Tag Archives: Sosial

Dampak dan Pembatasan Bermain Media Sosial

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Media sosial sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Media yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang untuk mencari informasi terkini, berkomunikasi, bahkan menjadi sarana hiburan untuk menyenangkan hati. Penggunanya pun beraneka ragam baik anak muda maupun orang tua. Warga internet atau yang biasa disebut dengan netizen (Internet Citizen) dapat dengan bebas berekspresi di dunia maya di mana saja dan kapan saja. Meskipun begitu, sangat tidak dianjurkan untuk bermain media sosial secara intens. Mengingat banyaknya dampak buruk yang akan terjadi pada kesehatan diri kita. Lantas apa saja dampak buruk yang akan terjadi jika kita terlalu intens mengakses media sosial?

Dampak Negatif Media Sosial

  1. Meningkatkan risiko kerusakan mata.
  2. Menyebabkan kecanduan.
  3. Merasa kesepian.
  4. Tidak percaya diri ketika bertemu seseorang di dunia nyata.
  5. Berpengaruh pada kesehatan mental.

Dengan segala macam dampak buruk yang akan terjadi ketika kita sering mengakses media sosial, sebenarnya masih banyak lagi kemungkinan yang akan terjadi. Akan tetapi, dari banyaknya dampak buruk yang akan dirasakan pengguna tentu terdapat pula dampak positif yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang.

Dampak Positif Media Sosial

  1. Berkomunikasi dengan teman ataupun sanak saudara yang jauh.
  2. Menjadi media untuk mencari informasi terkini.
  3. Sarana untuk bertukar pikiran dengan orang lain.
  4. Media untuk mempromosikan usaha yang kita miliki.
  5. Dapat dimanfaatkan untuk mencari konten hiburan.

Meskipun dengan bermain media sosial terdapat dampak yang baik, tetapi kita perlu mengetahui batasan yang tepat dalam menggunakannya. Dengan mengetahui batasan inilah yang dapat mengurangi atau meminimalisir risiko dari dampak buruk yang akan terjadi pada diri kita. Perlu diketahui juga, dengan membatasi diri bukan berarti kita tidak dapat bebas bereksplorasi di dunia maya. Hanya saja perlunya keseimbangan antara kehidupan dunia maya dengan dunia nyata. Sejauh ini belum ada kesepakatan yang pasti untuk waktu yang ideal dalam bermain media sosial. Akan tetapi, jika hanya untuk sekedar mencari hiburan 30 menit – 1 jam dalam sehari sudah dirasa sangat cukup untuk berselancar di media sosial. Waktu tersebut juga sudah dapat mengurangi rasa kesepian dan depresi.

Dengan mengakses media sosial secara intens, membuat seseorang menjadi terpacu untuk mengetahui suatu informasi lebih mendalam. Tanpa disadari hal tersebut yang membuat kita menjadi kecanduan, hal inilah yang perlu kita hindari. Selain itu, hal tersebut juga dapat merubah mindset seseorang. Seakan-akan kehidupan dunia maya lebih menyenangkan dibandingkan kehidupan nyata. Tentu hal tersebut tidak ingin terjadi pada diri kita bukan? Perlu adanya pembatasan dalam diri kita agar mendapatkan porsi yang seimbang dalam menjalankan kehidupan, baik dunia maya maupun dunia nyata. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan gadget agar terhindari dari risiko yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial, yakni sebagai berikut:

1. Mengatur Jadwal

Mengatur jadwal bermain gadget merupakan sebuah langkah yang tepat dalam mengurangi penggunaan media sosial. Tentu setiap orang wajib memiliki jadwalnya masing-masing dalam bermain gadget agar lebih banyak mendapatkan manfaatnya dibandingkan dengan risiko yang akan terjadi. Sebagai contoh adalah pada saat jam makan siang, waktu tersebut merupakan waktu yang sangat cocok untuk diisi dengan mencari informasi terkini ataupun hiburan sembari menunggu jam masuk.

