Transformasi Pendidikan Berbasis Digital di Indonesia

By | November 14, 2023


#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik

Dalam hidup tidak luput dari yang namanya pendidikan, Indonesia mewajibkan generasinya untuk mengenyam pendidikan wajib selama 12 Tahun yakni (SD, SMP, SMA). Hal ini sangat bagus sekali untuk diterapkan, lebih maju dari yang dulu hanya belajar sampai SD itupun kadang tidak sampai selesai.

Disamping itu, pendidikan di Indonesia bukan masih banyak kekurangannya. Mari kita telusuri apa saja kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajarannya. Satu-satunya yang masih minim sekali adalah pengetahuan tentang “Digital”. Katakanlah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), baik dari segi gurunya maupun siswanya.

Peran guru dalam pembelajaran adalah menjadi tutor bagi siswa agar materi bisa dipahami dengan mudah. Dulu masih manual sekali dalam pembelajaran, tetapi sekarang bisa dikatakan belajar itu bukan hanya di kelas saja, Youtube, Website juga sudah banyak. Tapi tetap, gurulah yang berperan untuk memfilter siswanya dalam belajar.

Guru bisa menciptakan pembelajaran yang setara dengan situasi, masih ingat dengan revolusi 4.0? So, guru bisa membuat proses pembelajaran dengan media digital, selain interaktif, media digital juga sangat luas dan mampu untuk memvisualkan materi yang akan dipelajari.

Nyatanya, dibalik itu pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan bahwa sebanyak 60% guru di Indonesia belum mampu menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Apakah pembelajaran dengan media digital itu efektif?

So, belajar dengan media digital itu sangat efektif sekali, penunjang proses pembelajaran akan semakin mudah. Tapi, jika gurunya tidak memfilter siswa, maka siswa bisa jadi akan terbalaskan dalam hal yang berlebihan. Jadi walaupun belajar dengan media digital tentu harus diawasi.

Di era digital guru dan siswa harus melek dua-duanya. Karena pembelajaran akan hidup jika terjadi interaktif antara satu sama lain.

Lantas, bagaimana cara membuat guru bisa mampu untuk menciptakan pembelajaran dengan media digital? Oleh karena itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan untuk 75 ribu guru di Indonesia untuk mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan kompetensi.

Ini merupakan upaya yang dilakukan agar guru mampu untuk mengadakan pendidikan berbasis digital, selain itu beberapa upaya untuk bisa dilakukan agar guru mampu melakukan transformasi digital yaitu guru bisa mengikuti pelatihan di luar kemdikbud, masih banyak pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh beberapa instansi yang bekerja sama dengan Kemdikbud seperti Ruang Guru, Zenius, Google: Google Suite for Education dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berikut ini, beberapa tools yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran berbasis digital.

Google Classroom

Dengan Google Classroom guru bisa memberikan penugasan disana, sehingga guru tidak perlu lagi membuat penugasan secara manual menggunakan kertas, selain itu menggunakan Google Classroom, fitur yang tersedia cukup banyak, selain bisa memberikan penugasan, bisa juga memberikan lampiran berupa Video, Foto, Dokumen bahkan Audio.

Google Classroom
Google Classroom | Sumber: Pribadi

 

Tentunya ini sangat efektif sekali dibanding penugasan secara manual yang rentan catatan hilang dan sebagainya. Dengan adanya Google Classroom siswa tidak akan kehilangan akses karena Google Classroom sudah cloud dan bisa diakses dimana saja dan kapan saja.

Google Form

Aplikasi yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi yaitu Google Form. Dalam pembelajaran terkadang kita perlu mengevaluasi materi yang telah disampaikan, salah satunya dalam bentuk survei yang bisa dibuat oleh Google Form.

banner-gform
Google Form | Sumber: B2B Stack

Dalam Google Form tersedia fitur formulir yang bermacam-macam jenisnya diantaranya Pilihan Ganda, Jawaban Singkat, Jawaban Panjang, Dropdown, Rating, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Rumah Belajar (Kemdikbud)

Rumah belajar ini merupakan salah satu portal pembelajaran yang bisa diakses secara gratis oleh siapapun, dengan adanya portal ini guru bisa mengupload materi agar bisa dipelajari oleh kalangan siswa dari manapun, portal ini bisa digunakan saat belajar daring. Dalam hal ini sebetulnya Kemdikbud sudan menjalin kerja sama dengan beberapa portal agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar.

Kahoot

Aplikasi ini buatan luar negeri, tetapi sangat populer dikalangan para pengguna kuis. Menggunakan kahoot, evaluasi materi bisa melalui kahoot ini. Selain melatih daya cekatan, kahoot juga sangat praktis digunakan, siswa hanya join menggunakan token yang telah diberikan oleh sisi guru.

Demikian beberapa tools yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran agar lebih mudah dan efektif. Dengan fenomena ini, pendidikan di Indonesia cukup minim teknologi, maka dari itu mari kita bekerja sama bareng-bareng menuju pendidikan yang berkualitas dan bermutu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *