Semua awak media dari lapisan yang berbeda mempunyai peran yang penting dalam mendukung perusahaan. Terbukalah dengan berbagai diskusi dengan pimpinan redaksi, hingga wawancara hingga konferensi pers bersama para wartawan. Tidak perlu menjelaskan semua informasi yang terjadi di perusahaan secara detail kepada awak media. Namun, saat terjadi sebuah masalah, jangan berusaha menghindar dari media. Hindari ucapan-ucapan seperti “no comment”, yang terkesan lari dari masalah.  

5. Mengoptimalkan data-data media

Data media yang lengkap dan terupdate merupakan sebuah aset yang sangat berharga. Dengan adanya data yang lengkap, kita dapat lebih mudah untuk menghubungi media jika perusahaan ingin melibatkan media dalam berbagai kegiatan dan kesempatan. Hal ini juga dapat memudahkan perusahaan untuk menangani berita-berita negatif yang tengah terjadi di perusahaan. 

Membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan media merupakan kunci penting untuk meningkatkan reputasi dan brand dari perusahaan. Sudah saatnya kita melibatkan media dalam berbagai program dan kegiatan perusahaan, tidak hanya di saat perusahaan mengalami krisis. Komunikasi antara perusahaan dengan media di era digital harus dilakukan secara berkesinambungan.

Referensi

Arief, N. N. (2020). Corporate Communication, Praktik Terbaik Komunikasi Perusahaan. Simbiosa Rekatama Media.