2. Menjaga Jarak

Menjaga jarak dengan gadget juga sangat diperlukan guna mengurangi keinginan dalam mengakses media sosial. Dengan kita fokus mengerjakan sesuatu yang lain, membuat kita lupa dengan dunia maya yang ada. Hal tersebut juga dapat membuat kita lebih produkif serta maksimal dalam menjalankan suatu pekerjaan yang sedang dilakukan.

3. Matikan Gadget

Dengan mematikan gadget menjadi salah satu cara yang ampuh untuk meminimalisir penggunaan media sosial. Dengan melakukan hal tersebut juga gadget tidak dapat menerima notifikasi apapun yang memicu kita untuk membukanya. Hal ini dapat diterapkan bagi kalian yang masih kesulitan untuk lepas dari media sosial.

Membatasi diri bukan berarti mengurangi waktu kita untuk berkomunikasi ataupun mencari informasi. Hal tersebut diperkenankan untuk dilakukan dalam waktu yang lebih lama jika memang adanya sebuah tuntutan atau bersifat penting. Akan tetapi, sebagai pengguna yang pintar tentu harus memiliki tanggung jawab terhadap waktu yang dimiliki. Alangkah baiknya waktu yang kita miliki dilakukan untuk mencari kesibukan yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan berselancar di dunia maya yang tidak ada habisnya. Be a smart people in dividing time!

Referensi:

Halodoc | Berapa Lama Waktu yang Ideal untuk Menggunakan Media Sosial?

Andrew Tate Dicekal di Semua Media Sosial, Ada Apa?

Andrew Tate dalam sebuah wawancara di Stand Out TV | Sumber: YouTube Stand Out TV


Andrew Tate, seorang mantan atlet kickboxing dan public figure secara mengejutkan dicekal di berbagai kanal media sosial, yakni Facebook, Instagram TikTok, dan YouTube. Menurut sejumlah sumber, hal ini disebabkan karena Tate sering mengeluarkan komentar bernada sinis dan ujaran kebencian, terutama mengenai perempuan di platformnya.

Banyak aktivis yang mengecam perbuatan Andrew yang dinilai sangat misoginis, sehingga ditakutkan akan mempengaruhi jutaan pengikutnya. Terlebih lagi sebagai contoh, ia memiliki follower di di Instagram mencapai lebih dari 4 juta pengguna.

Misoginis merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan seseorang yang terlalu membenci perempuan dan berpikir bahwa wanita-lah penyebab suatu masalah.

Dalam hal ini, pria berusia kepala tiga tersebut memang dikenal sering melontarkan komentar pedas tentang perempuan, salah satunya bagaimana ketika mereka diperkosa, maka sebagai korban harus mampu bertanggung jawab sendiri terhadap peristiwa itu.

Para developer media sosial kemudian mengambil langkah tegas dengan menghentikan dan mencabut segala video yang diunduh dari Tate. Hal ini juga untuk melindungi anak-anak muda yang mungkin bisa ‘terilhami’ dengan pemikirannya yang diopinikan sangat rasis dan radikal.

Menyikapi hal tersebut, pria berkepala plontos tersebut menyanggah bahwa dirinya membenci wanita dan merasa media terlalu menyudutkan dirinya. Apalagi, ia merasa hanya menampilkan bahan obrolannya sebagai seorang komedian dan tidak bermaksud yang sebenarnya.

Bahkan, disebut-sebut bahwa sebenarnya Andrew telah berniat memberikan sumbangan untuk yayasan yang berfokus dalam membela hak wanita. 

5 Aplikasi Desain Untuk Membuat Konten Media Sosial

#DigitalBisa 

#UntukIndonesiaLebihBaik

Di era bisnis digital saat ini, desain grafis adalah hal yang harus Anda lakukan untuk membuat pembaca dan pengikut media sosial Anda tetap terlibat. Oleh karena itu, menghabiskan waktu untuk membuat konten media sosial adalah suatu keharusan.

