Inilah, 5 Cara Awal Membuat Channel Youtube Banyak yang Nonton
Inilah, 5 Cara Awal Membuat Channel Youtube Banyak yang Nonton…
Inilah, 5 Cara Awal Membuat Channel Youtube Banyak yang Nonton…
Mengenal Linux, Operasi Sistem Open Source yang Paling Populer…
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Cabang olahraga yang memanfaatkan online game sebagai medianya atau yang bisa kita sebut dengan e-sports. E-sports merupakan salah satu cabang olahraga yang baru dilirik oleh Indonesia karena eksistensinya yang cukup besar dan ramai diperbincangkan oleh generasi milenial. Cabang olahraga yang memanfaatkan gadget dan jaringan internet mulai ramai diselenggarakan saat game Counter-Strike, DotA, Valorant, Player Unknown’s Battlegrounds, dan Mobile Legends ramai dimainkan oleh banyak orang. Tidak hanya itu, game online seperti Clash of Clans, League of Legends, PES (Pro Evolution Soccer), serta Point Blank juga tidak ingin kalah dalam memperebutkan debut tersebut.
Belum lama ini beredar kabar bahwasannya industri e-sports akan masuk ke dalam sektor pendidikan. Dilansir dari CNN Indonesia dalam wawancaranya dengan salah satu anggota Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), beliau menjelaskan bahwa informasi terkait e-sports akan masuk ke dalam pendidikan ada benarnya. Akan tetapi, hanya menjadi materi pelajaran dan tidak masuk ke dalam kurikulum nasional. Hal ini sudah mulai diterapkan di beberapa instansi pendidikan, mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga jenjang perguruan tinggi. Hanya saja diterapkan bukan sebagai materi pembelajaran, tetapi sebagai kegiatan ekstrakulikuler di luar jam sekolah. Namun, apakah dengan masuknya cabang olahraga elektronik atau e-sports ke dalam sektor pendidikan akan berpengaruh pada kualitas peserta didik?
Tentu setiap hal memiliki sisi positif dan juga negatifnya, termasuk dengan masuknya e-sports ke dalam ranah akademik. Hadirnya e-sports ke dalam instansi pendidikan, memiliki kemungkinan untuk dapat meningkatkan soft skill pelajar yang memiliki minat dan bakat pada bidang tersebut. Karena di Indonesia sendiri masih kurangnya wadah untuk menyalurkan minat dan bakat seseorang dalam hal bermain game. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat berdampak buruk pada pelajar. Kira-kira apa saja dampak positif dan negatif dari hadirnya e-sports ke dalam sektor pendidikan?
Dampak Positif
1. Wadah Penyaluran Minat dan Bakat
Rata-rata remaja Indonesia sangat sekali menyukai permainan yang dilakukan secara online. Dengan game online kita dapat bermain, mengatur strategi, serta menyelesaikan masalah dalam permainan tersebut bersama teman. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa game online digemari oleh anak muda. Hadirnya e-sports ke dalam sektor pendidikan sangat membantu pelajar dalam menyalurkan minat dan bakat mereka. Mereka dapat dengan bebas mengasah dan juga mengembangkan skill mereka di bidang tersebut.
2. Ajang Pencarian Talent E-Sports
Team e-sports di Indonesia tentu akan selalu membutuhkan talent baru untuk setiap periodenya. Kesempatan seperti ini akan sangat menguntungkan bagi sebuah team agar dapat dengan mudah mendapatkan talent yang benar-benar berkompeten. Hal ini sangat menguntungkan bagi seorang player yang memiliki cita-cita menjadi pro player untuk membawa nama baik Indonesia. Mereka memiliki wadah yang cocok untuk menyalurkan kemampuan mereka dan mereka dapat bersaing demi mendapatkan posisi sebagai talent dari suatu team.
3. Meningkatkan Kolaborasi antar Pelajar
Dengan hadirnya kegiatan e-sports ke dalam dunia pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antar pelajar. Sebuah kegiatan yang sifatnya kompetitif dapat meningkatkan skill problem solving dalam team, hal ini juga yang dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama. Selain itu, hal seperti ini tidak hanya berguna saat sedang melakukan kompetisi melainkan juga dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Seperti contohnya adalah saat sedang melakukan pekerjaan kelompok. Di mana setiap pelajar memiliki role atau kemampuan masing-masing guna mencapai tujuan bersama.
