Tag Archives: Uang

Strategi Bakar Uang dalam Startup yang Perlu Kamu Ketahui!

Ilustrasi Bakar Uang | Sumber: Unsplash (Jp Valery)


#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Apakah kamu pernah mendengar istilah bakar uang yang saat ini tengah ramai dibicarakan? Pasti anda pernah mendengar tentang promo gratis ongkir maupun voucher diskon yang ditawarkan pada oleh ojek online maupun e-commerce. Terutama di e-commerce warna oren yang menawarkan potongan 60 persen ditambah pula dengan promo gratis ongkir. Kadang terbesit di benak apakah untung jika memberikan promo segitu besarnya? Itulah yang disebut dengan bakar uang.

Sistem kerja dari bakar uang adalah membakar budget yang mereka miliki untuk diberikan kepada pelanggan dalam bentuk promo gratis ongkir serta voucher lainnya. Tujuannya adalah untuk menjangkau konsumen lebih luas atau brand awareness.

Ilustrasi Promo | Sumber: Unplash (Tamanna Rumee)

Contohnya adalah ketika awal munculnya ojek online. Masih sedikit yang menggunakan jasa antar tersebut. Namun ketika mulai bermunculan promo seperti voucher 100 persen semakin banyak konsumen yang berdatangan karena tergiur dengan potongan harganya. Tidak main-main dari yang harganya ratusan ribu bisa kena potongan harga puluhan ribu hingga setengah harganya. Sejak saat itu lebih banyak yang beralih menggunakan pemesanan online. 

Sistem bakar uang tidak hanya dilakukan oleh startup besar. Banyak pula startup baru yang juga menggunakan metode bakar uang. Tujuan dari bakar uang tersebut adalah untuk menarik konsumen. Karena saat ini persaingan sangat sulit. Promo menarik seperti gratis ongkir serta potongan harga hingga cashback kepada konsumen menjadi magnet tersendiri.

Sebenarnya hanya di Indonesia di mana pelaku startup saling melakukan bakar uang. Di luar negeri jarang melakukan persaingan usaha seperti itu. Lalu kenapa sistem bakar uang atau yang dikenal juga dengan burn rate banyak dilakukan oleh pendiri startup? Padahal hasilnya tidak sedikit startup yang bernasib gulung tikar akibat menggunakan strategi bakar uang. Sebenarnya untung atau tidak sih ketika startup menggunakan sistem bakar uang?

Bakar uang merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan rintisan untuk mendapatkan banyak konsumen sehingga mampu menguasai pasar. Jika berhasil meraih loyalitas pelanggan maka kompetitor lain mau tidak mau akan mundur. Selain itu akan memberikan ketergantungan terhadap konsumen. Keuntungan yang tinggi juga disertai dengan resiko yang besar juga.

Namun dibalik itu, resiko dari bakar uang juga tidak main-main. Kehilangan profit merupakan tanggungan yang harus dihadapi. Dengan memberikan harga dibawah batas margin atau di bawah harga pasar membuat perusahaan rugi. Namun dengan cara itu dapat menarik konsumen serta menciptakan loyalitas.

Ilustrasi Diskon 50% | Sumber: Unsplash (Tamanna Rumee)

Terjadilah persaingan penawaran harga antar kompetitor. Hal tersebut memicu dumping yang berkelanjutan. Dumping merupakan penawaran harga yang lebih rendah dibandingkan pasar. Tujuan dari bakar uang adalah untuk menciptakan konsumen yang loyal. Ketika tidak ada promo pun para konsumen tetap setia menggunakan aplikasi mereka. Namun, saat ini ternyata lebih banyak masyarakat yang menjadi digital tourism. Mereka mencari-cari aplikasi mana yang memberikan penawaran harga lebih banyak. Konsumen seperti itu yang merugikan uang investor. Ketika pesaing saling melakukan dumping maka perusahaan tersebut sama sama saling tidak memiliki profit. Lalu bagaimana mereka bertahan? Dengan putaran dana oleh investor.

Maka salah satu hal penting ketika suatu startup melakukan bakar uang adalah investor. Tanpa adanya investor bisnis tidak dapat berjalan. Saat ini investor juga lebih selektif dalam menyuntikkan dananya karena mereka menganggap sistem bakar uang tidak dapat terus dijalankan dalam perusahaan. Harus ada path to profitability.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menjelaskan jika saat ini era bakar urang telah usai. Menurutnya 6-18 bulan mendatang industri startup tidak akan seperti saat ini. Jika metode bakar uang tetap dilakukan malah akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Maka lebih baik jika pelaku startup untuk mengurangi kegiatan bakar uangnya. Akan hadir era baru dan Roderick mengimbau bagi pelaku startup untuk bersiap-siap memasuki era baru.

Sumber : Situs IDX | Situs CNBC Indonesia