Apalagi jika Anda ingin sukses dalam bisnis atau menjalankan pemasaran digital melalui media sosial. Dibutuhkan magnet yang kuat untuk menarik pengikut pembeli potensial melalui konten dan fitur merek Anda yang unik dan menarik.

Tetapi untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda memerlukan aplikasi desain yang mudah digunakan. Alat atau aplikasi yang kaya dengan fitur yang mudah digunakan bahkan untuk pemula.

1. Canva

PernahkahAndamelihat foto desain bertema rumah yang beredar di Instagram dan Facebook belakangan ini? Canva menawarkan banyak fitur menarik dan hasil yang luar biasa. Canva dapat diakses dari desktop dan smartphone, aplikasi desain grafis ini memiliki fungsionalitas drag-and-drop. Selain itu, Canva memiliki banyak template menarik untuk Anda pilih.

Demikian juga untuk ukuran, Anda tidak perlu khawatir tentang ukuran gambar agar pas saat menggunakannya untuk sampul Facebook, spanduk, stiker, iklan Facebook, feed Instagram, dll. Bahkan pemula dapat membuat desain grafis dengan aplikasi online ini. Cocok untuk membuat konten media sosial, poster, ilustrasi, cerita Instagram, dll. 

2. Pablo

Jika Canva terlalu rumit, cobalah Pablo yang lebih sederhana. Anda bebas memilih template, iklan, kutipan, promosi, dll. Alat ini memungkinkan Anda untuk mengubah posisi teks Anda dengan satu klik. Direkomendasikan untuk mereka yang ingin membuat ilustrasi untuk blog, situs bisnis, kutipan, logo, dan postingan untuk Pinterest. 

3. Piktochart

Jika Anda menginginkan hasil desain grafis yang indah, cobalah Piktochart. Seperti Canva, alat ini juga dilengkapi dengan fungsi drag-and-drop, membuat proses mendesain konten media sosial lebih cepat dan praktis untuk hasil yang maksimal.

Di sisi lain, jika Anda terbiasa memberikan presentasi seperti di PowerPoint, Anda dapat mencoba membuat slide presentasi menggunakan piktochart sebagai variasi. Buat slide presentasi Anda di sini, unduh semua slide Anda menjadi gambar dan kumpulkan untuk presentasi. 

4. Adobe Spark

Aplikasi desain lain yang dapat Anda gunakan adalah Adobe Spark. Aplikasi ini dapat digunakan secara online menggunakan PC atau laptop Anda, dan juga dapat diakses melalui smartphone Anda. Jika Anda ingin membuat halaman situs web yang mudah diingat dan menarik pengunjung Anda, Anda bisa menggunakan aplikasi ini sesuai apa yang Anda inginkan.

Adobe Spark memiliki banyak template yang menarik, profesional, dan bersih. Memilih template dapat menghemat waktu Anda untuk mendesain. Anda dapat memilih template yang Anda suka, mengunggah gambar yang ingin Anda gunakan dan mengubahnya sesuai keinginan. Pembuatan video adalah salah satu fitur utamanya. Ink adalah langkah mudah dan sederhana untuk mendapatkan video promosi berkualitas dengan mudah dan praktis. 

5. Vectr

Bagi mereka yang mencari aplikasi desain untuk membuat grafik vektor, Vectr adalah jawaban yang tepat. Anda dapat mendesain ikon Anda sendiri atau logo favorit. Vectr tidak selengkap fitur seperti Adobe Illustrator, tetapi sangat mudah digunakan, terutama untuk pemula.

Anda dapat mendesain grafis Anda secara online, tetapi Anda juga dapat mengunduh aplikasi Vectr untuk laptop atau komputer untuk mendesain grafis yang Anda inginkan dengan mudah.