Di samping banyaknya dampak positif yang dapat dirasakan ketika industri e-sports masuk ke dalam sektor pendidikan. Tentu hal tersebut juga memiliki sisi negatifnya yang dapat memengaruhi kegiatan akademik seorang pelajar.
Dampak Negatif
1. Tidak Fokus Belajar
Mengasah dan mengembangkan soft skill yang kita miliki memang sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri. Namun, hal tersebut ada baiknya diberi scheduling agar tidak mengganggu kegiatan belajar kita sebagai pelajar. Hal ini dapat diatasi dengan time management, jadi jangan lupa atur waktu kalian dan sesuaikan dengan jadwal yang dimiliki.
2. Kecanduan
Bermain game online dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Banyak dari mereka yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game. Akibat yang dapat ditimbulkan adalahnya kurangnya rasa peduli dengan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Sayangi diri kalian dan juga peduli dengan apa yang ada di sekeliling kita. Batasi diri dengan mengatur waktu yang tepat dalam melakukan suatu hal agar tidak berlebihan, sehingga kita dapat menerima lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan dampak buruk yang akan terjadi nantinya.
3. Kerusakan Mata
Menatap layar gadget terlalu lama sangat tidak baik efeknya bagi mata kita. Cahaya biru atau blue light merupakan jenis cahaya yang dipancarkan oleh gadget seperti handphone, laptop, maupun monitor komputer. Terlalu intens menggunakan gadget dapat memberikan dampak buruk secara jangka panjang bagi mata. Menurut perhitungan peneliti, kita diperbolehkan untuk menggunakan gadget tanpa henti selama kurang lebih 4 jam dalam sehari, tetapi akan lebih baik lagi jika kita menggunakannya kurang dari itu. Sayangi mata kita, karena merawat lebih baik daripada mengobati.
Dengan hadirnya industi e-sports ke dalam sektor pendidikan memberikan banyak sekali manfaat bagi pelajar yang memiliki passion di bidang olahraga elektronik. Namun, tetap perlu adanya controlling untuk diri kita agar terhindar dari dampak buruk yang sudah dijelaskan pada pernyataan sebelumnya. Industri e-sports tidak hanya sekadar bermain game online saja, melainkan sebagai industri penampung para talent yang berpotensi dan memiliki kemampuan lebih untuk mengaharumkan nama Indonesia ke kancah internasional.
Tampilan “About Phone” yang menampilkan pembaharuan MIUI 13 | Sumber: Unsplash ( Amanz)
Xiaomi meluncurkan update terbarunya, yakni MIUI 13.1. Hal ini sedikit mengejutkan mengingat di antara MIUI 13 dan MIUI 14, seharusnya ada versi MIUI 13.5 yang sudah ditunggu banyak orang.
Melansir dari web blog Xiaomiui, belum diketahui secara pasti sebesar apa perbedaannya dengan sang pendahulu. Akan tetapi tetap saja, pembaharuan tersebut akan menjadi versi Android yang paling mutakhir.
OS terbaru ini akan diduga tidak akan terpasang untuk semua perangkat handphone terkemuka dari China tersebut. Namun, untuk seri Xiaomi 12 berbasis Android 13, serta Xiaomi MIX FOLD 2 dan Mi Pad 5 Pro 12.4’ dengan basis Android 13 dipastikan akan hadir.
Dengan adanya aplikasi MIUI Downloader, pengguna diharapkan akan kebagian update software versi beta dengan mudah dan efisien.
Berikut adalah device yang akan mendapatkan MIUI 13.1, data diperoleh dari Xiaomiui:
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Keterjangkauan layanan internet dan kecepatan broadband di Indonesia perlu semakin ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kehidupan digital masyarakat kita.
Perusahaan penyedia layanan virtual private network (VPN), Surfshark, baru saja merilis Indeks Kualitas Kehidupan Digital (Digital Quality of Life Index). Dalam indeks tersebut, Denmark berhasil menyabet predikat sebagai negara dengan kualitas kehidupan digital terbaik di dunia untuk saat ini. Pada tahun 2021 lalu, negara Skandinavia itu berhasil meraih total 0,83 poin, yang menempatkannya di peringkat teratas dari daftar 110 negara yang masuk dalam Digital Quality of Life Index.
Aspek-aspek yang jadi bahan penilaian untuk menetapkan kualitas kehidupan digital yaitu kualitas internet, keterjangkauan, keamanan siber, layanan pemerintahan online, dan infrastruktur elektronik.
