Tag Archives: Urgensinya

Minimalisme Digital, Apa Urgensinya? – #DigitalBisa

#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Teknologi digital diciptakan dan hadir ke tengah-tengah kita untuk mempermudah kehidupan kita semua. Bukan malah menimbulkan masalah dan mengganggu kehidupan diri kita.

Dewasa ini, peningkatan aksesibilitas serta mobilitas teknologi digital dengan cepat mengubah cara kita berkomunikasi. Peradaban kita sekarang ini telah berada pada fase yang disebut-sebut oleh sementara kalangan sebagai fase homo digitalis, tatkala eksistensi kita, suka atau tidak, lebih banyak ditentukan oleh aktivitas digital.

Sulit dimungkiri bahwa kehidupan kita sekarang ini bergantung banyak pada teknologi digital, terlepas dari jabatan apa pun yang kita sandang maupun lokasi di mana kita berada. Tak perlu jauh-jauh, lihat saja keseharian kita. Bukan suatu yang aneh saat ini ketika kita bangun di pagi hari yang pertama kita cari dan sentuh adalah ponsel pintar. Hal seperti ini sudah menjadi semacam ritual harian bagi kebanyakan orang.

Bukan hal yang aneh pula tatkala kita ngumpul bersama orang-orang lainnya, entah itu teman, sahabat atau kerabat, perhatian kita dan juga perhatian orang-orang di sekitar kita justru terfokus pada gawai masing-masing. Ironis memang. Kita dekat, tetapi jauh. Sebaliknya, yang jauh dari kita mungkin malah menjadi dekat. Karena itu, sebagian orang menyebut bahwa di era digital ini gawai telah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Sulit dibantah bahwa teknologi digital telah membantu mempermudah dan menyenangkan kehidupan kita. Walau demikian, tak semestinya pula kehidupan kita bergantung sepenuhnya pada teknologi digital. Ia memang penting. Tapi, kita dituntut selektif dalam menetapkan mana teknologi digital yang memang benar-benar kita butuhkan dan mana yang sama sekali tidak kita butuhkan.

Pada konteks inilah agaknya apa yang disebut oleh Cal Newport (2019) sebagai minimalisme digital perlu kiranya kita amalkan. 

Newport mendefinisikan minimalisme digital sebagai filosofi penggunaan teknologi di mana kita memfokuskan waktu online pada sejumlah kecil aktivitas yang dipilih dan dioptimalkan, yang sangat mendukung hal-hal yang kita hargai dan kemudian dengan senang hati melewatkan hal-hal yang lainnya.

Lalu, apa sih tujuan minimalisme digital ini?

Pada dasarnya, minimalisme digital tidak dimaksudkan agar kita menjauhi teknologi digital. Apalagi sampai tidak memanfaatkannya sama sekali. Tujuan utama menerapkan minimalisme digital yaitu agar kita benar-benar fokus menggunakan hanya teknologi dan perangkat yang sangat berguna dan sangat kita butuhkan di saat yang tepat pula.

Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa kita memang menggunakan teknologi dan perangkat digital yang hanya kita butuhkan. Dengan demikian, manfaatnya dapat benar-benar kita rasakan. Ambil contoh, jika kita seorang mahasiswa, gunakan teknologi dan perangkat yang mendukung aktivitas sebagai seorang mahasiswa.

Selain menetapkan teknologi dan perangkat digital seperti apa yang kita butuhkan, kita perlu pula membatasi aktivitas digital kita. Itu berarti bahwa kita mesti mampu mengatur kehadiran online diri kita. Kapan harus online dan kapan harus offline mesti bisa kita seimbangkan. Dengan begitu, fenomena yang dekat menjadi jauh dan sebaliknya yang jauh menjadi dekat tak perlu sampai akhinya mengganggu kehidupan kita.

Teknologi digital hadir untuk membantu aktivitas kita. Ia diciptakan untuk mempermudah kehidupan kita. Bukan malah menimbulkan masalah dan mengganggu kehidupan diri kita, keluarga kita, dan orang-orang lain di sekitar kita. Jangan sampai kehadiran teknologi digital justru merenggut bagian-bagian penting dan paling berharga dari kehidupan kita dan keluarga kita. Teknologi, seberapapun canggihnya, harus tetap mampu kita kendalikan. Jangan malah teknologi yang mengendalikan dan menjajah kehidupan kita.

Minimalisme digital perlu menjadi pilihan kita sekarang ini justru agar kita dapat memanfaatkan teknologi digital seoptimal mungkin untuk kebaikan diri kita, keluarga kita, dan orang-orang lain di sekitar kita. Bukan malah sebaliknya.***