Pesulap Merah Bongkar Kedok Penipuan dengan Memanfaatkan Platform Digital
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Di era digital ini, masih ada yang percaya dengan dunia klenik. Datanglah Marcel Radhival sebagai Pesulap Merah yang membongkar penipuan berkedok dukun dengan memanfaatkan platform digital. Melalui kanal YouTube dan TikTok, Pesulap Merah membeberkan trik-trik yang biasa dipakai dukun untuk menipu korbannya.
Drama Pesulap Merah vs paranormal ini sempat menjadi perbincangan hangat di internet. Sebagian orang mendukung langkah Pesulap Merah untuk membuka kartu para penipu berkedok orang sakti dan orang pintar. Sebab di zaman ketika teknologi dan sains terkesan ajaib sampai terasa seperti magic, kok ya masih ada yang percaya dengan dunia klenik?
Di podcast Close the Door Deddy Corbuzier, Pesulap Merah mengaku banyak koleganya yang sesama pesulap banting setir menjadi dukun begitu industri sulap meredup. Namun, Pesulap Merah tetap bertahan di dunia sulap. Dengan pengetahuannya, Pesulap Merah bantu membuka mata publik tentang kebohongan yang dilakukan oleh para dukun.
Sebagian besar trik yang dipakai para dukun menerapkan ilmu sulap, jadilah Pesulap Merah tahu celah untuk mengungkapkannya. Misalnya, tipuan batu yang konon punya kekuatan gaib karena bisa bergerak sendiri. Pesulap Merah mengatakan bahwa batu tersebut bergerak bukan karena tenaga supranatural, melainkan sensor cahaya. Jadi, ketika batu tersebut terkena cahaya, seperti disorot pakai senter, maka batu canggih itu bakalan berputar-putar seperti digerakkan jin.
Kalau kita menjadi saksi dari kecanggihan teknologi, harusnya kita jadi haus ilmu pengetahuan dan mulai belajar sains, bukan justru mundur ke zaman batu.
Dalam satu video di TikTok, Pesulap Merah juga sempat menyinggung praktik investasi bodong yang konon bisa menggandakan uang. Pesulap Merah berani mengatakan bahwa pelaku penipuan investasi tersebut memakai trik sulap. Bahkan Pesulap Merah bisa melakukan trik yang tak kalah menakjubkan. Dengan menggoyang-goyangkan sebuah akuarium, Pesulap Merah bisa menyulap ruang kosong jadi terisi lembaran uang. Wah, mencengangkan, bukan?
Di akhir video sulap pengadaan uang itu, Pesulap Merah berpesan kepada para penonton bahwa jika ingin mendapatkan uang sebanyak mungkin, caranya adalah kerja, cari duit sendiri. Sebab kalau percaya penggandaan uang, yang ada malah terjebak skema ponzi yang dibalut dengan trik sulap.
Di tangan Pesulap Merah, platform digital menjadi sarana menyebarkan kebenaran sekaligus edukasi. Dengan berperan aktif di dunia digital, seharusnya warganet juga sama seperti Pesulap Merah, menjadi lebih jeli sehingga bisa terhindar dari segala bentuk penipuan. Sebab literasi digital sudah ditegakkan. PR kita tinggal melek digital saja. Jangan malas untuk mencari tahu sumber informasi kredibel di internet serta tak lupa memperbanyak referensi.
Pesulap Merah mencontohkan kita bagaimana seharusnya platform digital dimanfaatkan, yaitu menebarkan fakta dan membongkar hoaks. Dengan begitu, kita turut membantu masyarakat di internet menjadi lebih banyak tahu dan kritis dengan arus penyebaran informasi.
Aksi Pesulap Merah sukses membuat para dukun se-Nusantara meradang. Bahkan persatuan dukun sampai berniat melaporkan Marcel Radhival ke polisi. Lantaran kampanye yang digalakkan Pesulap Merah bisa membuat profesi dukun terancam.
Tentu saja polemik ini terasa menggelitik. Pasalnya, kalau para dukun itu bisa membuat usaha pasiennya laris dengan penglaris, mengapa mereka masih merasa terancam dengan Pesulap Merah? Kan tinggal pakai penglaris biar usaha perdukunan lancar.
Pesulap Merah telah membuat banyak orang menjadi kritis terhadap hal-hal yang tiada logika. Semua itu bermula dari pemanfaatan media digital untuk menyebarkan konten-konten edukatif nan menghibur ala Pesulap Merah. Tertarik mengikuti jejak inspiratif Pesulap Merah?