Di bawah Denmark, ada Korea Selatan dan Finlandia. Masing-masing dengan 0,76 poin. Menyusul kemudian Israel (0,74 poin), Amerika Serikat (0,74 poin), Singapura (0,72 poin), Prancis (0,71 poin), dan Swiss (0,71 poin).
Denmark paling unggul dalam hal keterjangkauan internet dan infrakstruktur elektronik.Adapun soal kecepatan broadband, Singapura memimpin di urutan paling atas.
Untuk kualitas internet, Korea Selatan menduduki peringkat pertama. Sedangkan untuk pemerintahan elektronik dan keamanan elektronik, masing-masing dimenangi oleh Amerika Serikat dan Yunani.
Lantas, bagaimana dengan posisi Indonesia dalam Digital Quality of Life Index?
Di level global, Indonesia saat ini berada di peringkat 72. Sedangkan di level regional, Indonesia berada di peringkat 20 dari 32 negara.
Untuk keterjangkauan internet, posisi Indonesia berada di peringkat 97. Sementara dalam soal kecepatan broadband, Indonesia berada di peringkat 90.
Adapun untuk kualitas internet, infrastruktur elektronik, dan keamanan siber, Indonesia harus puas berada di peringkat 79, 74, dan 68. Untuk pemerintahan online, Indonesia menempati urutan 66.
Secara keseluruhan, posisi Indonesia dalam Digital Quality of Life Index kali ini anjlog satu peringkat dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya.
Tentu saja, Digital Quality of Life Index ini dapat menjadi rujukan berharga bagi pemerintah kita, terutama dalam upaya meningkatkan keterjangkauan internet dan meningkatkan kecepatan layanan broadband di negeri ini.
Keterjangkauan internet dibutuhkan agar keadilan digital dapat benar-benar mewujud di negara kita. Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. Layanan internet telah menjadi salah satu hak dasar masyarakat, tanpa terkecuali.
Oleh sebab itu, keterjangkauan internet wajib diusahakan. Hingga Juli 2022, masih ada puluhan ribu desa di negara kita yang masih belum terkoneksi internet. Pada saat yang sama, masih ada ratusan pos militer yang juga belum memiliki akses internet.
Kecepatan broadband di negeri ini perlu pula ditingkatkan. Kala dunia kian terdigitalisasi, keberadaan teknologi broadband sangat didibuthkan karena telah menjadi salah satu tulang punggung bagi kemajuan sektor ekonomi.
Para pakar ekonomi sepakat bahwa ketersediaan layanan broadband bakal meningkatkan lapangan kerja dan mengerek pertumbuhan ekonomi. Kajian yang dilakukan Bank Dunia menyimpulkan bahwa 1 persen penetrasi broadband dapat menurunkan 8,6 persen pengangguran, dan 10 persen penetrasi broadband dapat meningkatkan sekitar 1,38 persen pertumbuhan ekonomi.
Dalam mengejar kualitas kehidupan digital, Indonesia tidak boleh ketinggalan kereta dari negara-negara lainnya. Peringkat kita dalam Digital Quality of Life Index dapat dijadikan bahan masukan penting bagi para pengambil keputusan di negara kita dalam merumuskan dan menetapkan strategi yang tepat dalam ikhtiar mengerek tingkat kualitas kehidupan digital bangsa ini ke posisi yang lebih baik lagi, sehingga turut menopang peningkatan kesejahteraan masyarakat kita, di mana pun mereka berada.***
—
Ilustrasi Bakar Uang | Sumber: Unsplash (Jp Valery)
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Apakah kamu pernah mendengar istilah bakar uang yang saat ini tengah ramai dibicarakan? Pasti anda pernah mendengar tentang promo gratis ongkir maupun voucher diskon yang ditawarkan pada oleh ojek online maupun e-commerce. Terutama di e-commerce warna oren yang menawarkan potongan 60 persen ditambah pula dengan promo gratis ongkir. Kadang terbesit di benak apakah untung jika memberikan promo segitu besarnya? Itulah yang disebut dengan bakar uang.
Sistem kerja dari bakar uang adalah membakar budget yang mereka miliki untuk diberikan kepada pelanggan dalam bentuk promo gratis ongkir serta voucher lainnya. Tujuannya adalah untuk menjangkau konsumen lebih luas atau brand awareness.