Demikian informasi tentang aplikasi desain yang dapat Anda pilih untuk mempromosikan aktivitas Anda dalam menjalankan kampanye pemasaran digital Anda, mulai dari membuat spanduk, sampul Facebook atau Twitter, konten media sosial harian Instagram, promosi, poster, dan banyak lagi.

Menakar Implikasi Sosial Mobil Swakemudi

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Cepat atau lambat, era kendaraan swakemudi akan menjadi bagian dari kehidupan kita dan membawa dampak besar yang mungkin tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Apa saja yang harus kita persiapkan?

Diperkirakan salah satu implikasi dari hadirnya mobil swakemudi yaitu mobilitas masyarakat akan meningkat tajam. Pasalnya, siapa pun dapat dengan gampangnya menunggang mobil swakemudi. Tinggal duduk manis, mobil pun langsung membawa si pengendara ke tempat tujuan.

Para lansia maupun mereka yang terkendala keterbatasan fisik maupun keterbatasan psikologis akan sangat terbantu dengan kehadiran mobil swakemudi ini.

Dari aspek biaya, beberapa ahli memperkirakan bahwa kendaraan swakemudi bakal 50 persen lebih murah dibandingkan dengan biaya kendaraan saat ini. Artinya, kendaraan ini akan lebih terjangkau oleh banyak kalangan.

Bagaimana dengan masalah keselamatan di jalan?

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,35 juta orang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2016 lalu karena terlibat kecelakaan lalu lintas. Faktanya, lebih banyak orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas selama ini daripada penyakit AIDS, misalnya.

Kecelakaan di jalan raya tidak hanya mengakibatkan cidera dan kematian, kendaraan juga akan rusak, sehingga menimbulkan biaya yang tidak terduga bagi para pemilik kendaraan maupun perusahaan asuransi.

Kemunculan mobil swakemudi dengan berbagai perangkat sensor dan alat komunikasi canggihnya diprediksi akan menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya. Artinya, kendaraan swakemudi memberikan tingkat keamanan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kendaraan konvensional.

Selama ini, insiden kecelakaan lalu lintas lebih banyak dipicu oleh perilaku manusia. Misalnya, pengemudi yang ugal-ugalan, mengantuk saat mengemudi atau mengkonsumsi alkohol maupun obat-obat terlarang.

Beberapa kajian memperkirakan bahwa kendaraan swakemudi dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan lalu lintas hingga 33 persen, sementara beberapa kajian lain menunjukkan kemungkinan pengurangan kecelakaan lalu lintas bahkan bisa sampai 90 persen.

Terkait dengan aspek lingkungan, karena kendaraan swakemudi ini menggunakan listrik dan energi bersih lainnya, maka dampak lingkungannya tidak separah yang ditimbulkan oleh kendaran berbahan bakar fosil.

Kendati membawa implikasi positif dalam sejumlah hal, beberapa dampak negatif yang kemungkinan ditimbulkan oleh kendaraan swakemudi ini perlu pula diantisipasi sejak jauh-jauh hari.

Contohnya, dalam hal yang menyangkut infrastruktur jalan dan lahan parkir. Dengan perkiraan bahwa mobilitas warga akan lebih meningkat dan juga ongkos yang lebih murah dalam mendapatkan kendaraan swakemudi, maka kemungkinan besar jalan-jalan raya kita bakal dipadati kendaraan swakemudi.

Meski kendaraan ini mampu mengatur dirinya sendiri sehingga dapat menghindari kemacetan, toh diperlukan kondisi jalan raya yang prima dan memiliki ruang yang cukup untuk menampung jumlah kendaraan swakemudi yang nanti akan wara-wiri sepanjang hari.

Begitu juga dalam soal lahan parkir. Ini juga perlu dipersiapkan secara matang. Termasuk sistem perparkirannya.

Hal lain yang juga perlu jadi bahan perhatian adalah kemungkinan kendaraan swakemudi ini menggeser posisi kendaraan umum. Jika ini sampai terjadi, perlu benar-benar disiapkan solusinya karena menyangkut lapangan kerja banyak orang.

Kita tidak mungkin menghentikan kehadiran mobil swakemudi. Cepat atau lambat, era kendaraan swakemudi akan tiba. Di satu sisi, ia pasti membawa sejumlah dampak positif. Tapi, di sisi lain, ia juga kemungkinan membawa beberapa implikasi negatif. Tentu saja, kita harus mampu menakar dan mengantisipasi implikasi-implikasi negatif yang kemungkinan muncul dari kehadiran kendaraan swakemudi ini.

Dengan demikian, kita dapat segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar implikasi negatif yang kemungkinan muncul dapat diminimalkan.***


Sumber rujukan:
1) Frits Klaver. 2021. The Economic and Social Impacts of Fully Autonomous Vehicles.
https://www.compact.nl/en/articles/the-economic-and-social-impacts-of-fully-autonomous-vehicles/

2) Jenny Cusack. 2021. How Driverless Cars Will Change Our World.
https://www.bbc.com/future/article/20211126-how-driverless-cars-will-change-our-world

Buntut Negatif Medsos dan Pentingnya Berpuasa dari Media Sosial

#DigitalBisa

#UntukIndonesiaLebihBaik

Populasi pengguna media sosial di Indonesia kian mengalami peningkatan. Dari tahun 2021, peningkatannya kini mencapai lebih dari 12 persen sehingga total pengguna media sosial pada tahun 2022 sudah mencapai angka 191,4 juta orang.

Tak hanya soal jumlah, hal lainnya yang ikut menjadi sorotan adalah durasi waktu penggunaan media sosial di Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social, Indonesia menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan waktu penggunaan media sosial terlama, yaitu rata-rata sekitar 3,2 jam per hari.

Bahkan, tak dapat dipungkiri jika banyak orang yang mengakses media sosial lebih lama dari waktu rata-rata tersebut. Nyatanya, tak bisa dibohongi jika memang ada berbagai dampak positif dari penggunaan media sosial. Tak lagi hanya soal mempermudah komunikasi dan penyebaran informasi melainkan juga membantu dalam berbagai bidang sisi kehidupan manusia.

Contohnya saja peran media sosial dalam bidang ekonomi. Penggunaan media sosial tak hanya sebagai alat untuk terhubung dengan pelanggan melainkan juga alat untuk melakukan promosi. Pada bidang pendidikan, media sosial berperan sebagai media untuk mempermudah pembelajaran. Belum lagi di bidang-bidang lainnya yang dapat dipastikan bahwa peran media sosial juga memiliki kedudukan yang sangat penting.

Maka tak bisa dielak jika setiap harinya orang-orang mengakses media sosial dalam waktu yang lama. Hal itulah yang perlahan juga menjadi masalah. Banyak orang yang mulai kecanduan menggunakan media sosial. Kenikmatan mungkin menjadi hal yang diperoleh, tetapi lama-kelamaan kebiasaan menggunakan media sosial secara berlebihan tersebut menyebabkan dampak buruk terutama bagi kesehatan.

Tak hanya sekadar mempengaruhi kesehatan fisik seperti terganggunya pola tidur, buntut negatif penggunaan media sosial juga berpengaruh pada kesehatan mental. Realitanya, penggunaan media sosial dapat memicu timbulnya kecemasan hingga depresi. Hal itu dipengaruhi oleh arus informasi yang menjadi sangat mudah diketahui akibat adanya media sosial.

Fenomena seperti insecure hingga overthinking menjadi contoh nyata pengaruh negatif media sosial. Bagaimana tidak, banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperlihatkan kehidupannya kepada dunia. Tentu saja orang-orang tersebut kebanyakan hanya memperlihatkan sisi kehidupannya yang bahagia. Hal itulah yang kemudian menimbulkan dampak negatif bagi sebagian orang lainnya. Ya, tak sedikit orang mengalami kecemasan karena merasa bahwa kehidupannya tak seindah hidup orang-orang yang dilihat dari media sosial.

Jika terus dibiarkan, maka lama-kelamaan kondisi tersebut akan menjadi semakin buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berpuasa dari media sosial. Ya, mengambil waktu untuk sejenak berhenti dari penggunaan media sosial. Tentu saja tak mudah apalagi bagi orang-orang yang setiap harinya sudah sangat akrab dengan media sosial. Namun, itulah salah satu solusi terbaik yang memang bisa diupayakan.

Berpuasa dari media sosial bukan berarti berhenti secara total melainkan hanya memberikan kesempatan pada diri untuk menikmati dunia dari sisi yang lain dalam beberapa waktu. Seandainya pun berpuasa dari media sosial menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, maka setidaknya solusi lain yang dapat dilakukan adalah mengatur jadwal penggunaan media sosial. Artinya, tidak membuat diri terlena dan berlarut-larut dalam keasyikan scroll media sosial.

Jika biasanya akses media sosial dapat memakan waktu hingga berjam-jam, maka jumlah tersebut sebisa mungkin dikurangi secara perlahan. Terkait hal itu, maka faktor kesadaran dan ketegasan pada diri menjadi hal utama. Sekali lagi tak mudah untuk menerapkannya dalam kehidupan. Namun, jika kedua hal tersebut sudah ada dalam diri didukung dengan niat yang kuat, maka tak mustahil jika secara perlahan seseorang dapat berhasil menghindarkan diri dari kejamnya pengaruh media sosial.

Pada akhirnya, kehadiran media sosial memang memiliki banyak kebaikan sekaligus juga keburukan. Oleh karena itu, semua kembali pada diri sendiri. Satu hal penting bahwa memiliki sikap bijak terhadap penggunaan media sosial menjadi suatu hal yang perlu. Hal itu untuk memastikan agar berbagai buntut negatif dari media sosial dapat terhindarkan.

Optimalkan Publikasi Perusahaan di Era Digital Lewat Kolaborasi TV dan Media Sosial

Televisi dan media sosial masing-masing mempunyai peran penting dalam mendukung peningkatan publikasi perusahaan. Kedua channel tersebut masih sangat dibutuhkan karena memiliki keunggulan tersendiri yang saling melengkapi satu sama lain.

Dalam publikasi untuk perusahaan, televisi memainkan peran melalui penayangan iklan TVC, program wawancara, talkshow, seminar, dan lainnya. Sedangkan media sosial memiliki peranan mempublikasikan berbagai bentuk konten seperti iklan, foto, video atau tulisan berupa storytelling perusahaan. 

Namun diantara kedua media tersebut, yang manakah yang mempunyai keunggulan lebih dalam mendukung publikasi perusahaan. 

Berikut adalah beberapa penjelasan mengapa televisi masih dibutuhkan untuk mendukung publikasi perusahaan:

1. Televisi dapat diakses di berbagai lokasi, bahkan di daerah terpencil dan daerah yang memiliki jangkauan internet terbatas

2. Jumlah masyarakat yang menonton televisi di Indonesia masih cukup besar. Nielsen mengumumkan bahwa jumlah penonton televisi (TV) analog maupun digital alami peningkatan dari 58,9 juta penonton menjadi 96 juta penonton pada Juli 2022.

3. Iklan TVC mengandung konten yang ringan dengan durasi yang singkat. Selain itu mereka mempunyai kemampuan untuk membangkitkan emosi dan menciptakan hubungan dengan penonton. 

4. Jika sebuah acara televisi mengadakan wawancara, talkshow atau seminar di mana narasumbernya adalah seorang pejabat atau karyawan dari perusahaan, hal tersebut berpotensi untuk meningkatkan reputasi perusahaan. 