Contohnya adalah ketika awal munculnya ojek online. Masih sedikit yang menggunakan jasa antar tersebut. Namun ketika mulai bermunculan promo seperti voucher 100 persen semakin banyak konsumen yang berdatangan karena tergiur dengan potongan harganya. Tidak main-main dari yang harganya ratusan ribu bisa kena potongan harga puluhan ribu hingga setengah harganya. Sejak saat itu lebih banyak yang beralih menggunakan pemesanan online.
Sistem bakar uang tidak hanya dilakukan oleh startup besar. Banyak pula startup baru yang juga menggunakan metode bakar uang. Tujuan dari bakar uang tersebut adalah untuk menarik konsumen. Karena saat ini persaingan sangat sulit. Promo menarik seperti gratis ongkir serta potongan harga hingga cashback kepada konsumen menjadi magnet tersendiri.
Sebenarnya hanya di Indonesia di mana pelaku startup saling melakukan bakar uang. Di luar negeri jarang melakukan persaingan usaha seperti itu. Lalu kenapa sistem bakar uang atau yang dikenal juga dengan burn rate banyak dilakukan oleh pendiri startup? Padahal hasilnya tidak sedikit startup yang bernasib gulung tikar akibat menggunakan strategi bakar uang. Sebenarnya untung atau tidak sih ketika startup menggunakan sistem bakar uang?
Bakar uang merupakan salah satu usaha yang dilakukan perusahaan rintisan untuk mendapatkan banyak konsumen sehingga mampu menguasai pasar. Jika berhasil meraih loyalitas pelanggan maka kompetitor lain mau tidak mau akan mundur. Selain itu akan memberikan ketergantungan terhadap konsumen. Keuntungan yang tinggi juga disertai dengan resiko yang besar juga.
Namun dibalik itu, resiko dari bakar uang juga tidak main-main. Kehilangan profit merupakan tanggungan yang harus dihadapi. Dengan memberikan harga dibawah batas margin atau di bawah harga pasar membuat perusahaan rugi. Namun dengan cara itu dapat menarik konsumen serta menciptakan loyalitas.
Terjadilah persaingan penawaran harga antar kompetitor. Hal tersebut memicu dumping yang berkelanjutan. Dumping merupakan penawaran harga yang lebih rendah dibandingkan pasar. Tujuan dari bakar uang adalah untuk menciptakan konsumen yang loyal. Ketika tidak ada promo pun para konsumen tetap setia menggunakan aplikasi mereka. Namun, saat ini ternyata lebih banyak masyarakat yang menjadi digital tourism. Mereka mencari-cari aplikasi mana yang memberikan penawaran harga lebih banyak. Konsumen seperti itu yang merugikan uang investor. Ketika pesaing saling melakukan dumping maka perusahaan tersebut sama sama saling tidak memiliki profit. Lalu bagaimana mereka bertahan? Dengan putaran dana oleh investor.
Maka salah satu hal penting ketika suatu startup melakukan bakar uang adalah investor. Tanpa adanya investor bisnis tidak dapat berjalan. Saat ini investor juga lebih selektif dalam menyuntikkan dananya karena mereka menganggap sistem bakar uang tidak dapat terus dijalankan dalam perusahaan. Harus ada path to profitability.
Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menjelaskan jika saat ini era bakar urang telah usai. Menurutnya 6-18 bulan mendatang industri startup tidak akan seperti saat ini. Jika metode bakar uang tetap dilakukan malah akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Maka lebih baik jika pelaku startup untuk mengurangi kegiatan bakar uangnya. Akan hadir era baru dan Roderick mengimbau bagi pelaku startup untuk bersiap-siap memasuki era baru.
Sumber : Situs IDX | Situs CNBC Indonesia
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Ayo Kenalan dengan Smart Fisheries Village
Dalam artikel sebelumnya yang membahas ekonomi biru, disebutkan bahwa salah satu program kolaborasi antara Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) dengan Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) milik Telkom Indonesia adalah Smart Fisheries Village (SFV). Izinkan saya untuk mengingatkan kembali mengenai apa itu SFV. Dalam acara Bincang Bahari dengan tema Smart Fisheries Village yang diadakan pada 21 Juli 2022, I Nyoman Radiarta selaku Kepala BRSDM KP menjabarkan SFV sebagai berikut:
“Model pembangunan desa dari hulu sampai hilir dengan memperhatikan penerapan teknologi informasi, komunikasi, dan juga manajemen tepat guna. Harapannya, dengan memanfaatkan seluruh potensi tersebut, dapat sebagai (menjadi) pengungkit untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Dan program ini sebenarnya sangat in line dengan program peningkatan produktivitas perikanan budidaya dan juga kampung-kampung (desa) perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, dan juga in line dengan program sebelumnya yang dimiliki oleh BRSDM KP yaitu desa inovasi dan juga desa mitra,” demikian dijelaskan oleh I Nyoman Radiarta.
Melalui SFV, diharapkan terjadinya kolaborasi fungsi pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan sehingga menjadi satu kesatuan yang akan melahirkan inkubasi bisnis yang kemudian muncul menjadi UMKM modern. UMKM modern ini akan berbasis pada penerapan teknologi informasi yang ada saat ini.
S.M.A.R.T Sebagai Kunci Penilaian Smart Fisheries Village
BRSDM KP sendiri telah menyiapkan sebuah kunci penilaian bagi pengembangan SFV nantinya. Penilaian tersebut tersemat dalam kata SMART yang merupakan akronim dari Sustainability, Modernization, Acceleration, Regenaration, dan Technology. Sustainability artinya SFV memperhatikan aspek-aspek lingkungan, keberlanjutan pemanfaatan lahan, dan ramah lingkungan. Modernization artinya menjadikan aktivitas pra produksi, produksi, dan pasca produksi menggunakan teknologi dan inovasi-inovasi yang ada. Acceleration adalah melakukan identifikasi permasalahan dan alternatif solusi pada pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Regeneration dimaksudkan agar adanya transfer skill dan knowledge kepada masyarakat desa sehingga memunculkan pembudidaya baru. Terakhir, Technology, dimaksudkan sebagai pemanfaatan aplikasi digital dalam aspek teknis dan manajerial.
Ilustrasi Smart Fisheries Village
Pengembangan SFV nantinya tidak hanya akan berfokus pada produktivitas perikanan budidaya saja (tawar, payau, asin atau laut), tapi juga akan ada produk-produk lainnya. I Nyoman Radiarta mengatakan bahwa nantinya akan dikembangkan kegiatan wisata seperti wisata kuliner, wisata edukasi seperti menanam padi dan memberi makan ikan, dan wisata olahraga seperti memancing. Ini menjadi sesuatu yang menarik dan menjanjikan karena membuka peluang untuk peningkatan ekonomi dan pemakmuran desa dengan tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem desa. Jika Anda sudah familiar dengan desa-desa digital yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia melalui program Smart Village Nusantara (SVN) seperti Desa Kemuning di lereng Gunung Lawu, mungkin seperti itulah kira-kira SFV akan direalisasikan (dengan tetap melihat potensi dan permasalahan tiap desa yang pasti berbeda). Mengingat kolaborasi SFV ini sendiri juga melibatkan Telkom Indonesia melalui ITDRI.
Penerapan Pentahelix dalam Pengembangan Smart Fisheries Village
Masih ingat dengan konsep pentahelix? Seperti yang pernah disinggung dalam artikel sebelumnya, pengembangan SFV akan mengaktivasi jaringan kolaborasi pentahelix yang melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, pemain bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media. Karena itulah BRSDM KP akan dan sedang menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada. Kolaborasi ini sangat penting karena akan sangat memengaruhi perkembangan SFV ke depannya.
Masih dikutip dari acara Bincang Bahari Smart Fisheries Village, Kerjasama tersebut melibatkan di antaranya:
Kemendes PDTT selaku kementerian yang memang memiliki program pembangunan desa akan menjadi mitra yang penting baik dari penyediaan data potensi desa, rekomendasi dan lainnya.
Kerjasama ini ditujukan untuk pengembangan kelembagaan koperasi di desa.
Akan terlibat mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Contoh start-up yang terlibat adalah Minapoli.
Mendukung pelaksanaan SFV melalui CSR (Corporate Social Responsibility).
Sinergitas kegiatan SFV dengan Desa Digital Nusantara XL di kawasan pesisir.
Sinergitas kegiatan SFV dengan SCCIC (Smart City & Community Innovation Center) di Indramayu.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, maka keberadaan Telkom akan sangat dibutuhkan melalui inovasi-inovasi yang dimiliki.
Kemenparekraf diharapkan dapat membantu dalam hal pengembangan desa wisata di SFV, pendampingan peningkatan kualitas produk UKM, dan pendampingan inisiasi start-up kelautan dan perikanan.
Dukungan pemerintah daerah yang memiliki kewenangan atas desa dan perangkatnya akan sangat membantu.
Kita doakan semoga program SFV ini dapat berjalan dengan baik dan bisa merata di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan kualitas desa yang diiringi dengan peningkatan SDM tentu akan memberikan manfaat yang besar bagi negeri kita tercinta. Bagi Anda yang tertarik mendapatkan gambaran yang lebih lengkap terkait SFV, saya sarankan untuk menonton acara Bincang Bahari SFV yang diunggah di channel youtube Kementerian Kelautan dan Perikanan. Semoga jaya Sektor Kelautan Indonesia!
Menjelang peluncurannya pada 7 September mendatang, wajah iPhone 14 diketahui bocor ke publik. Penerus dari iPhone 13 ini nantinya akan menghilangkan poni (notch) kamera depannya. Sebagai gantinya, sebuah punch hole akan diletakkan di bagian atas, sehingga layar menjadi lebih luas dan minimalis.
Melansir dari MacRumors, seorang analis Apple, Ming-Chi Kuo (3/2021) berpendapat bahwa tahun 2022 ini model iPhone tidak akan memiliki “notch”, sebaliknya akan mengikuti gaya “hole-punch” yang saat ini sedang digandrungi oleh ponsel-ponsel Android.
Sejalan dengan rumor yang beredar, perusahaan besutan Steve Jobs tersebut dikabarkan memang sedang berupaya untuk mendesain model smartphone-nya menjadi bentuk “pil dan titik lingkaran” secara terpisah. Bentuk kapsul itu akan berfungsi sebagai kamera depan, infrared face ID, dan lainnya, sedangkan notch akan menjadi pengenal wajah atau face ID. Hanya saja, ini bukanlah keputusan akhir.
MacRumors menuliskan bahwa bisa saja, Apple justru akan menggabungkan “pill and hole”-nya ini menjadi satu dengan bantuan software. Artinya, keduanya bisa tampak terpisah atau menyambung jadi satu sebagai tanda pembeda apabila handphone sedang digunakan.
Untuk warnanya, iPhone 14 diramal akan tersedia dalam 6 warna, yakni hitam, putih, merah, hijau, biru, dan ungu. Sedangkan untuk iPhone 14 Pro, terdapat 5 edisi warna, yakni grafit, perak, emas, hijau, dan ungu.
Sebelumnya,Apple akhirnya mengonfirmasi bahwa perusahaan pengembangan elektronik dan perangkat lunak tersebut akan menggelar sebuah acara pada 7 September 2022 mendatang waktu setempat. Acara bernama Apple Event ini akan diselenggarakan di kantor pusat Apple di Cupertino, California, Amerika Serikat, tepatnya di Steve Jobs Theatre.
Banyak yang menduga, acara tersebut menjadi sinyal kuat atas peluncuran iPhone 14, AirPods, Apple Watch, atau bahkan chipset M2 yang disebut-sebut bakal menjadi prosesor tercepat di dunia.
Melansir dari laman Twitter-nya, Apple menayangkan pengumumannya dengan sebuah video berdurasi lima detik. Video tersebut berlatar belakang hitam dengan animasi menyerupai sekumpulan bintang, membentuk logo Apple (buah apel tergigit) dan berubah menjadi simbol “cinta”. Hingga hari ini (25/08), terpantau dari tim Digital Bisa, tweet tersebut sudah ditonton 4,3 juta kali dan disukai hingga 46 ribu orang.
Nantinya, event ini akan disiarkan secara live dari situs resmi Apple dan YouTube-nya. Adapun, bagi pemirsa Indonesia yang juga ingin menyaksikan, bila dikonversikan maka acara akan berlangsung di 8 September 2022 pukul 12.00 WIB.
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik
Awal pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan dalam berbagai sektor di indonesia, termasuk sektor perikanan budidaya. Daya beli masyarakat yang terus menurun berdampak terhadap hasil tangkap perikanan yang kurang diminati. Pelaku usaha terutama pembudidaya kecil sangat merasakan dampaknya.
Aktivitas jual beli ikan segar yang biasanya berlangsung di pasar lokal cenderung sepi karena pemberlakuan jaga jarak serta kebanyakan masyarakat memilih untuk menjauhi kerumunan. Yang biasanya dilakukan setiap hari cenderung menjadi beberapa hari.