Adapun, berikut adalah alasan dan pertimbangan mengapa media sosial dibutuhkan dalam mendukung publikasi perusahaan. 

1. Konten media sosial dapat diakses di berbagai perangkat dan bisa diakses dimana saja selama terdapat jangkauan internet

2. Berdasarkan riset dari DataReportal dalam laporan bertajuk “Digital 2022”, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta jiwa pada bulan Januari 2022 atau 68,9 % dari penduduk Indonesia. Angka ini meningkat sebanyak 21 juta atau 12,6 % dari tahun 2021. 

3. Komunikasi dalam media sosial dapat berjalan dengan dua arah. Audiens tidak hanya menikmati konten, tapi mereka juga dapat berpartisipasi dengan memberi komentar atau menyebarkan konten yang dibuat oleh perusahaan.

4. Audiens dapat mengakses konten di media sosial berulang kali. Hal ini berbeda dengan konten di media konvensional yang hanya bisa disaksikan pada waktu tertentu. 

5. Dapat meningkatkan brand awareness dengan biaya yang minim. Sebagai contoh publikasi melalui media sosial dapat meminimalkan pengeluaran iklan.  

Di era digital ini, masyarakat yang berminat untuk memanfaatkan media sosial semakin banyak khususnya dari generasi muda. Oleh karena itu perusahaan harus mulai beradaptasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan media sosial. Meskipun demikian, peran televisi harus tetap dipertahankan untuk meningkatkan publikasi dan membangun brand perusahaan. 

Perusahaan juga dapat mulai mensinergikan media sosial dengan televisi. Konten atau acara yang ada di televisi seperti iklan TVC, wawancara, talkshow hingga seminar dapat ditayangkan di media sosial perusahaan. Dengan demikian, efektivitas penyampaian informasi juga diharapkan dapat semakin meningkat.

Referensi:

Muhajir, A. (2022, July 23). Riset: Penonton TV di Indonesia Alami Peningkatan : Okezone techno.https://techno.okezone.com/read/2022/07/23/54/2634890/riset-penonton-tv-di-indonesia-alami-peningkatan?page=2

Jemadu, L. (2022, February 23). Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Capai 191,4 juta per 2022. suara.com. https://www.suara.com/tekno/2022/02/23/191809/jumlah-pengguna-media-sosial-indonesia-capai-1914-juta-per-2022

Tips dan Trik Menggunakan Media Sosial di Dunia Kerja

Di era digital ini, media sosial menjadi hal yang tak terpisahkan dari aktivitas masyarakat, termasuk mereka yang bekerja di perusahaan. Berdasarkan sebuah survei yang diadakan oleh Jobstreet tahun 2022, 81% karyawan professional di Indonesia menggunakan media sosial saat bekerja. Data ini menggambarkan banyaknya jumlah karyawan profesional yang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-harinya.

Di sisi lain, pihak perusahaan tentu tidak dapat mengontrol aktivitas karyawannya dalam bermedia sosial, terutama jika media sosial tersebut bersifat personal. Alih-alih melakukan pembatasan, perusahaan justru bisa mengoptimalkan kondisi tersebut dengan menjadikan karyawan sebagai representatif perusahaan di media sosial.

Sebuah jurnal terbitan tahun 2018 dari Universitas Selcuk, Turki yang berjudul “The Effect of Social Media on Employees’ Job Performance: The mediating Role of Organizational Structure” karya Ali Sukru Cetinkaya dan Muhammad Rasyid menjelaskan bahwa media sosial dapat membantu karyawan untuk memperluas relasi, meningkatkan kapasitas diri serta menyelesaikan beberapa permasalahan kerja. Sejalan dengan hal tersebut, Yuswohady, seorang penulis di bidang pemasaran dalam situsnya mengatakan bahwa ambassador terbaik perusahaan adalah karyawan profesionalnya. Mereka yang aktif bermedia sosial adalah aset yang sangat berharga terutama kalau mereka aktif menyebarkan informasi positif terkait perusahaan. 