Kurangnya transaksi jual beli tidak sejalan dengan hasil tangkapan atau pasokan produksi perikanan yang mengalami kelebihan. Jika tidak terjadi transaksi jual beli, mau tidak mau timbul kerugian karena ikan segar dengan kualitas tinggi yang menjadi nilai lebih dari sektor perikanan tidak dapat dijual jika dalam kondisi tidak baik.
Selain penurunan konsumsi dari masyarakat, kegiatan ekspor juga mengalami penurunan hingga 10-20 persen. Negara pengimpor komoditas perikanan Indonesia seperti Tiongkok dan Amerika Serikat memberlakukan kebijakan pembatasan ekspor yang membuat sektor perikanan terhambat.
Namun bisnis startup eFishery menunjukkan pendapatan yang meningkat ketika pandemi hingga 4 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut pernyataan Gibran Huzaifah, Co-founder serta CEO eFishery, perusahaan mengantongi keuntungan hingga 287 persen pada year-on-year Gross Merchandise Value (GMV) di tahun 2020.
Keuntungan tersebut merupakan hasil dari dampak pandemi yang dijadikan peluang oleh eFishery. Pembudidaya ikan yang kesusahan untuk memperoleh modal usaha, pasokan pakan ikan yang terbatas, serta sulitnya untuk menyalurkan hasil budidaya menjadi alasan eFishery memberikan bantuan.
eFishery telah mengawali perjalanannya sejak tahun 2013. Menjadi perusahaan pertama di bidang akuakultur yang memanfaatkan aquaculture intelligence. Sejak saat itu eFishery terus berkembang hingga berhasil menjadi perusahaan startup terbesar di dunia dalam bidang akuakultur. Dengan bisnis yang berfokus dalam budidaya ikan serta udang dan pakan perikanan.
Saat ini eFishery telah memiliki lebih dari 200 ribu kolam dengan omzet mencapai triliunan rupiah. Bagaimana tidak, untuk satu kolam dalam setiap kali panen dapat memberikan omzet sekitar 40 juta hingga 45 juta rupiah (dalam satu kali silus). Gibran menaruh target di tahun 2025 untuk dapat mencapai 1 juta kolam di bawah naungan eFishery.
Startup eFishery juga telah menghadirkan aplikasi eFsiheryku yang telah disebarluaskan ke publik. Aplikasi tersebut akan memberikan pendampingan terkait budidaya ikan dari awal hingga panen. Juga memberikan kemudahan dalam memenuhi sarana produksi perikanan, menjembatani akses pembiayaan dengan institusi keuangan, juga memudahkan menyalurkan hasil panen.
Salah satu program yang dihadirkan adalah eFisheryFund, di mana menghubungkan antara pembudidaya dengan institusi keuangan. Startup eFishery telah menjalin kerja sama dengan Bank BRI, Alami Sharia, serta Investree. Telah lebih dari 13.000 pembudidaya yang memperoleh dukungan dari program eFisheryFund dengan dengan pinjaman yang disetujui mencapai lebih dari 200 miliar rupiah.
Selain itu fitur lainnya adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti). Fitur tersebut membantu pembudidaya untuk mendapatkan pakan ikan dengan metode pembayaran pay later. Sehingga pembayaran dapat dilakukan ketika panen dengan tenor 1 hingga 6 bulan. Dengan metode pembayaran tersebut tentu meringankan pengeluaran pembudidaya sebelum masa panen.
Selanjutnya eFishery akan mengembangkan fitur baru yaitu Jual Ikan. Dijelaskan oleh Gibran jika dengan fitur tersebut para pembudidaya ikan dapat melakukan transaksi jual beli dengan sistem lelang. Dalam fitur tersebut juga akan ada sistem feedback sehingga kualitas ikan yang dijual dapat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Harapan dari eFishery adalah dapat menjadi wadah bagi pembudidaya ikan untuk terus maju dengan perkembangan digital saat ini. Kemudahan fitur serta layanan dari eFishery diharapkan dapat semakin luas dalam menjangkau masyarakat. Serta meningkatkan kualitas serta kuantitas dari produksi perikanan di Indonesia.
Sumber : Situs eFishery | Situs Investor
#DigitalBisa
#UntukIndonesiaLebihBaik
Peradaban manusia terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Sektor industri mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Perubahan ini dikenal sebagai Revolusi Industri. Revolusi industri merupakan salah satu tahapan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, teknologi digital kini memasuki Revolusi Industri 4.0.