Sebagai brand ambassador perusahaan melalui media sosial, tentu penting bagi karyawan untuk selalu bijak dalam bermedia sosial. 

Berikut di antaranya beberapa tips agar karyawan dapat tetap nyaman bermedia sosial:

1. Aktif mengikuti perkembangan media sosial perusahaan

Sebagai karyawan profesional yang loyal, kita mempunyai tanggung jawab agar selalu update terkait informasi perusahaan, salah satunya melalui akun media sosial perusahaan. Jika masyarakat ingin mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang perusahaan tempat kita bekerja, mereka akan bertanya kepada karyawan yang juga merupakan representatif perusahaan. Usahakan luangkanlah waktu setiap hari untuk memantau konten media sosial perusahaan.  Sebaiknya, kita juga membagikan konten menarik perusahaan, atau membagikan cerita dan pengalaman kita selama bekerja di perusahaan.  

2. Hindari berkeluh kesah di media sosial

Berkeluh kesah di ranah publik bukanlah hal yang bijak, khususnya di media sosial. Hindarilah mengeluh di media sosial, baik terkait hal yang bersifat pribadi apalagi pekerjaan. Perilaku tersebut dapat merusak nama pribadi kita dan mencemar citra perusahaan di mata publik. Pada akhirnya, hal tersebut dapat merusak perkembangan karir dan hubungan dengan rekan kerja kita.

3. Waspada terhadap berita hoaks 

Setiap kita mengonsumsi sebuah berita yang disebarakan di media sosial, pastikan untuk selalu melakukan verifikasi. Tidak semua akun dan berita tersebar di media sosial itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Berhati-hatilah dalam membagikan berita di media sosial, khususnya jika berita tersebut ada kaitannya dengan perusahaan.  

4. Berhati-hatilah dengan rahasia perusahaan

Saat kita sedang menyampaikan informasi terkait perusahaan di media sosial, cukuplah membahas hal yang bersifat netral. Hindari membagikan konten yang sensitif, apalagi jika hal tersebut menyangkut rahasia perusahaan yang sangat sensitif seperti isi surat perusahaan, dokumen keuangan, data karyawan, dsb. Jika rahasia perusahaan tersebar, hal tersebut dapat berpotensi untuk mengganggu persaingan bisnis perusahaan. 

5. Tetap professional dalam bekerja

Bagaimanapun, kesibukan kita dalam menggunakan media sosial tidak boleh membuat pekerjaan dan tanggung jawab kita menjadi terbengkalai. Saat jam kerja sedang berlangsung, gunakan waktu tersebut hanya untuk hal yang berkaitan dan mendukung pekerjaan kita. Jangan membuka media sosial untuk keperluan pribadi kita, apalagi menggunakan fasilitas perusahaan.

Jadilah karyawan yang bijaksana dalam memanfaatkan media sosial. Bagaimanapun, seluruh aktivitas kita di media sosial akan mempengaruhi citra perusahaan tempat kita bekerja. Jadikanlah media sosial sebagai sarana untuk menumbuhkan karir kita dan mengharumkan nama perusahaan. 

Referensi

81% Karyawan di Indonesia Mengakses Sosial Media Saat Bekerja. JobStreet Indonesia.        (2022, June 30). https://www.jobstreet.co.id/career-resources/plan-your-career/81-karyawan-di-indonesia-mengakses-sosial-media-saat-bekerja/    

Yuswohady. (2022, July). Employee Is Brand Ambassador. yuswohady.com. https://www.yuswohady.com/2012/07/28/employee-is-brand-ambassador/

Cetinkaya, A. S., & Rasyid, M. (2018). The Effect of Social Media on Employees’ Job Performance: The Mediating Role of Organizational Structure