Dirangkum dari situs Binus University, Rabu (22 Desember 2021), istilah Industri 4.0 mengacu pada revolusi industri generasi keempat yang didominasi penggunaan teknologi terkini. Sistem robot, kecerdasan buatan, komputasi cloud, internet, dll.
Mungkin inovasi bisnis digital ini menggunakan teknologi canggih mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Sebagai generasi muda, Anda harus mengetahui beberapa contoh inovasi bisnis digital di era Industri 4.0 yang berkembang pesat.
Bahkan informasi seperti ini dapat menginspirasi perintis inovasi bisnis digital. Berikut 5 inovasi digital yang harus diketahui setiap mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0.
1. Jual beli produk berbasis digital
Produk berbasis digital adalah produk yang tidak memiliki bentuk fisik. Misalnya, e-book, gambar, video, audio, perangkat lunak, dll. Produk ini dijual sebagai file yang dapat dikirim melalui Internet.
Permintaan jual beli produk digital semakin meningkat karena masyarakat menyukai hal-hal yang praktis. Undangan digital merupakan salah satu contoh produk digital yang banyak diminati oleh masyarakat.
Inovasi bisnis digital ini tidak hanya praktis, tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas undangan yang akhirnya terbuang percuma.
2. Pengembangan situs web dan aplikasi seluler
Memiliki situs web Anda sendiri sekarang menjadi kebutuhan. Anda bisa lebih percaya diri jika toko online Anda memiliki website seperti halnya instansi pemerintah Anda.
Dengan permintaan yang begitu tinggi, mengelola proyek pembuatan situs web membuka prospek yang menguntungkan. Selain situs web, ada kemungkinan yang sama untuk aplikasi seluler.
Inovasi bisnis digital ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan 350 juta pengguna ponsel di Indonesia. Anda dapat membuat aplikasi yang melayani kebutuhan komunitas Anda. Aplikasi pendidikan, permainan, musik, komunikasi, buku tabungan, dan banyak lagi.
Jenis aplikasi yang dapat dikembangkan untuk smartphone Android dan Apple tidak dibatasi oleh genre.
3. Layanan pembuatan konten optimisasi mesin pencari (SEO)
Hampir seluruh platform bisnis saat ini menerapkan SEO (Search Engine Optimization) untuk menarik konsumen.
Optimisasi mesin pencari (SEO) adalah serangkaian strategi yang diterapkan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi di mesin pencari.
Pengguna biasanya hanya mengunjungi situs web yang berada di halaman pertama atau baris pertama pencarian Google. Oleh karena itu, semua merek dengan situs web bersaing untuk menerapkan strategi SEO agar pengunjung mereka tetap terlibat.
Dapat dimengerti mengapa inovasi dalam bisnis ini dimungkinkan. Permintaan tinggi dari operator situs yang ingin menjadi nomor satu, dan layanan pembuatan konten SEO tidak akan pernah sepi.
4. Perbankan digital
Dahulu orang menyimpan uangnya di rumah.Pada masa Revolusi Industri 4.0, teknologi sudah ada dalam bentuk bank digital.
Bank digital didistribusikan melalui saluran elektronik, khususnya aplikasi mobile banking.Bank yang melakukan perbankan. Tidak seperti bank tradisional, bank digital tidak memiliki cabang.
Biasanya, hanya ada kantor pusat, dan semua perbankan pelanggan dilakukan secara online. Inovasi bisnis digital ini mempromosikan penggunaan e-money dan bekerja sama dengan merchant untuk melakukan pembayaran.
Sebuah bank digital juga memiliki banyak keuntungan. Melalui aplikasi mobile, pelanggan dapat melakukan pembayaran tagihan secara online, mulai dari pembayaran tagihan listrik dan telepon hingga BPJS.
5. Layanan bidang kesehatan Anda secara online
Di masa pandemi Covid-19, permintaan akan layanan konsultasi kesehatan online semakin meningkat. Anda masih bisa meminta nasihat tentang kesehatan Anda, seperti mendapatkan obat resep.
Platform ini tidak hanya memberikan saran kesehatan kepada dokter, tetapi juga berbagi konten dengan informasi kesehatan di situs web dan blognya.
Di Era Industri 4.0, inovasi bisnis digital bekerja di mana-mana. Kelima bidang ini hanyalah beberapa dari bisnis digital yang ada dalam skala besar saat ini.
Kita juga dapat mengembangkan inovasi bisnis digital serupa sebagai solusi kebutuhan masyarakat saat ini.